Perjuangan Menembus Surga

Bunuh



Bunuh

0Xiao Yan berhenti merasa ragu saat pemikiran ini melintas di dalam hatinya. Segel tangannya pun tiba-tiba bergerak.     

"Tiga Perubahan Misterius Api Langit!"     

Teriakan lembut muncul di hati Xiao Yan dan Api Teratai Api Berlapis di dalam tubuhnya seketika mengikuti sebuah jalur pembuluh misterius saat dengan cepat beredar. Sebuah kekuatan liar dan ganas pun perlahan merembes keluar, menyebabkan bagian dalam tubuh Xiao Yan penuh dengan kekuatan menggelora yang tak tertandingi.     

Xiao Yan mengabaikan perubahan raut wajah Wu Ya dan orang lain di sisi yang berlawanan, setelah auranya tiba-tiba menggelora. Sinar perak di kakinya muncul dan tubuhnya seketika berguncang, sebelum muncul di belakang dua orang itu seperti hantu. Sebuah telapak energi panas dengan keras menghantam punggung dua orang itu.     

Reaksi Wu Ya dan orang satunya cukup cepat. Mereka seketika berbalik dengan paksa ketika merasakan angin panas dari belakang mereka. Seketika, tinju mereka yang penuh dengan Dou Qi kuat, dengan kejam menggelora maju, dan akhirnya bertumbukan dengan kedua telapak tangan Xiao Yan. Sebuah suara yang kencang seketika bergema di angkasa.     

Riak energi itu menyebar dan Xiao Yan melangkah mundur. Pundaknya berguncang dan tenaga tersembunyi yang terpancar dari lengannya pun pecah.     

Tubuh Wu Ya pun melangkah mundur sekali saat tubuhnya berguncang hebat ketika Tetua Dou Huang bintang empat di sampingnya melangkah tiga hingga empat kali ke belakang, sebelum berhasil menstabilkan tubuhnya. Warna merah menjalar di wajahnya. Tak terduga ia menjadi begitu menyedihkan akibat orang ini, yang tampaknya hanya memiliki kekuatan seorang Dou Huang bintang satu, hanya setelah serangan pertama. Ia sungguh kehilangan kehormatan besar.     

"Berhati-hatilah. Orang ini pasti tadi telah menggunakan semacam Teknik Rahasia yang meningkatkan kekuatannya. Kita hanya perlu menghambatnya. Setelah ia lemah, akan mudah untuk mencabut nyawanya!" Wu Ya memang seseorang yang berpengalaman. Ia seketika berhasil mengetahui alasan mengapa kekuatan Xiao Yan melonjak dalam sekejap, sebelum berkata dengan suara yang dalam.     

Dou Huang ahli empat bintang itu mengangguk. Tatapan matanya dengan kejam menembus tubuh Xiao Yan.     

Mata Xiao Yan dengan cuek memandang mereka berdua. Setelah menentukan untuk mengakhiri pertempuran itu dengan cepat di dalam hatinya, Xiao Yan tak lagi menunda-nunda pergerakannya. Sebuah sinar perak tiba-tiba menggelora di kakinya. Tubuhnya seketika berguncang dan sebuah bayangan tertinggal di tempat. Seketika, tubuhnya sudah melompati Wu Ya tanpa peringatan apapun dan muncul di depan Dou Huang empat bintang itu.     

Keterkejutan muncul di hati Dou Huang empat bintang ketika Xiao Yan tiba-tiba muncul di depannya. Dou Qi menggelora dengan liar di dalam tubuhnya. Setelah itu, sebuah pilar Dou Qi kuat melesat keluar dari tangannya dan bergegas menuju Xiao Yan.     

Api hijau-giok mendadak bangkit di tubuh Xiao Yan dan memurnikan pil Dou Qi itu dengan paksa. Bahkan, hanya dengan bergantung pada kehebatan 'Mantra Api', ia tidak akan jauh lebih lemah dari Dou Huang empat bintang. Terlebih lagi, ia saat ini menggunakan 'Tiga Perubahan Misterius Api Langit'. Kekuatannya sudah jauh melampaui Dou Huang bintang empat. Bagaimana bisa serangan lawannya sama sekali menyakitinya?     

Xiao Yan memurnikan pilar Dou Qi itu dalam sekejap. Tubuhnya tiba-tiba condong ke depan dan bersiap untuk bertumbukan dengan dada Tetua itu. Pinggangnya berputar setelah itu dan seluruh kekuatannya terkumpul di lengannya. Ia seketika mengayun maju dan dengan keras menghantam dada Tetua tersebut.      

Tenaga kuat merembes keluar. Wajah Tetua itu berubah pucat. Sebuah erangan teredam yang pelan terpancar dari tenggorokannya. Jelas, serangan jarak dekat yang ganas dan mendadak dari Xiao Yan ini membuatnya menderita beberapa cedera setelah gagal bereaksi tepat waktu.     

