Perjuangan Menembus Surga

Kekuatan Xun Er



Kekuatan Xun Er

0Ketika mereka bertiga telah membuat persetujuan, Wu Hao dan Hu Jia mengayunkan tangan mereka. Kelompok mereka berdua masih memiliki empat rekan petarung yang masih tersisa, saat mereka perlahan berjalan menuju ke arah Xiao Yan dan Xun Er.     

Hawa dingin yang gelap tampak di mata Bai Shan saat ia menyaksikan aksi dari kedua orang itu. Ia berbalik lalu menatap dengan geram Xiao Yan yang sedang menutup matanya. Kemudian, ia mengalihkan pandangannya ke arah perempuan muda yang berdiri dengan anggun di depan Xiao Yan dan membuat wajahnya seperti orang mabuk. Ia mengepalkan tangannya dengan erat, lalu menggumam pelan, "Kau milikku!"     

Bai Shan memegang kuat gagang tombaknya lalu melangkah maju ke arah Xiao Yan dan Xun Er.     

Gerakan semua orang di atas arena pertarungan tak lepas dari pandangan Xun Er. Ketika dirinya melihat tiga kelompok memilih menyerang bersamaan, ia tiba - tiba mengingat sesuatu. Untuk pertama kalinya, ekspresi dingin tampak di wajahnya yang anggun dan indah itu. Ia mengayunkan lengannya dengan lembut, lalu Dou Qi berwarna emas berangsur - angsur mengalir keluar. Sebuah kekuatan sekitar Da Dou Shi bintang tujuh, menyembur keluar secara eksplosif dari tubuh Xun Er tanpa henti. Dou Qi warna emas berkumpul menjadi dua buah gumpalan cahaya emas di telapak tangannya, seperti matahari kecil yang menarik perhatian semua orang.     

"Apa? Kalian menggabungkan kekuatan dan menyerang bersamaan?" Xun Er menatap sebelas petarung yang mendekat saat ia bertanya dengan suara yang samar.     

"Hee hee, Xun Er, tenang, kita tak akan menyakitimu. Aku hanya perlu menyingkirkan orang itu." Hu Jia menunjuk ke arah Xiao Yan yang matanya tertutup saat ia menjawab sambil tersenyum.     

"Silahkan maju dan cobalah." Xun Er menjawab dengan nada dingin. Di waktu yang bersamaan, dua gumpalan pekat cahaya emas di telapak tangannya semakin menyilaukan mata. Bai Shan, Hu Jia, Wu Hao, dan delapan petarung lainnya yang berada di puncak tingkat Dou Shi, kumpulan orang ini dapat membuat dirinya mengalami masalah yang benar - benar serius. Selain itu, ia juga harus menaruh perhatian pada Xiao Yan untuk melindunginya.     

"Ah Xun Er, bukankah kau tahu bagaimana perasaanku kepadamu? Apa yang menarik dari para lelaki bau ini?" Mata berkaca - kaca Hu Jia yang penuh dengan kelicikan, menatap Xun Er dengan memilukan. Nada suaranya yang hangat membuat ekspresi wajah Bai Shan di sampingnya menjadi tampak sedikit aneh. Bukankah lebih baik jika ia yang mengatakan kata - kata tersebut?     

Xun Er menggeleng - gelengkan kepalanya dan mengacuhkan Hu Jia. Ia mundur selangkah lalu memposisikan Xiao Yan di belakangnya, memperlihatkan maksudnya kepada Hu Jia dan yang lain.     

"Adik Tingkat Xun Er, seperti yang Hu Jia katakan. Kami tak akan menyakitimu. Kami hanya menginginkan dirimu untuk tidak ikut campur dengan urusan kami." Bai Shan tersenyum ketika ia berbicara dengan Xun Er.     

Xun Er menatapnya dengan dingin. Pada saat itu, ia terlalu malas untuk berbicara dengannya. Ia tak ingat betapa mengerikannya orang ini dulu kala. Tetapi, dalam beberapa hari terakhir ini, kebencian Xun Er terhadap Bai Shan telah meningkat drastis.     

Tatapan dingin seperti es dari Xun Er membuat Bai Shan sedikit gemetar sekali lagi. Ia menghirup nafas panjang, lalu mencoba semampunya untuk tersenyum. Ia kemudian berbicara kepada Hu Jia dan Wu Hao, "Ayo. Kita tak bisa menunda lebih lama lagi. Jika tidak, Xiao Yan akan berhasil naik tingkat."     

