Perjuangan Menembus Surga

Perubahan Situasi yang Tak Terduga



Perubahan Situasi yang Tak Terduga

0Melihat kelima sosok manusia yang muncul di atas pohon, wajah semua orang di lahan kosong tadi mendadak mengerut.     

Lima orang yang berdiri di pohon mengenakan pakaian hitam yang dirancang dengan mewah. Jika mereka dilihat dari kejauhan, mereka tampak seperti lima bayangan sehitam tinta. Ketika mereka muncul, Qi buas yang tidak disembunyikan sama sekali, keluar dari tubuh mereka. Sebuah tenaga yang membuat raut muka Xiao Yan dan yang lainnya tampak tertekan, menyelimuti seluruh lahan tersebut. Hal itu membuat mereka merasa tidak nyaman, seperti sedang ditatap oleh seekor binatang buas di dalam hutan.     

"Sha Tie? Kau benar - benar mengikuti kami ke sini?!" Setelah lima sosok muncul, raut muka Leng Bai, yang bersandar pada sebuah batang pohon untuk beristirahat, berubah perlahan. Ini terutama terjadi, setelah tatapannya terarah kepada pria yang berada di tengah, yang tubuhnya sebesar seekor gorila. Ia tak bisa menahan teriakan yang keluar secara refleks.     

"Kami bertemu beberapa murid baru di jalan dan juga mendapatkan informasinya." Seorang pria, di antara mereka berlima, yang sosoknya tinggi dan kekar, hingga membuat orang lain tertekan, menjawab dengan nada datar. Seketika, matanya menatap Su Xiao yang terluka dan dua lainnya, sebelum tersenyum dan berkata, "Ck ck. Sungguh tak terduga, bahkan kalian bertiga dikalahkan oleh murid - murid baru ini. Aku sungguh tidak mengerti, bagaimana kau berlatih di Akademi Dalam."     

Kata - kata ini, dari pria yang dipanggil Sha Tie oleh Leng Bai, membuat wajah Leng Bai dan kedua orang lainnya menjadi berwarna merah. Beberapa saat kemudian, ia mendengus dan berkata, "Para murid baru tahun ini tidak bisa dibandingkan dengan yang lalu. Apanya yang aneh jika kami kalah?"     

"Lupakan saja. Aku tidak mau buang - buang nafas untukmu. Aku akan menyelesaikan permasalahan ini. Namun, kau bisa lupakan tentang 'Energi Api' milikmu setelah seluruh kegagalan memalukan ini berakhir. Ini karena, kalian tidak mampu melindungi barang kalian sendiri, jadi jangan salahkan orang lain." Sha Tie melambaikan tangannya, ketika ia memalingkan pandangannya. Tatapannya akhirnya mendarat pada Xiao Yan, yang sedang menggenggam pedang beratnya. Rasa terkejut muncul di matanya ketika ia bertanya, "Kau adalah Xiao Yan? Bisa mengalahkan Su Xiao dan yang lainnya di umur yang begitu muda. Tidak heran, kau mampu menggabungkan semua murid baru menjadi satu."     

Suara Sha Tie penuh dengan kekuatan. Ketika ia berbicara, suaranya langsung mengguncang beberapa murid baru, hingga mereka menutup telinga.     

"Kau adalah Iblis Hitam dari 'Pembasmi Kejahatan Hitam Putih'?" Xiao Yan saling bertukar pandang dengan Sha Tie, ketika ia menjawab dengan nada rendah. Ketika ia berbicara, matanya perlahan menatap lima bayangan hitam itu dan hatinya berangsur - angsur menciut. Ia menyadari setiap dari mereka, memiliki kekuatan yang mirip dengan Leng Bai. Pria yang dipanggil Sha Tie itu, bahkan lebih menakutkan. Jika Xiao Yan menduga dengan benar, orang itu sepertinya adalah seorang yang kuat, yang berada di puncak kelas Da Dou Shi!     

