Perjuangan Menembus Surga

Pembalasan Besar



Pembalasan Besar

1"Chi!"     

Xiao Yan sedikit tersenyum ketika ia memandang cahaya yang terpancar dari dua Kartu Kristal Api ketika dua benda itu digosokkan satu sama lain. Ia juga tersenyum pada angka di kartu kristal hitam gelap, yang telah meningkat sekali lagi. Sekarang, Kartu Kristal Api miliknya menyimpan tujuh puluh empat penuh 'Energi Api' di dalamnya. Jika ia menghitung, sepertinya 'Energi Api' sebanyak ini cukup untuk berlatih di dalam 'Menara Pelatihan Qi Api Langit' selama lebih dari dua bulan. Hal ini bisa dianggap sebagai sebuah panen besar.     

"Ditambah dengan kelompok ini, kita sekarang seharusnya telah mengumpulkan dari lima kelompok." Xun Er menyimpan kartu kristalnya kembali. Ia melirik sekali pada kelima orang yang terikat pada sebuah padang pohon setelah mereka pingsan dan melanjutkan dengan riang, "Selain dua kelompok yang disebut sebagai 'Pembasmi Kejahatan Putih Hitam', kita masih bisa merebut dari tiga kelompok lagi."     

"Sayangnya, hutan ini sangatlah luas. Mungkin, bakal susah untuk menemukan tiga kelompok terakhir di dalamnya. Setelah kita menunjukkan lokasi kita, kemungkinan, kelompok lain itu akan bergegas kemari untuk mengepung dan menghadang kita. Meskipun kerjasama kita sudah jauh lebih baik setelah dua hari berlatih dengan benar, kita hanya bisa menghadapi satu per satu kelompok. Dua kelompok batasnya. Jika ada tiga, kita pasti akan kalah." Hu Jia menyampaikan pemikirannya.     

Xiao Yan sedikit mengerutkan dahi. Beberapa saat kemudian, matanya menyapu ke arah lima murid baru itu, yang masih berdiri di tengah - tengah lahan kosong, dalam keadaan tertegun. Hatinya mendadak bergerak ketika ia berkata dengan perlahan, "Saat ini, hanya ada tiga kelompok murid senior, tidak termasuk 'Pembasmi Kejahatan Putih Hitam', yang masih memiliki kualifikasi untuk mengikuti Kompetisi Berburu. Dengan kata lain, masih ada lima belas orang. Tetapi, kita murid baru tidak memiliki batasan dimana kita kehilangan syarat untuk tetap berpartisipasi jika 'Energi Api' kita kurang dari sepuluh. Oleh karena itu, aku rasa seharusnya masih ada banyak murid yang masih berkeliaran di dalam hutan ini, kan? Lagipula hutan ini terlalu besar. Mereka tidak memiliki sebuah rute untuk diikuti, jadi mereka akan kesulitan untuk bisa berhasil meninggalkan hutan dalam waktu yang singkat."     

"Apa yang kau rencanakan?" Mereka berempat terkejut ketika mendengar kata - kata Xiao Yan. Bai Shan mengernyitkan alisnya dan bertanya.     

"Mengumpulkan semua murid baru. Setelah itu, sebarkan berita untuk menarik tiga kelompok lainnya itu. Gunakan kekuatan semua murid baru untuk mengalahkan mereka sekaligus. Bagaimana menurut kalian?" Xiao Yan berkata pelan.     

"Menarik mereka semua? Itu berarti, tiga kelompok tadi akan menyerang kita. Bagaimana jika murid baru tidak bisa menahan mereka? Tidakkah ini sama seperti seekor kambing yang memasuki sarang sang harimau?" Raut muka Bai Shan seketika berubah, ketika ia mendengar saran yang sangat berani dari Xiao Yan. Mereka harus menggunakan kerja sama yang saling dapat dimengerti, tanpa perlu dikatakan, untuk bisa mengalahkan satu kelompok saja. Jika terdapat tiga kelompok, yang akan kalah pasti adalah mereka. Ia tidak ingin menyerahkan 'Energi Api', yang telah ia renggut dengan susah payah, kepada orang lain.     