Hu Jia dan Wu Hao menganggukkan kepala mereka ketika mendengar ucapan Bai Shan. Dou Qi perlahan keluar dari tubuh mereka dan dalam sekejap, arena pertandingan terbelah dan dipenuhi oleh kekuatan - kekuatan dahsyat.     

Perubahan yang terjadi di atas arena juga membuat sorakan terdengar dari balkon penonton. Dari aksi Bai Shan dan yang lain, sudah jelas bahwa mereka ingin bertanding tiga lawan satu. Situasi dimana sebuah tim yang lebih besar menggertak tim yang lebih kecil, membuat kegemparan terdengar dari balkon penonton. Meskipun para penonton sadar bahwa metode bertarung tersebut tidak adil sama sekali, mereka hanya dapat diam tak berdaya.     

"Bukankah kelakuan orang - orang itu sangat hina? Benar - benar ingin bertarung tiga lawan satu?" Ia tak bisa menghentikan wajahnya yang mulai memerah ketika ia berteriak sambil marah saat ia menyaksikan situasi di atas arena di mana Xun Er sudah terkepung.     

"Ah, peraturan kompetisi kali ini tidak melarang siapapun untuk menggunakan metode ini. Jadi, kita tak bisa berbuat apapun." Instruktur Ruo Ling menghela nafas dengan lembut. Ruas jari di balik lengan bajunya memutih karena ia terlalu keras mengepalkan tangannya, "Aku harap, Xun Er dapat bertahan selama sepuluh menit. Selama Xiao Yan menyelesaikan perubahannya, semua akan baik - baik saja."     

"Hu Gan, tampaknya percobaanmu kali ini memiliki banyak kekurangan. Bahkan, pertandingan tiga lawan satu seperti ini dapat terjadi." Pak Tua Huo mengerutkan dahi perlahan ketika ia berbicara dengan nada samar sambil menyaksikan apa yang terjadi di arena. Suaranya terdengar mengejek.     

Saat itu, ekspresi Hu Gan sedikit muram. Ia hanya dapat tertawa kecut ketika mendengar ucapan Pak Tua Huo sebelum menghela nafas, "Kompetisi semacam ini memang sangat ricuh. Aku telah menjelaskannya dari awal kompetisi bahwa mereka tak melanggar aturan jika melakukan hal ini. Kau seharusnya tak berpikir bahwa aku berpura - pura tidak sadar akan hal ini, karena Hu Jia ikut berpartisipasi. Itu adalah pilihannya dan aku tak akan bercampur tangan sedikitpun. Juga, jika ia gagal atau hal lain terjadi, aku juga tak akan ikut campur tangan. Semua ini adalah masalah mereka, para anak muda. Aku jelas tak akan campur tangan."     

"Semoga saja." Pak Tua Huo mengangguk, lalu berucap dengan pelan, saat ia menatap kembali ke arena.     

Di antara berpasang - pasang mata penonton, pengepungan di arena itu akhirnya mulai menyerang Xun Er. Delapan petarung yang berada di puncak kelas Dou Shi, adalah yang pertama menyerang. Kedelapan orang itu seketika melancarkan serangan dahsyat, saat mereka hendak menyerang Xiao Yan di belakang Xun Er.     

"Telapak Trigram Pelindung!"     

Wajah anggun Xun Er berubah menjadi dingin. Pancaran sinar emas di tubuhnya bergelora, lalu kakinya melangkah sejauh satu sentimeter. Rambut panjangnya, yang membentang ke belakang hingga ke pinggangnya, bergerak sendiri tanpa hembusan angin. Sinar emas di telapak tangannya bergelora, lalu delapan telapak tangan menyerang secara bergantian. Siapapun dapat melihat bayangan dari delapan telapak tangan itu terhenti di udara, sebelum bayangan itu meninggalkan jejak energi berwarna emas, saat mereka bergerak secepat kilat. Seketika itu juga, bayangan - bayangan itu memukul dada delapan petarung itu, yang tak dapat menghindar tepat waktu. Dalam sekejap, kedelapan orang itu muntah darah dan seketika terpental dari arena kompetisi oleh satu serangan dari Xun Er di depan banyak mata yang terpana.     

