MENGEJAR CINTA

ADELIA \" DIA ADALAH ISTRIKU \"



ADELIA \" DIA ADALAH ISTRIKU \"

1Kita akan masuk untuk saat ini ke kisah Adelia .     

Malam itu hujan semakin deras dan juga malam semakin larut, tapi Adelia terus berlari tanpa henti karena orang-orang suruhan dari Alan su masih mengejar-ngejar diriku.     

Tubuhku semakin kedinginan, aku tak tahu lagi harus berlari ke mana pandangan mataku semakin kabur karena badanku menggigil kedinginan, aku pun tidak dapat melihat sebuah mobil yang melintas tepat di hadapanku.     

Aku merasa tubuhku melayang terasa seperti terbang dan itu membuat perasaan ku nyaman hingga aku pun tidak dapat merasakan lagi kesakitan pada saat tubuhku terhempas jauh dan menghantam sebuah beton.     

Perlahan mata ku mulai menutup dan aku masuk di mimpi panjang ku.     

Aku tidak tahu berapa lama aku tidur dan terbangun kembali. Perlahan aku membuka kedua mata ku yang saat itu masih terasa berat, dengan penglihatan ku yang masih terbilang kabur aku dapat melihat beberapa orang yang lalu lalang di hadapanku.     

Setelah perlahan kesadaran ku kembali aku melihat sosok seorang wanita yang menggunakan jas berwarna putih.     

(Itu adalah dokter) gumam ku dalam hati.     

Aku pun kembali menutup kedua mataku karena merasa tubuhku terasa letih.     

(Aku ingin tidur..aku ingin istirahat..aku sangat lelah) gumamnya.     

Sehari kemudian setelah adelia sadar, ia melihat diri nya terbaring di ruangan pasien dengan ruangan yang begitu besar dan juga seorang pria dan wanita yang berdiri dihadapan nya saat itu dan bertanya padanya.     

" Apakah kau baik-baik saja sekarang..?? "     

Adelia yang mendengar pertanyaan itu hanya diam saja tidak menjawab sepatah katapun.     

Mereka yang melihat adelia yang hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan mereka pergi meninggalkannya sendiri.     

Selama 2 hari Adelia tidak melihat lagi ke dua sosok orang itu yang menemaninya hanyalah beberapa perawatan dan juga dokter yang setiap 2 jam datang memeriksa.     

Hari berikutnya ketika Ayunda membuka matanya ia melihat sosok pria yang berdiri dihadapan nya.     

Sosok pria yang begitu tampan dengan penampilan yang keren dengan Setelah jas yang begitu terlihat elegan.     

Pria itu terus menatapnya, adelia yang merasa tidak nyaman membuang wajahnya dari pandangan pria tersebut yang ia sendiri tidak tahu namanya.     

Pria itu yang melihat adelia bersikap seperti itu padanya mengatakan pada adelia dengan nada dinginnya.     

" Mengapa kau memperlakukan ku seperti itu..Aku tidak berhutang padamu. Sebaliknya kau lah yang berhutang pada ku.."     

Adelia yang mendengar pria itu berkata seperti itu padanya merasa bingung dan berbalik melihat kearah.     

Pria itu yang melihat tatapan Adelia padanya berkata.     

" Mengapa kau menatapku seperti itu.. Apakah kau membenciku..?? "     

Sambil menatap tajam kearah adelia.     

" Seharusnya akulah yang marah.. Setelah apa yang aku lakukan padamu ternyata ini balasanmu padaku."     

Adelia terus menatap pria yang tidak ia kenal itu dengan berbagai pertanyaan yang ada kepalanya.     

( Apakah pria ini yang menolongku..?? ).     

pria itu yang melihat wanita yang di hadapannya tetapi diam saja merasa sedikit kesal.     

( Sial..ada apa dengan wanita ini, dokter mengatakan tidak ada yang salah dengan dirinya, ia pun tidak bisu..tapi sejak tadi dia terus mengabaikan pertanyaan ku).     

dia melangkah pergi dengan kesalnya, namun tiba-tiba ia terhenti mendengar perkataan Adelia padanya.     

" Bisakah kau membawaku pulang..?? "     

pria itu yang mendengar hal itu merasa sedikit kasihan dengan gadis yang ia tolong itu.     

" Aku akan mengurus kepulangan mu dan meminta sopir mengantar mu pulang ke rumahmu, kau tidak perlu khawatir dan istirahat lah "     

Lalu melangkah pergi namun sekali lagi langkahnya terhenti mendengar perkataan Adelia.     

" Bukan ke rumahku..tapi kerumah mu.."     

Azam itulah namanya, berbalik melihat ke arah Adelia yang saat itu duduk di atas tempat tidurnya.     

( Apa yang gadis ini pikir kan sebenarnya.. Apakah ia tidak takut ikut dengan orang asing) gumam Azam.     

Azam berjalan perlahan mendekati Adelia lalu bertanya.     

" Apakah kau yakin ingin ikut bersamaku..?? Apakan kau tidak takut..??"     

Adelia menatap mata Azam (aku sangat yakin) gumamnya dalam hati.     

" Aku yakin tempatmu lebih baik dari tempat ku.." dengan mata yang memerah menahan air matanya.     

