Halo Suamiku!

Perubahan Kehidupan (4)



Perubahan Kehidupan (4)

2Tampaknya pria ini masih tahu cara menyelamatkan muka ketika di luar.     

Padahal jelas-jelas ia ditekan oleh istrinya, tapi ia sama sekali tidak menyebutkannya. Bahkan ia masih mengatakan semua baik-baik saja.     

Boleh juga.     

Bisa dianggap luar biasa.     

"Masih ada yang lain? Jika tidak ada, aku akan—"     

"Tidak, tunggu...!" Tang Ye dengan cepat mengulurkan tangannya untuk menghentikan Su Li dan anaknya, tetapi ketika mendapati sorot tajam dari mata Su Li, seketika ia merasakan bulu kuduknya meremang dan dengan cepat menurunkan lengannya.     

Sesaat setelah ekspresinya sedikit mereda, baru ia menarik napas dalam-dalam dan mencoba berbicara perlahan, "Su Li... sebenarnya, aku ingin bertanya padamu. Apa kamu masih membenciku atas apa yang terjadi sebelumnya?"     

Begitu pertanyaan ini terlontar, suasana di antara keduanya tampak berubah.     

Karena satu kalimat itu seketika mengingatkan mereka akan peristiwa masa lalu yang kejam.     

Dan melihat Su Li tidak berbicara, wajah Tang Ye semakin murung. Kini, kepalanya terasa panas dan ia tidak bisa menahan apa yang ingin ia katakan pada wanita di depannya saat ini, "Su Li, aku minta maaf atas kerugian yang aku sebabkan padamu. Aku juga menyesalinya. Aku tidak berani meminta maaf padamu. Sebenarnya, aku sudah lama ingin mencarimu dan selalu berharap bisa melihatmu menjalani kehidupan yang bahagia, tidak peduli siapa yang bisa memberimu kebahagiaan."     

Sepertinya apa yang ia katakan masih bisa didengar.     

Tapi masih dengan tanpa ekspresi, Su Li memberikan tanggapannya, "Kamu terlalu banyak berpikir. Aku tidak membenci siapa pun maupun kamu."     

"A-apa?"     

Su Li tidak membencinya?     

Mata Tang Ye sontak melebar dan lubuk hatinya tiba-tiba terasa bahagia.     

Tapi sebelum menunjukkan kebahagiaan itu, ia berkata dengan lemah, "Perasaanku terbatas dan tidak akan kusia-siakan untuk orang yang tidak relevan. Dengan membenci seseorang hanya akan selalu mengingat satu sama lain. Jadi, jika kamu tidak tiba-tiba saja muncul, aku sudah hampir melupakanmu."     

Begitu kata-kata ini keluar, Tang Ye seperti disiram oleh baskom berisi air es, mengalir dari kepala hingga kaki, membuatnya merasakan hawa dingin ke tulang hingga hati.     

Saat itulah wajah Tang Ye seketika memucat.     

Tapi pada akhirnya, sudut bibirnya ditarik dengan lembut dan sebuah senyum tampak tersungging, "...Itu bagus, ya... itu yang terbaik."     

Jika ia memaksa mengatakan apa yang ada di hatinya, ia takut Su Li akan semakin tak menganggapnya.     

"Yah, ada lagi?"     

Alis Su Li terangkat cukup tinggi dan ia terlihat sudah kehilangan kesabaran.     

Melihat itu, Tang Ye benar-benar kesakitan, bahkan terasa sedikit sesak. Tapi sepertinya ia takut Su Li akan membenci dirinya lagi. Alhasil, dengan cepat ia sedikit menghindar, "Tidak, tidak ada."     

Jadi, Su Li pergi tanpa ragu-ragu sembari menggendong Xiaobai.     

Dan bibir Tang Ye yang masih menyunggingkan senyum tipis hanya mampu menatap punggungnya, terus mengikuti langkah Su Li, hingga senyum di bibirnya berangsur-angsur menyusut.     

Tak bisa disangkal, ada beberapa nostalgia yang tak terkatakan di dasar matanya saat ini.     

Sementara monster kecil yang digendong oleh Su Li bersandar di bahu ibunya dengan wajah kecilnya tepat menghadap Tang Ye.     

Meskipun anak-anak tetaplah anak-anak, tapi hati mereka yang murni dapat melihat baik dan buruk hal-hal itu sendiri.     

Seperti cinta pria itu kepada ibunya. Ya, monster kecil bisa melihat hal itu.     

Mau tak mau, monster kecil memikirkan apa yang ia tanyakan pada Su Li sebelumnya. Namun saat itu, Ibu mengatakan semoga paman ini bisa menjalani hidupnya dengan baik.     

Dan Tang Ye yang menatap punggung Su Li tiba-tiba menyadari bahwa seseorang sedang menatapnya. Secara tidak sengaja, ia mengalihkan pandangannya ke seorang anak kecil yang bersandar di bahu Su Li…     

Seketika empat mata itu saling bersirobok dan sorot dari pupil mata monster kecil itu tiba-tiba tampak seperti lubang hitam di tata surya, membuat orang yang melihatnya seolah tersedot dan disihir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.