"Sangat kuat…" Hanya satu serangan dan ia telah melumpuhkan delapan petarung yang berada di puncak tingkat Dou Shi. Saat itu, banyak orang di balkon penonton yang menghela nafas. Di Akademi Jia Nan, Xun Er jarang menggunakan kekuatan aslinya. Sekarang, demi Xiao Yan, aksi Bai Shan dan yang lain telah jelas - jelas membuatnya marah melampaui batasnya. Akhirnya, ia tak berdiam diri lagi. Maka dari itu, ia mengeluarkan kekuatan yang amat dahsyat ketika menyerang!     

Sinar emas di depan mereka menghilang ketika aura darah tiba - tiba keluar. Sosok orang berwarna merah darah melintas dengan kencang. Ketika Wu Hao mengayunkan tangannya, ia menciptakan kabut berwarna darah, lalu menyerang Xun Er.     

"Bam, bam, bam!"     

Xun Er tak terguncang sedikitpun, ketika ia menghadapi serangan tiba - tiba Wu Hao. Tangannya yang dipenuhi cahaya emas, bertabrakan, menahan Wu Hao. Setiap kali tangan mereka saling menghantam, sebuah letusan energi yang membisingkan telinga akan terdengar.     

Setelah mereka saling menghantam selama sepuluh kali, barulah Xun Er berayun dan mengambil setengah langkah mundur. Di sisi lain, Wu Hao mengambil tiga langkah mundur penuh.     

Wu Hao baru saja mundur ketika sebuah cambuk yang mengeluarkan suara gemuruh petir, turun dari langit. Xun Er membalikkan dan mengangkat tangannya. Sebuah cahaya emas melesat dan menangkis, lalu melemparkan cambuk yang digerakkan oleh Hu Jia. Pada saat itu, jempol kaki Xun Er seketika mendorong badannya mundur ketika ia melakukan sebuah tendangan ke belakang, mendorong mundur Bai Shan, yang hendak memutar untuk diam - diam menyerang Xiao Yan dari belakang.     

Dalam waktu kurang dari dua menit, Xun Er menggunakan kekuatannya untuk melumpuhkan delapan orang yang ada di puncak tingkat Dou Shi dan telah mendorong mundur Bai Shan, Hu Jia, dan Wu Hao yang kekuatannya tidak jauh dari dirinya. Walaupun itu karena ketiga dari mereka belum menggunakan senjata rahasia mereka, itu menunjukkan bahwa kemampuannya sangatlah kuat.     

Setelah serangan pertama, Bai Shan, Hu Jia, dan Wu Hao juga telah mengerti gambaran kekuatan Xun Er. Keseriusan seketika nampak di wajah mereka. Mereka saling bertatapan satu sama lain, lalu Dou Qi mereka bertiga mulai bergelora secara serentak. Tiba - tiba, mereka bertiga mengeluarkan kekuatan terdahsyat mereka ke arah Xun Er secara bersamaan.     

Penonton hanya dapat melihat mereka bergerak seperti bayangan ketika mereka mendengar suara lantang dari Dou Qi yang terus menerus bertabrakan dan menyaksikan gelombang - gelombang energi yang terbentuk di dalam arena. Bai Shan dan dua orang lainnya menggunakan taktik mereka dengan maksud untuk menyerang Xiao Yan, saat Xun Er tampak seperti gunung besar yang menghalangi mereka bertiga. Serangan apapun yang diarahkan ke Xiao Yan akan ditahan dengan tepat olehnya. Intuisi yang tidak normal itu membuat kepala Bai Shan dan dua orang lainnya pening luar biasa.     

"Bam!"     

Kedua tangan Xun Er sekali lagi bertabrakan dengan serangan Bai Shan dan Hu Jia. Ketiganya terpental mundur beberapa langkah. Xun Er telah mundur untuk melindungi Xiao Yan ketika ia merasakan sebuah aura darah mengalir dari sisi kanannya. Ketika ia berbalik untuk melihat, ia sadar bahwa Wu Hao telah memanfaatkan kesempatan dan mendekat kepada Xiao Yan, tanpa sepengetahuan Xun Er, ketika ia sedang bertarung dengan Bai Shan dan Hu Jia.     