Azam tersenyum jahat mendengar perkataan padanya.     

" Terserah kau saja.." lalu pergi meninggalkannya sendiri.     

Adelia yang melihat sosok pria itu dari belakang tampak kagum melihatnya.     

" Aku tahu Mungin aku adalah gadis yang paling berani meminta seorang pria asing untuk membawaku pulang ke rumahnya..tapi ini tidak lah buruk di bandingkan harus tertangakap oleh mereka , aku harus mendapat perlindungan dulu dan mencari cara menghubungi Robin "     

2 hari kemudian setelah Adelia di perbolehkan pulang oleh dokter 2 orang yang ia lihat pada pertama kali ia sadar yang datang menjemput nya.     

" Nona ayo saya bantu..tuan sedang menunggu nona di mobil. "     

Kata seorang wanita yang kira-kira berusia 30 tahunan mungkin kurang atau lebih entahlah aku sendiri bingung menggambarnya.     

Setelah keluar dari pintu rumah sakit perlahan perasaanku membaik dapat menghirup udara yang begitu segar.     

Aku tersadar dari lamunanku ketika seorang pria memanggil namaku.     

" Nona..nona ayo cepat masuk ke mobil tuan sudah menunggu. "     

Adelia berjalan masuk ke dalam mobil dan melihat sosok pria yang bicara dengannya kemarin berada didalam mobil tersebut.     

" Ayo cepat masuk... Aku bukanlah bawahan mu yang terus memintamu bukan .?? "     

Adelia masuk ke dalam tanpa mengatakan apapun.     

Azam tampak kesal dengan sikap dingin Adelia yang terus saja mengabaikannya.     

Mereka pun pulang ke rumah milik Azam yang terletak tidak jauh dari perkotaan namun rumah itu memasuki Areh perkebunan, entahlah apakah itu taman teh atau apalah aku pun tidak mengerti.     

Adelia yang melihat jalan yang mereka lalui bergumam.     

( Hm apakah ia mutuskan untuk membunuhku..?? Baiklah hanya mati sekali lagi.. ini tidak akan sakit) merasa putus asa dengan hidupnya.     

Beberapa saat kemudian Adelia terkejut karena mobilnya telah berhenti dan melihat ke kiri dan kanan.     

Ternyata mereka berhenti di depan pekarangan rumah yang bergitu besar.     

Sopir membukakan pintu untuk mereka, Adelia tampak kagum melihat betapa besar rumah pria ini.     

Setelah mereka masuk ke dalam di sambut oleh semua pelayan yang ada.     

" Selamat datang tuan.."     

Ketika Ayunda melangkah masuk semua mata tertuju kepada nya.     

Adelia tidak terlalu memikirkannya, karena ia tahu kehidupan kelas atas memang seperti itu.     

Tapi yang menjadi sorotan matanya saat itu sosok seorang wanita yang terlihat sangat cantik berdiri di lantai atas sambil memandangi kami yang datang.     

Azam pun menyuruh pelayan untuk mengantarnya ke kamar atas.     

" Ayo nona..saya antar ke kamar nona untuk istirahat." Pinta seorang pelayan wanita padaku.     

Namun pandanganku masih saja tertuju pada sosok wanita yang aku lihat, tapi ia sudah pergi menghilang entah ke mana.     

Setelah sampai di kamarku, aku pun masuk ke kamar mandi untuk mandi dan aku melihat sebuah baju terletak di atas tempat tidur, aku pun memakai pakaian tersebut dan bersiap untuk tidur, namun tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamar lalu pergi untuk membukanya, Ternyata itu Azam.     

" Kau..apa yang kau lakukan. " Tanya Adelia yang tampak heran melihat Azam.     

Azam menggeser tubuh Adelia lalu masuk ke dalam.     

" Ini adalah kamarku..tentu aku datang untuk tidur."     

Kata Azam pada Adelia saat itu.     

Adelia merasa bersalah mendengar nya.     

" Maafkan aku, aku akan segera keluar.."     

Azam pun mengatakan.     

" Tidak.. kau akan tidur di kamar ini bersama ku. "     

Adelia sangat terkejut mendengarnya.     

(Apakah pria ini tidak waras.. sudahlah sebaiknya aku tidur di ruang tamu saja).     

Adelia melangkah pergi tanpa berkata apapun.     

Azam tampak kesal dengan sikap Adelia yang seperti itu lagi pada nya.     

" Jika kau berani meninggalkan kamar ini.. aku akan menyuruh pengawal untuk membawamu keluar dari rumah ini."     

Adelia sangat kesal mendengar Azam yang mengancamnya.     

( Dasar pria hidung belang... Aku tidak punya tempat tinggal lagi, aku tidak mau kembali kesana lagi..biarlah aku harus menahan nya).     

Adelia menutup pintu kamar lalu duduk di sofa sambil memandangi Azam yang saat itu tersenyum melihatnya kesal, terus terang Adelia sangat penasaran dengan sosok wanita yang ia lihat lalu memberanikan diri untuk bertanya.     

" Siapa sosok wanita yang berdiri dilantai atas sambil memandangi kita tadi..??"     

Dengan lantangnya Azam menjawab pertanyaan Adelia.     

" Istriku..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.