Perjuangan Menembus Surga

Menyelamatkan



Menyelamatkan

0Xiao Yan bergegeas ke Benteng Gunung Hitam yang disebutkan Yan Cheng secepat kilat setelah meninggalkan Kota Qingshan. Zi Yan mengikutinya dari belakang.     

Setelah ia mendobrak ke kelas Dou Huang, kecepatan terbang Xiao Yan jelas jauh lebih cepat daripada yang dulu. Tubuhnya seperti sebuah bintang jatuh saat ia terbang menembus langit. Dalam beberapa kali kedipan mata, ia menghilang menuju cakrawala. Walaupun terkadang dapat terlihat beberapa kali di langit, hanya terlihat cahaya yang melompat dan mengkilat beberapa kali.     

Xiao Yan terbang pada kecepatan maksimalnya. Wajahnya dipenuhi dengan keseriusan. Hal yang telah terjadi di dalam Kekaisaran Jia Ma sungguh berada di luar dugaannya. Ia juga merasa sedikit ketakutan saat mengingat masalah tersebut. Beruntung bahwa Ratu Medusa turut campur tangan kali ini. Jika tidak, kemungkinan, Aliansi Yan dan Kekaisaran Jia Ma sudah dihancurkan oleh Kekaisaran Chu Yun. Pada saat itu, klan Xiao sudah pasti benar - benar musnah bahkan tanpa 'Aula Jiwa' melakukan apapun.     

"Sekte Racun…" Angin kencang yang berhembus lewat membuat rambutnya mengeluarkan suara 'hu hu', memperlihatkan sepasang bola mata hitam yang berubah menjadi pekat dan dingin. Seekor naga memiliki sisik terbalik (bagian sensitif). Barang siapa yang menyentuhnya akan mati. Sisik terbalik Xiao Yan adalah saudaranya. Ia pasti akan membuat siapapun yang menyentuhnya membayar ratusan kali!     

Zi Yan diam - diam menjulurkan lidah kecilnya ketika ia melihat raut wajah Xiao Yan yang gelap dan dingin dari belakang Xiao Yan. Ia tidak berani untuk bertindak nakal, dan yang bisa ia lakukan hanyalah meningkatkan kecepatannya dan mengikuti Xiao Yan dengan dekat dari belakang.     

Dengan kecepatan Xiao Yan dan Zi Yan, mereka tidak memerlukan waktu yang lama bahkan jika mereka harus terbang di atas seluruh Kekaisaran Jia Ma. Oleh karena itu, pegunungan yang merentang di sekitar mereka menjadi lebih pendek setelah mereka lanjut terbang sekitar dua jam. Dataran luas yang ditutupi oleh pasir kuning mulai terlihat di pandangan mereka.     

Xiao Yan juga menghela nafas lega saat dataran tersebut terlihat. Ia tahu betul, karena ia sudah berada dekat dengan sebuah wilayah dataran, artinya ia tidak terlalu jauh dari Benteng Gunung Hitam yang disebutkan oleh Yan Cheng.     

Selama penerbangan cepatnya itu, yang terlihat seakan mencoba mengejar bulan dan bintang, Xiao Yan melihat beberapa manusia berlarian. Jelas, banyak orang bersikap pesimis dengan situasi saat ini di Kekaisaran Jia Ma. Lagipula, aliansi antara tiga kerajaan besar terlalu kuat. Tentu sulit untuk Aliansi Yan tanpa pemimpinnya dan Ratu Medusa untuk menanggung beban ini.     

Hati Xiao Yan semakin sedih saat ia mengamati kepanikan dari wajah orang - orang yang berlari. Ini pertama kalinya dalam bertahun - tahun ia melihat pemandangan seperti ini dalam Kekaisaran Jia Ma. Penyebab semua ini adalah aliansi tiga kerajaan besar!     

Mata Xiao Yan menyipit. Kilatan gelap dan dingin melintasi mereka. Ia mengepalkan tangannya erat - erat dan sayap api di punggungnya mengepak. Kecepatan terbangnya tiba - tiba melonjak.     

Nyaris tidak ada orang di dataran yang luas ini, menjadikan tempat ini tampak sunyi. Tiba - tiba, suara kecil angin kencang muncul di langit. Dua cahaya tiba - tiba melintas. ketika kedua cahaya baru saja muncul, cahaya itu tiba - tiba gemetar. Sosok besar dan sosok kecil menampakkan diri di langit.     

"Apa itu?" Zi Yan bertanya dengan ragu ketika ia melihat Xiao Yan yang tiba - tiba berhenti. Apakah orang ini tidak terburu - buru untuk menempuh jarak yang banyak sebelumnya?     

"Ada tiga aura yang cukup kuat di sana. Namun, orang di depan jelas melarikan diri. Dua aura yang mengikuti dari belakang jelas berniat untuk mengejar orang pertama…" Xiao Yan sedikit merajutkan alisnya. Matanya melihat ke arah utara dataran. Sejenak, dia ragu - ragu sebelum Penglihatan Spiritualnya menyebar seperti banjir dari antara kedua alisnya. Dalam sekejap, ia telah menyerap situasi yang jauh di kepalanya.     