Amarah melintas di wajah Xun Er ketika ia menyaksikan Wu Hao mendekati Xiao Yan. Jempol kakinya menekan tanah dan tubuhnya seketika berada di depan Wu Hao. Pancaran cahaya emas di tangan kanannya bergelora dan tiba - tiba menepuk dada Wu Hao dengan kekuatan penuh secara ganas.     

Serangan Xun Er adalah sebuah gerakan yang bahkan ditakuti oleh Wu Hao. Seketika, ia menahan serangan itu dengan telapak tangan penuh dengan aura darah.     

"Bam!" Kedua telapak tangan itu bertabrakan secara bersamaan dan permukaan batu yang menjadi pijakan kaki Wu Hao pecah menjadi debu.     

"Chi!" Xun Er baru saja menyerang Wu Hao, ketika angin kencang terasa di belakangnya. Alisnya mengernyit, saat tangan kanannya membawa pancaran emas yang ganas saat ia mendorongnya.     

"Bam!" Telapak tangan emas mengkilap yang baru saja ia tikamkan, ditahan oleh Hu Jia. Dalam arena pertandingan, Xun Er benar - benar mengandalkan dirinya sendiri untuk melawan dua lawan kuat tanpa menunjukkan tanda - tanda terdesak. Kekuatan semacam ini bisa dibilang menakutkan.     

"Hei, Adik Tingkat Xun Er, aku minta maaf. Orang ini harus ditendang keluar dari arena sekarang juga." Ketika Xun Er berhadapan dengan Hu Jia dan Wu Hao, sebuah tawa dingin terdengar dari belakangnya. Ia segera menolehkan kepalanya ke belakang, lalu melihat Bai Shan menggunakan kakinya untuk menendang dengan kejam Xiao Yan yang matanya sedang tertutup.     

"Bai Shan, beraninya kau!" Sebuah niat membunuh yang dingin terlihat di wajahnya untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun ini. Pancaran emas semakin bergelora dari tubuh Xun Er. Ia mengguncangkan kedua tangannya dan mementalkan Wu Hao dan Hu Jia mundur dengan kekuatannya sendiri. Badannya seketika melesat dan berpindah ke depan Xiao Yan. Ia membentangkan tangannya, lalu memeluk Xiao Yan di dadanya. Namun, dengan melakukan hal itu, ia secara kebetulan membiarkan punggungnya diserang oleh Bai Shan. Kaki Bai Shan menendang keras bahunya. Tiba - tiba, wajah Xun Er menjadi sedikit memerah saat darah keluar di sudut mulutnya, yang segera ia hapus dengan tangan.     

"Bai Shan! Kau berani menyakitinya!" Ketika ia melihat bercak darah yang muncul dan hilang dari ujung mulut Xun Er, Wu Hao yang sangat sensitif dengan darah, tak dapat menahan amarahnya ketika ia berbalik lalu berteriak ke arah Bai Shan. Amarah juga tampak di wajah cantik Hu Jia di sampingnya.     

"Aku hanya ingin menyingkirkan Xiao Yan dari arena. Salah Xun Er sendiri yang menyebabkan dirinya tersakiti karena ia melindungi Xiao Yan. Bagaimana bisa kau menyalahkanku?" Bai Shan berteriak dengan dingin.     

"Kau tak perlu munafik. Bai Shan, jika kau dapat keluar dari kompetisi tanpa cedera, aku, Xiao Xun Er, tak akan bertahan di Akademi Jia Nan." Sebuah suara sedingin es terdengar dari mulut Xun Er. Ia perlahan berdiri. Matanya yang seperti air musim gugur, tiba - tiba dipenuhi cahaya emas. Setelah cahaya emas tampak di matanya, sebuah energi yang luar biasa kuatnya terpancar keluar dari tubuh Xun Er. Rambut panjangnya yang membentang sampai ke pinggangnya, juga memanjang karena peningkatan energi itu. Dari penampilannya, tampaknya ia telah mengaktifkan sebuah Teknik Rahasia.     

Namun, ketika rambut Xun Er yang memanjang sampai hampir melebihi pantatnya, sebuah tangan putih tampak keluar dari belakangnya. Tangan itu seketika menarik Xun Er ke dekapannya dan suara yang tidak asing itu membuat rambut Xun Er yang memanjang terus menerus itu kemudian menciut dengan cepat. Suara itu juga membuat senyuman tampak di wajahnya yang sedingin es.     

"Baiklah, biar aku tangani sisanya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.