Halo Suamiku!

Bertemu Teman Lama yang Seperti Mimpi (1)



Bertemu Teman Lama yang Seperti Mimpi (1)

2Sementara itu, karena Jun Hang dan Youyou masih memiliki beberapa hal penting di Jerman, jadi mereka tidak dapat menunda terlalu lama. Setelah istirahat seharian, mereka bergegas terbang menggunakan pesawat khusus untuk kembali malam itu.     

Tepat sebelum keduanya berangkat, Nyonya An mengingatkan Youyou sekali lagi. Dalam setengah bulan ke depan, ia harus turut serta bersamanya untuk pergi ke London. Untuk itu, ia berharap Youyou benar-benar bisa menyisakan waktu untuk ibunya.     

Dan Youyou benar-benar mengingatnya kali ini.     

Segera setelah mereka semua pergi, hanya tersisa tiga anak kecil yang sama-sama enggan untuk berpisah.     

Ya, tidak salah lagi.     

Su Li memutuskan untuk tetap tinggal.     

Dibandingkan dengan kebanyakan dari mereka, kehidupan keluarga Su Li dan Chen Nianbai sekarang terlihat biasa dan santai, bahkan bisa dibilang cukup stabil, namun sangat manis. Harus diakui, ini adalah tahun-tahun manis terfavorit bagi Su Li.     

Tak hanya itu, Su Li pun juga perlahan menghilang dari industri hiburan setelah bersama dengan Chen Nianbai. Dalam hatinya, tidak ada yang paling penting selain kebersamaan mereka.     

Jadi ia merelakan semuanya tanpa adanya penyesalan.     

Sedang Chen Nianbai, sebagai manusia serigala yang secara genetik tidak stabil, yang sebelumnya menjalankan penginapan di tepi pantai seolah-olah hidup dalam pengasingan, kini menjalani kehidupan yang stabil dengan wanita tercintanya, dan semua ini membuatnya merasa sangat nyaman.     

Waktu berlalu, tetapi tahun demi tahun tampaknya tidak pernah berani menyakiti mereka lagi.     

Penderitaan keduanya telah habis di usia yang terbilang cukup muda. Sekarang, sepertinya mereka hanya ingin saling mencintai seperti orang biasa.     

Bahkan Su Li tidak berencana untuk segera kembali. Di satu sisi, ia ingin berbincang banyak dengan Sang Xia. Bagaimanapun, Sang Xia telah resmi menikah dan Su Li sendiri telah bekerja keras di belakangnya. Ia mengendalikan banyak hal sepele dengan setengah tangannya, sementara di sisi lain, putranya sendiri juga tidak mau kembali.     

Meski monster kecil jarang mengungkapkan apa yang ia rasakan pada ayah dan ibunya.     

Tetapi tepat di hari ketika banyak paman dan bibi pergi, ia meraih lengan baju Su Li dan bertanya dengan lembut, "Bu, bisakah kita tidak pergi?"     

Suara kecil yang begitu lembut itu seketika meluluhkan hati Su Li dan tentu saja membuatnya langsung menyetujui permintaan putranya.     

Baru kemudian, Su Li mendengar dari Sang Xia bahwa mata Xiao Meibao benar-benar membengkak karena tangisan setelah tahu jika monster kecil akan pergi. Lalu, terlihat putranya berjalan tanpa suara, memegang tangan kecil Xiao Meibao, kemudian dengan sukarela menyeka air matanya, mengatakan bahwa ia tidak ingin pergi, dan akhirnya bertanya ibunya untuk memastikan apakah mereka akan pergi atau tidak.     

Itu sebabnya monster kecil datang untuk bertanya sendiri.     

Saat itu, hati Su Li tak berdaya sekaligus bahagia.     

Karena seperti yang terlihat, Xiao Meibao menyukai putranya. Bagaimanapun, gadis kecil ini telah ia nobatkan sebagai "menantu perempuan" favoritnya.      

Tentu Su Li merasa nyaman tinggal di Kota T, tapi kenyamanan itu tiba-tiba lenyap ketika——     

Di hari ketiga.     

Ia tidak menyangka akan bertemu seseorang yang sudah lama tidak ia lihat. Sungguh, roda kehidupan memang akan selalu berputar.     

Bahkan seolah dunia yang dibangunnya selama ini runtuh seketika.     

Terlebih lagi, saat terakhir kali ia melihatnya, Su Li menggertakkan giginya dengan marah, juga mengucapkan selamat tinggal padanya dengan begitu kejam.     

 ...     

"Pergilah, Sayang. Jangan lupa jemput kita untuk makan siang." Su Li mencium Chen Nianbai sebagai ucapan selamat tinggal di dalam mobil, baru kemudian ia keluar bersama putranya.     

Ketika mobil berhenti di rumah Sang Xia, Su Li keluar dengan menggendong Xiaobai, lalu menurunkannya dan menggandeng tangan kecilnya menuju ke vila.     

Saat itu, Su Li mengenakan mantel punk kasual, sepatu boots tinggi selutut, rambut keriting panjang warna pamelo madu, yang membuatnya tampak begitu menawan sekaligus tegas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.