"Kau bisa panggil kami Regu 'Iblis Hitam'. Aku adalah ketuanya, Sha Tie." Sha Tie membuka mulutnya dan tersenyum. Giginya yang putih memancarkan hawa dingin yang pekat dari seekor binatang buas yang memamerkan taringnya. Ia memandang lurus ke arah Xiao Yan dan berkata, "Aku akan memberitahu kalian sebuah berita bagus. Masalah mengenai para murid baru merampok 'Energi Api' murid senior telah tersebar ke Akademi Dalam dan saat ini, kau, Xiao Yan, sudah memiliki reputasi di dalam Akademi Dalam, bahkan sebelum kau memasukinya. Ada sejumlah murid Akademi Dalam yang bergegas kemari, menunggu kalian semua untuk pergi. Jika kalian semua benar - benar dapat keluar dari hutan dengan membawa 'Energi Api' sebanyak itu, kau dan angkatan murid baru ini, akan benar - benar menjadi terkenal di Akademi Dalam."     

Xiao Yan terdiam dan tidak menjawab perkataan Sha Tie.     

"Tentu saja, sebagai salah satu dari dua regu yang tersisa di 'Kompetisi Berburu Energi Api' tahun ini, sudah menjadi tugas kami untuk menyerang seluruh murid baru menjengkelkan yang muncul. Karena itu, jika kalian ingin dengan lancar berjalan keluar, hal itu masih mungkin. Serahkan Kartu Kristal Apimu dan aku pastikan aku tidak akan bertindak kasar. Bagaimana?" Sha Tie tersenyum ketika dirinya berkata kepada Xiao Yan.     

"Tidak ada pilihan lain?" Xiao Yan peralahan menghela nafas, saat ia bertanya acuh tak acuh.     

"Ya, ini adalah satu - satunya." Sha Tie menggelengkan kepalanya dengan tersenyum. Matanya menatap sekali para murid baru di bawah dan ia pun berkata, "Jika kau masih bisa menyatukan empat puluh murid baru dengan kekuatan bertarung mereka yang masih penuh, Regu Iblis Hitam kami saja akan kesulitan mengalahkan kalian semua. Namun sayangnya, setelah kelelahan setelah pertarungan dengan Su Xiao dan yang lainnya tadi, sudah pasti bahwa regu murid baru milikmu ini tidak dapat memberikan ancaman bagi kami. Selama aku dapat mengalahkan beberapa dari kalian, 'Kompetisi Berburu Energi Api' tahun ini bisa dianggap selesai."     

Xiao Yan menciutkan matanya. Tangan yang ia gunakan untuk menggenggam Pedang Penguasa Xuan Berat, perlahan menjadi semakin erat. Di sampingnya, Xun Er, Hu Jia, dan Wu Hao melangkah maju satu kali. Tepat di belakang Xiao Yan, sepuluh lebih murid baru yang pernafasannya telah melemah itu, menggertakkan gigi mereka dan bergerak menuju Xiao Yan, setelah ragu sesaat. Keadaan ini tidak memungkinan bagi mereka untuk mundur dan lagipula, kelompok Sha Tie ini, yang penampilannya sepertinya tidak menunjukkan tipe orang yang baik hati, tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja dengan 'Energi Api' di tangan mereka, jika Xiao Yan dan yang lainnya dikalahkan.     

Karena mereka tidak bisa menghindari pertarungan ini, maka mereka lebih baik mengerahkan segala kekuatan mereka!     

"Kenapa? Kau ingin bertarung hingga mati hanya untuk membalas?" Sha Tie mengangkat alisnya setelah melihat aksi mereka. Sebuah senyum dingin muncul di wajahnya yang kasar, "Sepertinya, kalian semua masih berharap pada kekuatan kalian. Hee hee, baiklah. Kami belum menyerang siapapun selama hampir tiga hari di hutan terkutuk ini. Tulang kami mulai gatal."     

"Tunggu!"     

Ketika Sha Tie sedang memelintir tinjunya, sebuah teriakan, mendadak terdengar. Alis Sha Tie sedikit mengernyit, saat matanya mengikuti suara dan menoleh, mendapati seorang pemuda rupawan mengenakan baju putih. Matanya menatap wajah pemuda itu dan ia merasa tidak asing.     