TL; seekor kambing memasuki sarang singa – cari mati     

"Hal itu mungkin tidak benar. Jika jumlah murid baru cukup banyak, kita pasti bisa lebih diuntungkan. Jangan meremehkan para murid baru lainnya. Kekuatan mereka sudah pasti tidak lemah jika bisa memasuki lima puluh besar. Hanya karena kekurangan kerja sama tim di antara mereka saja, mereka runtuh setelah menerima satu serangan dari para murid senior." Xiao Yan menggelengkan kepalanya dan menjawab.     

"Terlebih lagi, kita tidak bisa berlama - lama seperti ini terus. Mendapatkan kesempatan untuk menghabisi mereka dalam sekali serang akan membuat kita terhindar dari banyak masalah. Tidakkah kalian ingin segera pergi ke Akademi Dalam dan menyaksikan 'Pembasmi Kejahatan Hitam Putih' itu?" Xiao Yan merentangkan tangannya dan bertanya.     

"Ah, kita telah menghabiskan tiga atau empat hari di dalam hutan ini. Berlama - lama bukanlah sebuah jalan keluar." Wu Hao mengangguk dan menyahut dengan suara yang dalam.     

"Aku tidak masalah mau bagaimanapun juga. Paling parah, kita hanya harus mengembalikan 'Energi Api' yang telah kita dapatkan." Hu Jia mengerutkan bibirnya. Ia menghadap Xiao Yan dan berkata, "Sekarang, kau adalah ketua regu. Kau bisa menentukan permasalahan ini sendiri. Tidak perlu terlalu membawa perasaan."     

Xiao Yan menggelengkan kepalanya tak berdaya, ketika ia mendengar hal ini. Tindakannya ini, untuk mendapatkan pendapat dari rekannya, telah dianggap sebagai terlalu membawa perasaan.     

"Ah, baiklah. Aku akan mendengarkanmu sekali lagi. Semoga saja, kau tidak mengacaukannya." Mendapati bahwa Wu Hao dan Hu Jia tidak keberatan, Bai Shan hanya bisa menganggukkan kepalanya. Ia tahu bahwa, di dalam regu ini, Xiao Yan telah dipercayai oleh Hu Jia dan Wu Hao, setelah dua hari bertarung bersama. Terlebih lagi, Xun Er selalu setuju dengan apapun yang ia katakan. Oleh karena itu, kata - kata Bai Shan adalah sesuatu yang dapat disingkirkan dari regu ini. Siapa yang membuat dia berada di posisi dimana ia tidak memiliki pendukung?     

Melihat semua orang telah sekali sepakat lagi, Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia merenung untuk beberapa saat, sebelum tiba - tiba berpaling kepada lima murid lainnya. Dengan sebuah senyuman, ia berjalan ke sana dan membalikkan telapak tangannya. Dua obat penyembuhan muncul di tangannya, yang kemudian ia serahkan. "Apakah kalian baik - baik saja?"     

"Kakak Tingkat Xiao Yan, terima kasih banyak telah membantu kami. Jika tidak, aku khawatir kami tidak akan bisa kabur dari pembantaian." Seorang pemuda, yang sepertinya adalah pemimpin mereka, berbicara dengan wajah yang dipenuhi rasa terima kasih. Ia agak bergembira, ketika menerima obat penyembuhan yang diberikan Xiao Yan.     

"He he, kita semua murid - murid baru. Kita harus mendukung satu sama lain." Xiao Yan tertawa dengan santai. Matanya menatap mereka, ketika ia mendadak bertanya, "Apakah kalian mau membantu kami membalas orang - orang itu?"     

Kelima murid baru itu terkejut, ketika mereka mendengar hal ini. Mereka secara alami sudah tahu orang yang dimaksud Xiao Yan adalah para murid senior dari Akademi Dalam yang mengikuti Kompetisi Berburu. Setelah sempat ragu untuk sejenak, mereka menggertakkan gigi lalu mengangguk. Selama dua hari belakangan ini, mereka telah menderita cukup banyak oleh amarah bodoh orang - orang itu, tetapi mereka hanya bisa marah dan tidak berani berkata apapun karena perbedaan kekuatan di antara mereka.     