"Seorang ahli dari Ras Manusia - Ular ya?" Penglihatan Spiritual Xiao Yan dengan cepat menyusut kembali. Ia sudah melihat dengan jelas bahwa orang yang melarikan diri di depan adalah seorang ahli Dou Wang dari Ras Manusia Ular. Dua orang di belakang adalah dua ahli dari beberapa kekaisaran yang tidak dikenal. Namun, jelas bahwa mereka bukan dari Kekaisaran Jia Ma. Selain itu, hal yang membuat Xiao Yan paling terkejut adalah bahwa ahli dari Ras Manusia Ular yang melarikan diri itu sebenarnya adalah seseorang yang ia kenal.     

Ekspresi aneh melintas di wajah Xiao Yan saat ia mengingat masalah itu kembali. Tubuhnya segera bergerak dan melesat ke arah utara. Tidak peduli bagaimana orang mengatakannya, Ras Manusia - Ular saat ini adalah sekutu Kekaisaran Jia Ma. Selain itu, bahkan jika itu demi Cai Lin, ia harus mengulurkan tangan dan menolong orang itu.     

Yue Mei tampak sangat menyedihkan hari ini. Ini adalah pertama kalinya dia melarikan diri tanpa tujuan setelah bertahun - tahun. Orang - orang yang memperlakukannya secara menyedihkan adalah dua sosok biru yang mengikuti dalam jarak dekat di belakangnya.     

"Dua bajingan sialan ini. Setelah lukaku pulih, aku akan mencabik semua daging di tubuh kalian dan memberikannya untuk makanan si kecil kesayanganku." Ekor ular Yue Mei menekan tanah dengan cara yang aneh. Setiap kali bergerak, tubuhnya tiba - tiba melesat ke depan dalam jarak tertentu. Sementara ia melarikan diri, ia tidak lupa menoleh dan melihat dua sosok di belakang dengan penuh kebencian sembari ia mengumpat.     

"Uh, tapi Kota Ling Yan sudah jatuh. Kali ini, kemungkinan, cukup banyak orang dari tiga sekte itu akan memasuki kekaisaran. Sungguh merepotkan…"     

Yue Mei adalah penjaga Kota Ling Yan. Dengan mengandalkan kekuatan Dou Wang tujuh bintang miliknya, ia berhasil mengalahkan dan memukul mundur beberapa ahli dari tiga sekte yang berusaha mengepung kota beberapa kali. Saat ini, ia kehilangan keberuntungannya. Tidak ada yang menyangka bahwa aliansi tiga sekte akan mengerahkan tiga ahli kelas Dou Wang ke kota yang tidak begitu besar ukurannya. Selain itu, ada satu orang yang kekuatannya sebenarnya di tingkat delapan bintang.     

Hasil dari tiga Dou Wang memimpin pasukan untuk menyerang kota sangatlah jelas. Yue Mei dapat melukai Dou Wang dari pihak lawannya sebelum ia terluka parah oleh ahli Dou Wang delapan bintang itu. Setelah itu, ia hanya bisa meninggalkan kota dan melarikan diri. Namun untungnya, ia telah memberikan waktu untuk beberapa orang di kota untuk melarikan diri. Oleh karena itu, sebagian besar orang sudah pergi ketika pasukan besar ini memasuki Kota Ling Yan. Karena ini juga, ia menyebabkan Dou Wang musuhnya itu menjadi murka. Satu Dou Wang tetap tinggal di belakang untuk menjaga kota, sementara dua Dou Wang yang tersisa mengejarnya tanpa menyerah. Kelihatannya, mereka berniat untuk tidak menyerah sampai mereka menangkapnya.     

Tentu saja, sama seperti penampilan menyedihkan Yue Mei, dua pria paruh baya, yang pakaian birunya menampakkan jahitan angsa emas, juga menunjukkan penampilan yang cukup buruk. Walaupun Yue Mei terluka parah, Dou Qi ketangkasannya yang aneh dari Ras Manusia Ular membuat mereka berdua kesulitan mengejarnya. Tidak dapat dihindari bahwa perasaan jengkel akan muncul di hati mereka seiring berjalannya waktu. Namun, ketika mereka ingat bahwa ini adalah perintah yang datang dari atas, mereka hanya bisa menahan amarah mereka dan melanjutkan pengejaran liar tersebut.     

"Sial, begitu aku menangkap wanita itu, aku akan menyiksanya dengan kejam. Kalau tidak, akan sulit untuk menghilangkan kebencian ini! "Seorang pria paruh baya yang berwajah suram menatap tajam pada sosok yang terlihat tidak jauh di depan. Meski ia melarikan diri dengan menyedihkan pada saat ini, punggung anggun itu masih menunjukkan daya tarik.     

"Hee hee, aku mendengar bahwa keahlian lidah Ras Manusia Ular sangat luar biasa. Di Kekaisaran Luo Yan kami, seorang pelayan Ras Manusia Ular betina bisa dijual dengan harga yang sangat tinggi. Aku tidak tahu apakah ular betina cantik kelas Dou Wang ini akan lebih nyaman dibandingkan dengan pelayan perempuan biasa?" Orang lain itu menunjukkan raut wajah cabul ketika ia dengan sinis tertawa.     