"Kakak Sha Tie. Apakah kau masih mengingatku? Kita bertemu ketika kau cuti dengan kakak sepupuku, Bai Feng." Bai Shan memegang tombak panjang di tangannya, saat ia memberi hormat kepada Sha Tie dengan tangannya dan berkata, sambil tersenyum.     

"Bai Feng? Kau… adalah Bai Shan?" Sha Tie terkejut ketika mendengar nama Bai Feng. Ketakutan muncul di matanya. Seketika, matanya terhenti pada wajah Bai Shan, saat ia akhirnya teringat, sebelum ia berbicara, layaknya seseorang yang telah menyadari sesuatu.     

"Haha, benar." Bai Shan tersenyum ketika menjawab. Ia akhirnya menghela nafas lega, ketika ia mendengar Sha Tie menyebut namanya.     

"Kau juga bagian dari angkatan murid baru ini?" Sha Tie melirik posisi Bai Shan. Ia tampak telah mengerti sesuatu, saat ia berbicara dengan lebih serius.     

"Ya." Bai Shan tersenyum canggung dan mengangguk. Ia memutar bola matanya dan bertutur, "Kakak Sha Tie, aku bertanya - tanya, untuk kakak sepupuku bisakah kau…"     

"Untuk kehormatan Bai Feng, aku sudah sewajarnya bisa membiarkanmu pergi. Aku memang memiliki hubungan baik dengannya. Sewajarnya, aku tidak akan menyerangmu." Sha Tie mengayunkan tangannya dan tersenyum, saat ia menjawab sebelum Bai Shan menyelesaikan kalimatnya.     

"Uh…" Bai Shan agak terpaku ketika ia disela oleh Sha Tie. Ia merasa ragu setelah mendengar kata - kata yang diutarakan Bai Shan. Sudut matanya meluncur ke arah Xiao Yan dan yang lainnya. Ia baru berpikir untuk mengatakan sesuatu, ketika ia kebetulan melihat hawa dingin di alis Sha Tie. Hatinya seketika menjadi takut.     

"Bai Shan, kau hanya harus menjaga dirimu sendiri, apapun yang terjadi. Meskipun aku pemimpin kelompok dari Regu Iblis Hitam, aku juga harus bertanggung jawab terhadap rekan - rekanku. Aku sudah cukup memberi hormat kepada Bai Feng dengan melepaskanmu. Kau juga harus mundur." Sha Tie berkata perlahan. Nada memperingatkan di suaranya sangatlah jelas.     

Raut wajah Bai Shan sedikit berubah, ketika ia mendengar hal ini. Ia seketika puluh dengan cepat dan mengangguk.     

"Baiklah, kau harus secepatnya meninggalkan tempat ini. Kau tidak perlu khawatir tentang apapun lagi." Sha Tie melambaikan tangannya ke arah Bai Shan dan memerintah.     

Bai Shan sedikit ragu ketika ia mendengar ini.     

"Bai Shan, kau ingin menjadi seorang pembelot dan kabur?" Hu Jia, yang dari tadi menonton dengan marah di samping, seketika memberengut hebat, ketika ia berteriak, saat ia melihat keraguan Bai Shan.     

"Aku dianggap sebagai seorang pembelot hanya karena aku tidak bertarung melawan musuh bersama kalian semua? Apakah kau benar - benar berpikir bahwa kita adalah sebuah regu? Yang ada di antara kita hanyalah hubungan saling menguntungkan, dimana kita mendapatkan apa yang kita butuhkan. Terlebih lagi, pemenang terbesar di pertukaran ini masihlah Xiao Yan. Beberapa dari kita bertarung sangat keras dan kelelahan, tetapi ia telah mengambil semua benda yang bagus." Bai Shan seketika menjadi marah, ketika ia mendengar teriakan Hu Jia. Ia tidak bisa lagi menahan perasaan iri dan keengganan di dalam hatinya.     