"Kalau begitu, aku ingin kalian semua membantuku melakukan sesuatu." Xiao Yan tersenyum dan berkata dengan pelan.     

"Kakak Tingkat Xiao Yan telah menyelamatkan kami, beritahu saja kami, apa yang harus kami lakukan." Ketika ia mendengar kata - kata Xiao Yan, seorang pemuda bergegas memukul dadanya dan setuju tanpa keraguan. Rekan - rekan di sampingnya juga mengangguk dengan wajah yang penuh kegirangan.     

Melihat bahwa kelompok kecil orang - orang itu telah setuju begitu saja, Xiao Yan juga terkejut. Mungkin, bahkan dirinya tidak tahu seberapa dalam kesan yang ia tinggalkan di pada angkatan murid - murid baru ini, ketika ia memimpin kelompoknya untuk berburu para murid senior. Kebanyakan dari murid baru, sekarang telah memandang Xiao Yan sebagai idola yang mereka puja di dalam hati. Bukan karena alasan lain, selain kekuatan dan keberaniannya untuk menantang para murid senior yang telah menyiksa mereka.     

"He he, jika begitu, terima kasih banyak… Jadi begini, aku ingin kalian menyebar dan mencari murid baru lainnya di dalam hutan. Setelah itu, katakan pada mereka bahwa, jika mereka ingin mendapatkan 'Energi Api' mereka yang telah hilang kembali dan jika mereka percaya padaku, mereka bisa berkumpul di tempat ini. Aku akan memimpin mereka dalam sebuah pertarungan bengis melawan para murid angkuh dari Akademi Dalam itu!" Tangan Xiao Yan memberi hormat kepada mereka dan ia bertanya pelan, "Bolehkah aku tahu, apakah kalian setuju?"     

"Baiklah! Kebetulan, kita sedang berkomunikasi dengan beberapa murid baru. Karena mereka khawatir akan ditangkap oleh murid senior, banyak dari mereka yang telah menyembunyikan diri mereka." Sebuah kehangatan yang berapi - api, muncul pada wajah lima murid baru itu. Mereka telah dibakar oleh kata - kata Xiao Yan, hingga darah panas mereka mendidih. Setelah berhari - hari disiksa dan ditekan, mereka kini akhirnya bisa membalas; bagaimana mereka tidak girang?     

"Ya, beberapa dari kalian harus memanfaatkan kesempatan ini. Dan juga, jika kalian bertemu regu murid senior sendirian dalam perjalanan, pertama - tama, kalian harus menyerahkan 'Energi Api' kalian pada mereka. Aku, Xiao Yan, akan mengganti 'Energi Api' yang telah hilang setelah semua ini berakhir." Xiao Yan menghela nafas di hatinya, ketika ia mengingatkan kelima orang ini.     

Kelima murid baru itu menganggukkan kepalanya, ketika mereka mendengar hal ini. Mereka seketika memberi hormat kepada Xiao Yan dan berkata, "Kakak Tingkat Xiao Ya, tunggulah hingga kita membawa murid - murid baru lain kemari. Selama kau membimbing kami, kami akan mengikuti dirimu membalas para keparat itu."     

Setelah mereka mengatakan hal tersebut, mereka berlima dengan sigap berpencar. Di hadapan tatapan terfokus Xiao Yan, mereka dengan cepat memasuki hutan yang lebat dan menghilang di antara dedaunan pohon yang bergoyang.     

"Hee hee, selesai sudah. Berikutnya, mari kita tunggu murid baru yang tersisa untuk berkumpul. Setelah semuanya telah berkumpul, pembalasan besar kita akan dimulai!" Xiao Yan berdiri, berbalik, dan tersenyum, ketika ia berbicara kepada Xun Er dan tiga orang lainnya.     