Ekspresi pria paruh baya berwajah suram itu bergerak sedikit ketika ia mendengar ini. Ia tertawa jahat dan mengangguk ketika berkata, "Kalau begitu, kita tidak bisa membiarkannya lolos. Mari kita berusaha lebih banyak lagi. Jangan masuk terlalu jauh ke dalam Kekaisaran Jia Ma. Kalau tidak, akan merepotkan jika kita bertemu ahli lain."     

"Baik."     

Cahaya terang keemasan muncul dari tubuh mereka berdua setelah suara mereka terdengar. Sepasang sayap emas angsa terbentang dari punggung kedua orang itu. Sayap - sayap emas itu pun mengepak dan kecepatan mereka segera melambung!     

Yue Mei, yang kelelahan karena melarikan diri di depan, juga merasakan angin semakin mendekat dari belakangnya. Dia menunjukkan gigi peraknya dan berusaha sekuat tenaga untuk merangsang Dou Qi di dalam tubuhnya. Namun, bagaimana mungkin tubuhnya yang terluka parah ini bisa menahan tekanan besar darinya? Cahaya Dou Qi di tubuhnya menjadi semakin redup. Ekor ularnya juga tiba - tiba menjadi lemah dan seluruh tubuhnya mabruk lemas. Ia terengah - engah sementara keringat harum menetes.     

"Oh, kenapa? Kau terlalu lelah untuk terus berlari?" Dua cahaya emas menyala saat Yue Mei jatuh, satu di depan sementara yang lain di belakang, menutup semua rute pelariannya. Pandangan seorang pria paruh baya perlahan terarah pada pinggul seputih salju itu, dan sudut mulutnya terangkat dengan mesum, "Aku belum pernah merasakan budak perempuan Ras Manusia Ular kelas Dou Wang.     

Kegelapan muncul di mata ular Yue Mei. Namun, senyum menyihir muncul di wajahnya ketika ia berbicara kepada mereka berdua, "Kau bisa saja memberitahuku jika kau ingin aku melayanimu. Kenapa kau harus mengejarku sejauh ini?     

"Ha ha, lupakan saja. Kami tidak ingin menikmatimu yang sukarela menyerahkan diri kepada kami. Tidak akan terlambat bagi kami untuk perlahan - lahan bermain begitu kami menangkapmu dan melumpuhkan Dou Qi-mu." Si pria paruh baya tertawa. Matanya gelap dan serius dan ia langsung berteriak dengan dingin, "Serang. Jangan berlama - lama lagi."     

Teman pria paruh baya itu tersenyum dan mengangguk ketika mendengar ini. Tangan mereka berdua bergerak dan cahaya keemasan melonjak. Tiba - tiba terbentuk menjadi dua angsa setinggi lima kaki, yang seketika diarahkan ke Yue Mei. Dua angsa besar berwarna emas itu segera mengeluarkan teriakan tajam ke langit. Sayap mereka dikepakkan dan mereka melesat ke arah Yue Mei.     

Kekuatan yang didatangkan oleh angsa emas itu sangat besar. Dua parit yang dalam bahkan terbentuk ketika mereka menembak di atas tanah.     

Yue Mei menunjukkan gigi peraknya ketika ia melihat cahaya keemasan yang mendekat dengan cepat. Ia mengalirkan Dou Qi kecil yang tersisa di tubuhnya sebelum melambaikan tangannya yang halus. Dou Qi-nya berubah menjadi pilar Dou Qi yang melesat keluar mengarah ke angsa emas.     

"Dor!"     

Sebuah ledakan teredam terdengar ketika keduanya bersentuhan. Pilar Dou Qi Yue Mei pun menghilang. Dua angsa emas, yang warnanya menjadi sedikit lebih redup, membawa angin tajam saat mereka melesat.     

Mata Yue Mei perlahan menjadi gelap setelah menghabiskan sisa Dou Qi dalam tubuhnya. Dirinya yang sekarang bahkan tak lagi memiliki sedikitpun kekuatan untuk melawan. Namun, racun di dalam mulutnya masih bisa mencegahnya dari dipermalukan oleh dua bajingan ini dengan cara bunuh diri.     

Cahaya keemasan cerah dengan cepat membesar di mata ular yang berisi keputusasaan. Tepat saat Yue Mei perlahan menutup matanya, suara petir bergemuruh secara tiba - tiba, menggelegar di langit tanpa peringatan. Sosok hitam seketika muncul di depannya seperti hantu. Dua angsa emas yang membawa angin kencang itu menghilang ketika mereka berada sekitar satu setengah meter dari tubuhnya.     

Yue Mei merasa ragu ketika rasa sakit hebat yang ia perkirakan tidak datang. Namun, suara hangat perlahan terdengar di samping telinganya.     

"Apakah kau tidak apa apa?"     

Yue Mei terkejut ketika ia mendengar suara itu. Ia segera membuka matanya dan sebuah wajah muda dengan senyuman segera muncul di hadapannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.