"Kau…" Hu Jia juga menjadi marah karena bantahan Bai Shan. "Tanpa kepemimpinan Xiao Yan, bisakah kau sampai sejauh ini? Hanya dengan dirimu sendirian, kau akan dikalahkan oleh regu manapun yang kau temui. Apakah kau bisa bisa berdiri di tempatmu sekarang yang mengantongi hampir seratus 'Energi Api' tanpa kepemimpinannya?"     

"Tidak ada yang harus dikatakan lagi. Karena ia ingin pergi, biarkan ia pergi. Dari awal, regu kita ini dibentuk untuk sementara waktu. Tidak ada peraturan yang mengikat. Semuanya bebas untuk pergi. Kita mungkin tidak akan kalah meski tanpa dirinya." Xiao Yan, yang berada di samping Hu Jia, menarik dirinya mundur dan berbicara pelan. Ia sudah tahu bahwa Bai Shan sangat tidak puas dengannya. Cepat atau lambat, ia akan menjadi bencana, jika ia dipaksa untuk tinggal di dalam regu itu. Sekarang, karena ia ingin pergi dengan sendirinya, hal itu akan melenyapkan masalah Xiao Yan untuk selalu waspada terhadapnya.     

"Hmm." Hu Jia mendengus. Ia menatap Bai Shan dengan marah dan hanya bisa merasa jijik di hatinya. Mengapa ia tidak melihat orang itu seperti ini di masa lalu? Orang yang paling ia benci adalah orang yang kabur pada saat terakhir dan meninggalkan rekan mereka, karena ketakutan, ketika seorang musuh yang kuat mendekat. Dibandingkan Bai Shan, Hu Jia mendadak merasa Xiao Yan lebih menarik di matanya. Setidaknya, Xiao Yan tidak meninggalkan rekannya dalam sebuah keadaan genting.     

Wu Hao sedikit mendongak. Ada perasaan menghina yang terkandung di mata itu yang ia gunakan untuk memandang Bai Shan.     

"Baiklah, kalian semua bisa mengikutinya. Tuan muda ini tidak akan menemani kalian." Mata dari para murid baru itu juga memancarkan pandangan menghina. Hal itu membuat wajah Bai Shan berkedut sedikit. Ia menatap Xiao Yan dengan bengis, sebelum mengayunkan tangannya. Tubuhnya melompat dan melesat ke atas sebuah cabang pohon, sebelum akhirnya memasuki hutan dan menghilang.     

Xiao Yan dengan acuh mengangkat kepalanya, ketika ia memandang hutan, dimana Bai Shan menghilang tadi. Matanya memandang lurus ke arah Sha Tie. Meskipun kepergian Bai Shan membuat kekuatan bertarung mereka sangat terpengaruh, mustahil baginya untuk menyerahkan 'Energi Api' begitu saja.     

"Aku sudah bilang tadi, bahwa rekanmu itu tidak akan berhasil." Suara Leng Bai yang terdengar meremehkan, perlahan terdengar dari samping.     

Xiao Yan mengangkat bahunya, tetapi tidak menyampaikan pendapat apapun.     

"Menyerahlah. Kelompok Sha Tie bukanlah sesuatu yang bisa kalian tandingi. Terlebih lagi, rekanmu telah pergi. Kemungkinan menang yang tadinya sudah kecil kini semakin mengecil jauh." Leng Bai menghela napas.     

Meskipun Xiao Yan tahu bahwa kata - kata Leng Bai benar, emosinya tidak mereda sedikitpun. Ia tersenyum saat matanya menatap lurus ke arah Sha Tie. Beberapa saat kemudian, suara yang tenang membuat hati para murid baru yang menjadi dingin, karena kemunculan musuh yang kuat itu, sekali lagi menjadi penuh dengan api dan niat bertarung.     

"Karena aku telah mengumpulkan semua orang bersama, kita sewajarnya harus membuat mereka bergegas kabur. Sekuat apapun musuhnya, aku, Xiao Yan, tidak akan mundur. Oleh karena itu…"     

"Mari bertarung!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.