Mungkin, ini karena mereka telah berharap untuk membalas para murid senior dari Akademi Dalam, tetapi efisiensi dari lima murid baru tadi sungguh luar biasa, hingga membuat Xiao Yan cukup takjub. Hanya dalam satu pagi, ada murid baru yang dengan berhati - hati muncul di sekitar lahan terbuka ini satu per satu. Baru setelah mereka melihat orang yang duduk bersila di antara pepohonan dan beristirahat adalah kelompok Xiao Yan, mereka merasa benar - benar yakin. Setelah itu, sosok - sosok manusia mulai melesat di dalam hutan yang tenang itu. Satu per satu, sosok yang terlihat menyedihkan, mendarat dan masuk ke dalam lahan kosong ini. Ketika mata mereka menatap ke arah lima murid - murid senior, yang diikat pada sebuah cabang pohon oleh Xiao Yan, kebencian yang menumpuk di hati mereka, selama dua hingga tiga hari ini, akhirnya mereda.     

Para murid baru berkumpul di sini dari berbagai lokasi dan tahu benar, untuk tidak mengganggu kelompok lima orang Xiao Yan, yang sedang berlatih dengan mata tertutup. Satu per satu, mereka membentuk sebuah lingkaran, melingkari kelompok Xiao Yan.     

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak murid baru yang melesat muncul satu per satu, dari hutan yang lebat menuju tanah kosong ini. Mata mereka langsung tertuju pada pemuda berjubah hitam di tengah lingkaran, membawa perasaan panas penuh pemujaan di dalamnya.     

Pada saat tertentu, Xiao Yan yang matanya tertutup, akhirnya membuka kedua matanya perlahan. Ia memandang para murid baru, yang duduk bersila dengan teratur di sekelilingnya dengan mata yang berbinar. Sebuah senyum penuh syukur muncul di wajahnya. Jumlahnya tidak mengecewakannya.     

"Semuanya, kalian ingin membalas siksaan yang kalian derita selama dua hari belakangan ini, karena para murid senior munafik dari Akademi Dalam itu, benar?" Xiao Yan perlahan menghembuskan nafasnya yang terpendam dan suaranya tiba - tiba terdengar di antara pepohonan.     

"Ya!" Suara marah rendah yang teratur mengguncang dedaunan di pohon sekitar mereka.     

Xiao Yan mengangguk pelan, ketika ia memandang amarah dan kebencian yang menjalar di wajah para murid baru. Apa yang ia inginkan adalah, kegeraman murid - murid baru itu, terkumpul menjadi amarah!     

Cabang - cabang pohon di antara pepohonan, mendadak bergerak. Dua atau tiga sosok manusia melesat keluar. Dalam sekejap, terdapat puluhan pandangan yang melesat dari tanah terbuka tadi.     

"Kakak Tingkat Xiao Yan, kami telah melakukannya seperti yang kau perintahkan dan menunjukkan posisi kita pada tiga kelompok lainnya. Sekarang, mereka kemungkinan besar sedang bergegas ke tempat ini!"     

"Bagus."     

Xiao Yan menepukkan kedua tangannya dengan keras. Ia mendadak berdiri dan matanya memandang murid - murid baru itu, yang matanya penuh dengan amarah, meskipun penampilan mereka tampak menyedihkan. Dengan suara yang dalam, ia berkata, "Semuanya, bersembunyilah dengan benar. Hari ini, kita akan menampar para murid senior angkuh itu dengan keras!"     

Ketika suara Xiao Yan terdengar, ada hampir empat puluh murid yang terkumpul, seketika mulai memasuki semak - semak lebat di sekitar mereka dengan begitu gesit. Dalam sekejap mata, tanah terbuka yang tadinya ramai, telah sekali lagi menjadi kosong.     

"Semuanya, persiapkan diri kalian. Kita harus menghabisi mereka dalam sekali serang." Xiao Yan tersenyum dan mengingatkan Xun Er dan tiga lainnya.     

"Baik!"     

Di atas sebuah pohon besar di hutan yang lebat, dua pria tua duduk bersila dengan mata terbuka. Mereka saling menatap. Sebuah tawa pelan perlahan menggema di udara.     

"Hee hee, hal ini akan menjadi meriah sekarang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.