Tetaplah Di Sisiku (2)
Tetaplah Di Sisiku (2)
Ya.
Sebenarnya, ia tahu bahwa semua ini bukan salah Jun Hang. Jun Hang sendiri sudah sangat lelah dengan semua itu, tapi ia masih mencoba yang terbaik untuk membuat segalanya lebih baik. Jadi Youyou harus memercayainya dan tidak bisa membiarkannya merana setelah kelelahan fisik.
Bahkan jika keluarga kerajaan menentangnya, seharusnya Youyou tidak peduli dan tidak terprovokasi oleh mereka.
Ingat, tujuannya datang ke negara asing ini adalah untuk pria yang ia cintai, sedangkan mereka hanyalah orang tanpa ikatan.
Setelah berpikir demikian, akhirnya Youyou berbalik perlahan.
Dengan lembut, ia mengulurkan tangannya untuk melingkari pinggang Jun Hang, membiarkannya tidur di bahunya, menundukkan kepalanya, mencium keningnya, lalu berbisik pelan, "Selamat beristirahat… Aku mencintaimu."
Kini, lengan Jun Hang semakin erat mendekap. Hingga selama beberapa waktu, mereka berbaring dengan tenang, tanpa ada yang berpindah, dan keduanya sama-sama tampak mencari kenyamanan dalam pelukan satu sama lain.
Setelah beberapa saat, jari-jari ramping seperti batu giok milik Jun Hang menyelinap ke tepi piyama Youyou, kemudian merembet dengan lembut ke atas, membelai kulit halusnya yang putih, yang membuat Youyou seketika terangsang. Tanpa bisa dicegah, ia berhasil melembutkan tubuh sensitifnya hingga membuatnya mengerang rendah.
Tangan itu juga akhirnya jatuh tepat di titik paling sensitif milik Youyou.
Dan malam itu, keduanya begitu dekat, saling memeluk erat, dan tertidur dengan aman.
Bukannya Jun Hang tidak ingin melakukan sesuatu yang lebih, tetapi Youyou-lah yang tidak membiarkannya. Bagaimanapun, Jun Hang butuh istirahat di pukul 4 pagi ini.
Di pagi harinya.
Jun Hang belum juga bangun hingga lebih dari pukul tujuh. Youyou sendiri tidak tega membangunkannya karena ia tahu bahwa Jun Hang pasti akan bangun sebentar lagi, kemudian ia akan bersiap untuk berkutat dengan urusan resminya. Jadi sekarang, ia membiarkan Jun Hang lebih banyak beristirahat.
Sembari menunggu Jun Hang bagun, Youyou memutuskan untuk mandi. Namun, setelah tubuhnya dibasuh dengan air, ia ingin kembali berbaring dan menghangat diri dengan Jun Hang. Hanya saja, ketika melewati jendela, ia melihat seseorang datang dari taman istana. Tampak wanita itu memiliki perawakan anggun dan mewah, mengenakan gaun panjang yang megah, bertitik dan cantik.
Orang-orang di Jerman memang memiliki tradisi bawaan. Mereka sangat memperhatikan aturan antar manusia, terutama para bangsawan.
Apalagi jika datang ke sini pagi-pagi sekali. Ia pasti sedang mencari Yang Mulia.
Ditambah lagi, karena wanita anggun dan mewah di depan adalah Anne. Tepatnya, hubungannya dengan Jun Hang adalah sepupu. Ia putri dari Paman Jun Hang, yang tentu saja merupakan putri bangsawan Jerman.
Berdiri di depan jendela, Youyou menyibak tirai dengan satu tangan dan hanya menunjukkan setengah sosoknya. Dan saat melihat pemandangan di luar jendela, ia tiba-tiba menggerakkan bulu matanya perlahan dan menahan napas.
Seharusnya Jun Hang tidur di kamarnya sendiri, bukan di kamar istana di mana bahkan tamu pun tidak berhak untuk tinggal.
Tapi…
Ia tidak peduli lagi. Jika sang putri ingin mencari Jun Hang, biarkan saja ia datang.
Ia memang tidak bisa menghentikan mereka untuk bertemu, tapi tak bisa disangkal, ia juga merasakan sesuatu yang berbeda ketika Putri Anne datang.
Hanya saja, ia tidak memiliki wewenang untuk tidak membiarkan Jun Hang menemuinya sendiri.
Bagaimanapun, Anne masih memiliki darah yang sama dengan Jun Hang dan datang bersama orang tuanya. jadi ia tidak perlu merasa dirugikan, bukan?
Setelah kembali menutup tirai, Youyou menarik kembali pandangannya, dan matanya beralih jatuh pada pria di tempat tidur.
Jun Hang sedikit mengernyit saat ini, dan sepertinya ia mulai terbangun dari tidurnya. Kini, Youyou tidak ingin memikirkan hal lain lain. Hanya saja, tepat di saat Jun Hang membuka matanya sedikit, baju tidur sutra putih milik Youyou perlahan meluncur turun dari bahunya yang bulat dan putih…