Rong Zhan yang Kejam (2)
Rong Zhan yang Kejam (2)
Tubuh Sang Xia sepenuhnya dibelenggu di dalam pelukan Rong Zhan.
Kali ini, Rong Zhan merasa hatinya benar-benar hancur.
Sang Xia tidak bisa bernapas. Ia mencoba melepaskannya perlahan. Ketika Sang Xia melihat mata Rong Zhan dan Sang Xia mendapati matanya yang sipit sedikit memerah.
Tentu ia bisa merasakan kesedihan yang mendalam.
Melihat itu, hati San Xia ikut merasa sakit. Padahal ia tak mengerti mengapa penampilan itu tiba-tiba menyayat hatinya.
"Sayang, mengapa kamu berbohong padaku?" Padahal Sang Xia sudah jelas tahu jika ia kehilangan sebagian ingatannya, tetapi mengapa ia berbohong pada Rong Zhan. Selama ini, Rong Zhan hanya bisa memikirkan di dalam hatinya mengapa Sang Xia mengasingkannya dan selalu membencinya.
Dan tentu saja ia percaya pada saat Sang Xia mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.
Tapi di sisi lain, ia juga bisa merasakan ini bukan istrinya yang asli dan utuh seperti sebelumnya, kan? Saat itulah ia baru menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
Kali ini, Sang Xia sudah tidak dapat melarikan diri. Rong Zhan memaksanya untuk menatap ke arahnya. Bibirnya bergetar. Meski ingin mengatakan sesuatu, tapi tampaknya Sang Xia menjadi tidak berdaya saat ini. Mau tak mau, ia kembali menurunkan pandangannya sambil bergumam, "... Maaf."
Ini masalahnya..
Hatinya meminta untuk menjaga jarak dari Rong Zhan.
Ketika Rong Zhan melihat apa yang Sang Xia katakan, ia berusaha lebih keras, tetapi Sang Xia perlahan melanjutkan, "Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi padaku dan apa yang telah aku lupakan. Aku hanya tidak ingin kamu tahu jika aku tidak normal..."
Akhirnya Sang Xia menghela napas yang sempat tertahan, "Lupakan saja, aku akan keluar dulu, dan akan menunggumu di luar."
Setelah mengatakannya, ia berlalu pergi.
Sementara itu, Rong Zhan seperti refleks menahannya. Ia tidak peduli tentang ini. Tanpa ragu, ia menariknya dari belakang, memegangnya erat-erat, seperti binatang buas yang marah dan bersalah, "Tidak! Tidak bisa! Kamu tidak bisa pergi! Jika kamu pergi, berarti kamu tidak menginginkanku!"
Begitu Sang Xia mendengar ini, sudut matanya berkedut samar.
"... Tidak mengingikanmu? Rong Zhan, kamu terlalu banyak berpikir ... Anak-anakku telah lahir dari darah dagingmu dan kita telah memiliki akta nikah. Meski aku memiliki masalah denganmu, aku tidak bisa pergi demi anak-anakku, bukan?"
Terlebih lagi, ia tidak ingin pergi sama sekali.
Hari-hari pemulihan yang berlangsung secara bertahap, banyak gambaran tentang mereka yang melintas di otaknya. Tentu saja, ia enggan pergi dengan banyaknya kepingan-kepingan memori itu.
Mungkin itu datang dari naluri fisik. Mungkin juga sudah jelas bahwa ini adalah rumahnya.
Rong Zhan sudah memiliki reaksi fisik dengan tubuhnya, tetapi bagaimana ia bisa peduli tentang itu dan membelenggunya? Setelah mendengar kata-kata ini, hatinya menjadi lebih takut, "Sayang, katakan, apa yang kamu ingat tentang kita dalam pikiranmu? Apakah kamu lupa perasaan diantara kita? Mengapa kamu tidak ingin pergi hanya karena anakmu?"
Rong Zhan merasa sangat tidak nyaman ketika melihatnya seperti ini.
Bagaimana jika Sang Xia melupakan perasaannya dengan dirinya, tetapi masih mengingat perasaannya terhadap Bo Yi!?
Sang Xia mengerutkan kening. Rong Zhan benar-benar terlalu sensitif. Apa yang ia katakan secara tidak sengaja akan dibesar-besarkan olehnya.
"... Rong Zhan, tolong jangan lakukan ini dulu. Setidaknya, aku masih mengingatmu, kan…?"
Sang Xia sedikit mendongak dan saat itu juga, ia mendapati sorot mata Rong Zhan terlihat lebih muram. Lalu, ia segera bergegas melanjutkan, "Tidak, maksudku, kamu tidak perlu khawatir sama sekali. Bukankah Jun Hang juga mengatakan bahwa ini hanya efek dari amnesia jangka pendek setelah operasi otak? Mungkin ini akan segera membaik ... Jangan khawatir, itu akan segera membaik .. "