Selain merasakan amarah di dalam hatinya, Tetua itu mengepakkan sayap Dou Qi di punggungnya dan bergegas mundur. Namun, ketika ia belum mundur sampai beberapa meter, Xiao Yan sudah dengan cepat mengikuti, layaknya belatung di tulang tarsal. Sudut mulutnya terangkat membentuk sebuah lengkungan, saat tinjunya membawa suara angin kencang yang tajam. Tinju itu merobek menembus udara dan dengan ganas menghantam dada Tetua tersebut.     

"Ledakan Oktan!"     

Sebuah teriakan dingin bergema di dalam hati Xiao Yan ketika tinjunya menerjang lawannya. Tenaga tersembunyi yang mengerikan, yang bersembunyi di dalam tulang-tulang tangannya, seketika menggelora ke segala arah. Akhirnya, energi itu dikirimkan ke tubuh tetua tadi, di tengah-tengah wajah terkejut Tetua tersebut. Energi itu pun mendadak meledak dalam sekejap kemudian!     

Serangan yang benar-benar mematikan ini menyebabkan seteguk darah segar merah terang disemburkan keluar dari mulut Tetua itu. Namun, ketika darah segar itu baru saja meninggalkan mulutnya, hal itu berubah menjadi sebuah panah darah yang melesat menuju tubuh Xiao Yan.     

Xiao Yan bahkan tidak mengangkat wajahnya. Ia membuka mulut dan menghembuskan nafas, tepat sebelum anak panah darah itu tiba. Sebuah gumpalan api hijau giok bergegas keluar dan membakarnya menjadi asap. Asap itu penuh dengan bau amis. Jelas, darah cair itu mengandung racun yang ampuh.     

Meskipun membutuhkan sementara waktu untuk menjelaskannya, hanya sepersekian detik telah berlalu sejak Xiao Yan meninggalkan bayangan itu, hingga dua serangan berturut-turut itu dilesatkan. Baru setelah tenaga kehidupan Tetua Dou Huang itu dengan cepat mengecil dan tubuhnya mendadak terjatuh, Wu Ya akhirnya berbalik dan merasa terkejut. Matanya terlihat terperanjat saat ia memandang punggung Xiao Yan.     

Mata Xiao Yan dengan cepat melayang menuju Tetua Dou Huang yang terjatuh dari langit. Sebuah hawa dingin berangsur-angsur bangkit di dalam hati Wu Ya. Hanya setelah beberapa serangan… seorang Dou Huang ahli empat bintang sudah mati di tangan Xiao Yan. Terlepas dari seberapa bodoh dirinya, ia akhirnya paham pada saat ini, bahwa pemuda itu sudah pasti bukanlah Dou Huang bintang satu biasa seperti yang ia bayangkan.     

"Tidak heran ia diundang oleh Wanita Racun Langit. Ia memang tidak biasa…"     

Aksi Xiao Yan membunuh seorang Dou Huang dalam beberapa serangan singkat itu disaksikan oleh para ahli dari kedua belah pihak, yang semuanya sedang bertarung di dalam medan pertempuran yang kisruh itu. Keterkejutan seketika muncul di mata semua orang. Kegembiraan dengan cepat muncul di hati orang-orang dari Sekte racun. Seseorang yang diundang oleh Pemimpin Sekte memang luar biasa…     

Pada saat ini, keraguan yang dirasakan para ahli dari Sekte Racun kepada Xiao Yan di dalam hati mereka telah benar-benar lenyap. Kekuatan yang ditunjukkan Xiao Yan cukup untuk membuat kelompoknya itu menjadi VIP di Sekte Racun.     

Tentu saja, dibandingkan dengan orang-orang dari Sekte Racun, wajah-wajah para ahli dari Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking cukup buruk. Meskipun dengan kekuatan Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking, mereka tidak bisa begitu saja mengabaikan keguguran seorang Dou Huang ahli. Lagipula, kekuatan bertarung semacam itu sudah dianggap sebagai tingkat teratas di dalam faksi mereka. Kehilangan satu dari para Dou Huang itu akan membuat mereka merasakan sakit hati yang dahsyat.     

Terlebih lagi, hal yang paling membuat mereka terkejut adalah Dou Huang ahli itu dibunuh oleh Xiao Yan dalam beberapa serangan singkat. Tidak ada yang pernah berpikir bahwa akan ada ahli semacam itu di barisan Sekte Racun, selain Dokter Peri Kecil.     

Xiao Yan tak menghiraukan mata-mata terkejut di sektiarnya. Tatapan matanya perlahan berpaling ke Wu Ya, saat ia tersenyum tipis kepadanya.     

Wu Ya dengan berhati-hati melangkah mundur beberapa kali setelah melihat senyum Xiao Yan. Raut wajahnya serius saat ia memandang Xiao Yan. Dou Qi di dalam tubuhnya diedarkan hingga batasnya pada saat ini. Hatinya tidak berani meremehkan lawannya bahkan sedikitpun.     

