Halo Suamiku!

Jun Hang Telah Menjadi Ayah (4)



Jun Hang Telah Menjadi Ayah (4)

0"... Ibu, jangan seperti ini... Kita semua tahu, Anda adalah tetua di sini. Setiap saat, aku selalu takut jika membuat kesalahan. Terlebih lagi, Ibu begitu ketat padaku sehingga alam bawah sadarku mengalami tekanan psikologis."     

"Kamu—"     

Mata Putri Lama tampak semakin melebar. Sepertinya ia tidak menyangka jika Youyou akan mengatakan kata-kata seperti itu di depan para wanita dan semua orang luar ini!     

Bukankah sama saja ini membuatnya dinilai memiliki reputasi yang kejam?!     

Sembari memegang lengan baju dokter, Youyou beralih menatap dokter dengan penuh harapan, lalu kembali mengarahkan pandangannya pada Putri Lama sambil berucap, "Hari-hari di mana aku mengalami keguguran adalah ketika Ibu menuduhku tidak bisa melahirkan pangeran untuk masa depan sesegera mungkin. Sikap yang Ibu tunjukkan padaku selalu kasar.      

Apalagi selama ini, aku selalu tumbuh dengan cinta dari orang tua juga kerabat-kerabatku. Sungguh, aku tidak bisa memahami sikap kasar yang selalu Ibu berikan padaku. Hatiku selalu merasa tertekan dan sakit. Aku memang tidak pernah berani mengatakan ini sebelumnya karena aku takut akan dianggap tidak sopan. Tapi sekarang, anakku yang hampir celaka-lah yang harus menanggung akibatnya. Jadi kali ini, aku benar-benar memohon maaf pada Ibu. Aku hanya ingin melindungi anakku, juga darah daging dari orang yang aku cintai. Aku hanya ingin membesarkannya dengan bahagia sampai dia lahir."     

Kata-kata ini dilontarkan dengan sungguh-sungguh sekaligus dengan perasaan sedih yang mendalam di hadapan begitu banyak wanita dan dokter di sana.     

Ditambah lagi, sosoknya yang terlahir mungil dan penampilannya yang murni, semakin menambah kesan yang begitu memilukan. Matanya yang berair dan hampir memerah juga turut membuat para wanita ikut merasa prihatin.     

"Apa maksudmu?? Kamu ingin mengatakan bahwa kamu hampir mengalami keguguran karena aku?? Apa ini berarti kamu ingin mengusirku?"     

Putri Lama adalah seorang yang cerdik, tentu ia tahu apa yang Youyou maksud. Itulah kenapa kemarahannya melonjak dalam sekejap.     

Tetapi orang-orang di sana sudah pasti memihak sosok yang lemah, terutama jika pihak itu adalah seorang wanita. Tak bisa disangkal, semua yang berada di kamar itu bisa melihat kekuatan Putri Lama, sedangkan Putri Baru yang begitu mulia dan sempurna ini, bukankah sudah terlampau layak untuk putranya?     

Tapi Putri Lama justru memperlakukannya seperti ini, yang segera membangkitkan ketidakpuasan di hati mereka semua.     

"Tuan Putri, kenapa Anda seperti itu? Menantu perempuanmu mengatakan bahwa dia tidak pernah berani menentangmu sebelumnya dan kami rasa itu adalah rasa hormat yang dia tunjukkan untuk Anda, tetapi Anda juga tidak boleh terlalu kuat atau terlalu agresif."     

"Benar, Tuan Putri, apa Anda masih ingin membela diri dengan mengatakan bahwa Anda memiliki hubungan yang harmonis dengannya? Anda pikir, wanita seperti apa kami ini? Apa kami tidak dapat melihat bahwa Anda tidak berbicara dengan baik padanya di depan kami? Jika terus seperti itu, dan Putri Baru sedang mengandung, bagaimana bayi itu bisa tumbuh bahagia di perut ibunya?"     

"Ya, jika begitu..."     

Semua orang bergantian mengutarakan pendapatnya yang menyudutkan Putri Lama untuk memihak Youyou. Sebenarnya, apa yang belum jelas dari diri Putri Baru ini?     

Jika mengesampingkan kepura-puraan Youyou yang tampak lemah, sebenarnya akan sangat mudah bagi siapa pun untuk memilih berada di pihak siapa. Dengan martabat Putri Lama yang begitu dominan dan kuat, sangat berbanding terbalik dengan Youyou yang tidak memiliki apa-apa selain dirinya sendiri. Terlebih lagi, ia adalah Putri Baru di negara ini. Tapi dengan kekuatan dan status tertinggi, juga latar belakang yang kuat di belakangnya, tentu sebenarnya ia tidak bisa diremehkan.     

Dan meskipun Putri Lama tahu bahwa dirinya memang bersikap buruk terhadapnya, namun ia tahu persis bahwa apa yang terjadi tidak seserius yang dikatakan gadis licik itu. Pasti menantunya yang begitu berbahaya ini sengaja tidak ingin melihatnya lagi dan tidak ingin jika ia mengganggunya.     

Kebetulan saja posisinya sedang terlihat begitu lemah sehingga membuat orang lain salah memahami.     

"Kamu, kamu…"     

Kali ini, Putri Lama memandang Youyou dengan wajah memerah sembari mengacungkan jari padanya. Apa yang ingin ia katakan seolah tertahan di tenggorokan dan tidak sepatah kata pun mampu terlontar dari mulutnya. Ya, ia tidak mampu menyangkal semua tuduhan itu.     

Hingga tepat di saat itu—-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.