"Aku juga harus menghabisimu dengan cepat…"     

Xiao Yan tersenyum ke arah Wu Ya. tangannya mendadak membentuk sebuah segel misterius. Saat segel tangan itu terbang, banyak bayangan muncul. Energi alam di sekitar mendadak mulai bergejolak mengikuti perubahan rumit dari segel-segel tangan itu.     

Keterkejutan kembali melintas di mata Wu Ya setelah merasakan gejolak dari energi alami di sekitar. Hatinya tidak bisa menahan untuk merasakan penyesalan karena telah menyerang orang ini. Dilihat dari perubahan ini, jelas bahwa orang ini sedang menggunakan Teknik Dou dengan kekuatan yang luar biasa dahsyat.     

Pemikiran ini melesat di benak Wu Ya, dam dalam sekejap kemudian, ia menggertakkan giginya dan sebuah sinar ganas melintasi matanya. Jika ia kabur dalam pertempuran besar semacam ini, ia tidak akan lagi bisa berdiri di dalam Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking kedepannya.     

Karena ia tidak bisa mundur, ia hanya bisa bertaruh. Wajah Wu Ya mendadak menjadi ganas ketika ia memikirkan hal ini. Kelabang hitam yang ditato di wajahnya tampak lebih mengerikan.     

Dou Qi yang berbau amis menggelora dari tubuh Wu Ya. Akhirnya, Dou Qi itu dengan cepat berubah menjadi kelabang energi selebar dua puluh hingga dua puluh lima meter, saat Dou Qi itu bergerak di tangan keriputnya. Wu Ya menghela nafas lega saat melihat kelabang itu terbentuk. Ia menggigit ujung lidahnya dan menyemburkan seteguk darah segar yang tersebar pada kelabang energi tersebut.     

Kelabang energi itu dengan cepat berubah menjadi berwarna merah darah setelah darah cair dituang ke dalamnya dan tampak sangat ganas.     

"Majulah!"     

Jari Wu Ya menunjuk menuju Xiao Yan saat ia dengan marah berteriak. Berpasang - pasang kaki kelabang berwarna darah itu bergerak dengan teratur. Badan raksasanya berubah menjadi sosok darah yang bergegas menembus langit. Makhluk itu membawa bau amis saat menerjang ke arah Xiao Yan dari segala arah.     

Mata Xiao Yan tenang saat ia mengamati kelabang raksasa berwarna darah itu yang sedang bergegas mendekat. Namun, perubahan segel tangannya bahkan tidak melambat sedikitpun. Dalam sekejap kemudian, segel-segel tangan itu mendadak berhenti, membentuk sebuah segel yang agak aneh. Riak-riak energi alami di sekitar juga memadat pada saat ini.     

"Segel Gunung Terbuka!"     

Teriakan pelan berbunyi di dalam hati Xiao Yan. Warna merah samar menjalar ke wajahnya, saat energi yang menggelora di dalam tubuhnya mengikuti beberapa pembuluh dan tanpa henti berkumpul di tangannya. Hanya dalam satu kali hembusan nafas, sinar menyilaukan di tangannya mendadak menggelora, dan sebuah segel cahaya energi yang besarnya lebih dari tiga meter mendadak meletus dari tangan Xiao Yan!     

Segel cahaya energi itu melayang menembus udara, dan sebuah gejolak hebat muncul pada saat ini, sembari udara berhamburan ke segala arah di manapun segel cahaya itu lewat dan membentuk sebuah ruang hampa. Melihat daya gerak yang diciptakan oleh segel cahaya ini, sebagian besar wajah mereka yang hadir sekali lagi berubah.     

Segel cahaya dan kelabang berwarna darah itu bergegas ke langit, sebelum bertumbukan di hadapan banyak sekali tatapan mata!     

"Bum!'     

Sebuah ledakan rendah dan dalam bergema melintasi langit saat riak-riak energi padat menyebar ke segala arah. Para ahli di sekitar dari kedua belah pihak bergegas kabur saat riak ini muncul. Mereka semua takut akan terkena dampaknya.     

Kelabang berwarna darah itu gagal bertahan dan meledak tiba-tiba menjadi beberapa kilatan setelah kedua belah pihak bersentuhan. Sinar berwarna darah pun menyebar ke segala arah.     

Kepucatan menjalar ke wajah Wu Ya setelah kelabang berwarna darah itu dihancurkan. Sebuah jejak bercak darah merembes keluar dari mulutnya. Matanya penuh dengan perasaan tidak percaya. Kelabang berwarna darah itu adalah sejenis Teknik Dou perubahan padat yang sangat ia banggakan. Kelabang itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat, dan ia tidak menduga bahwa hal itu akan hancur begitu saja setelah bersentuhan.      

Segel cahaya itu berguncang dan menghancurkan kelabang berwarna darah layaknya meremukkan rumput kering dan kayu lapuk. Segel itu pun seketika menembus lapisan kabut darah dengan sebuah desingan. Hal itu melesat dan muncul di atas kepala Wu Ya. Setelah itu, segel itu mendadak menghantam ke bawah di hadapan banyak tatapan mata yang terkejut!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.