Makan Bersama Sebagai Satu Keluarga
Makan Bersama Sebagai Satu Keluarga
Keingintahuan, penghinaan, kejijikan; semua jenis komentar dilontarkan kepada Sima You Yue dan yang lainnya yang ada di alun-alun.
Meskipun Mu Si lebih dewasa dari anak sebayanya, ia masih anak berumur lima belas tahun. Ia gugup karena dibicarakan oleh orang sebanyak itu.
"You … Si Qin, banyak sekali orang yang menonton. Apakah tidak apa-apa? Aku tidak lapar sekarang."
"Perutmu keroncongan, bagaimana mungkin kau tidak lapar?" tanya Sima You Yue. "Biarkan saja mereka mengawasi kita kalau mereka mau. Daging tidak akan berkurang nikmatnya kalau ditonton terus-menerus."
"Namun, …."
Mu Si mau bilang kalau Sima You Yue akan dipermalukan, tetapi ia disela oleh Sima You Yue.
"Mu Si, terkadang kau tidak perlu memedulikan apa yang orang lain katakan tentangmu dan membuat dirimu jadi menderita," kata Sima You Yue. "Kalau kau lapar, tidak perlu pedulikan pandangan orang lain terhadapmu. Yang terpenting kau bisa makan sampai kenyang. Mengerti? Kau harus belajar mengabaikan pandangan dunia luar, dengan begitu kau bisa jadi dirimu yang apa adanya."
"Diriku yang apa adanya?"
"Benar. Kau hidup hanya untuk dirimu sendiri, orang yang kau cintai, dan orang yang kau sayangi. Sedangkan yang lainnya, kau tidak perlu memedulikan mereka," jawab Sima You Yue. "Jadi, prioritas utamamu saat ini adalah mengisi perutmu, bukan memikirkan kalau orang-orang itu memperhatikanmu. Mengerti?"
Mu Si menatap Sima You Yue, dan membisikkan kata-kata Sima You Yue berulang kali pada dirinya sendiri. Tampaknya ia mulai mengerti.
Sima You Yue tidak mengatakan apa-apa lagi. Mu Si memang berbakat dan biasanya tidak terlalu peduli dengan orang lain. Sebenarnya, bahkan Mu Si tidak pernah benar-benar memedulikan orang lain.
Melihat Sima You Yue memasak, bukannya memedulikan apa yang Sima You Yue masak, Si Yue malah berseru, "Wah, aku bisa makan hidangan enak hari ini!"
"Kau hanya tahu makan saja. Bukankah Ayah Angkat masih di atas? Jadi, kau masih harus secepatnya ke atas, kan?" Sima You Yue memutar matanya melihat kegembiraan Si Yue.
"Ayah tidak akan keberatan. Lain kali, biarkan mereka mencoba hidanganmu, mereka pasti menyukainya!"
Melihat Si Yue sangat suka makan, keluarganya pasti juga suka. Kalau tidak, bagaimana mungkin mereka bisa membesarkan orang yang suka makan!
Ketika Sima You Yue berpikir demikian, ia lupa kalau abang-abang dan kakeknya bukanlah orang yang suka makan sebelumnya. Mereka berubah justru karenanya!
"Apakah Ayah Angkat dan yang lainnya sudah mau pulang? Kalau belum, mintalah mereka kemari untuk mencicipi," saran Sima You Yue.
"Tentu, tentu! Namun, kurasa kau tidak perlu membawa hidanganmu ke atas untuk mereka. Mereka akan turun begitu mencium aromanya." Si Yue sangat mengenal abang-abangnya.
"Kalau begitu, kutambahkan porsinya." Begitu Sima You Yue bilang begitu, ia mengeluarkan lebih banyak bahan.
Tak lama kemudian, aroma makanan mulai menguar ke seluruh alun-alun.
Seperti yang dibilang Si Yue, sebelum mereka sempat mengantarkan makanan ke atas, Klan Si sudah turun dengan sendirinya begitu mereka mencium aroma hidangan yang masih panas tersebut.
"Dik, apa kau yang memasaknya? Harum sekali?" Putra Ketiga Klan Si lebih proaktif. Karena Sima You Yue sekarang sudah jadi adiknya, ia tidak perlu lagi bersikap terlalu sopan.
"Ini bukan apa-apa. Aku baru saja memasakkan makanan untuk Mu Si. Kalau kau mau memakannya, ayo kita makan bersama!" Sima You Yue belum selesai memasak. Ia menengadah dan tersenyum pada Putra Ketiga Klan Si dan yang lainnya. "Aku masih belum selesai masak. Silakan kalian makan terlebih dahulu. Rasanya pasti kurang enak kalau sudah dingin."
Kakak beradik Klan Si sedang menunggu dipersilakan. Begitu Sima You Yue bilang begitu, mereka langsung duduk di atas meja dan mulai melahap daging panggang.
"Kakak Ketiga, kuberi tahu kau ya. Daging panggang masakan Adik enak sekali. Apalagi kalau sambil minum anggur buah, rasanya jadi lebih lezat lagi," komentar Si Yue sambil mengunyah.
"Benarkah?" Mata Putra Ketiga Klan Si bersinar ketika mendengar kata 'anggur'. "Dik, coba kami cicipi anggur buahmu!"
Melihat tatapan Putra Ketiga Klan Si yang mendesak, Sima You Yue pun tahu Putra Ketiga Klan Si merupakan seorang pencinta anggur. Ia mengeluarkan dua kendi anggur buah dan satu kendi anggur murni lalu melemparkannya ke mereka.
"Anggur buah ini tidak keras. Kalau kalian tidak terbiasa meminumnya, kalian bisa mencoba anggur murni ini. Rasanya enak sekali."
"Anggur buah? Ini terbuat dari Buah Roh?" Putra Ketiga Klan Si membuka tutupnya dan menghirup aroma anggur buah.
"Ya. Itu difermentasi dari buah, jadi kandungan alkoholnya tidak tinggi. Sedangkan anggur murni ini diekstrak. Kalian bisa meminumnya kalau kalian suka," jawab Sima You Yue.
"Akan kami coba semuanya. Kami belum pernah minum anggur buah ini sebelumnya! Tak kusangka Buah Roh bisa dibuat jadi anggur." Putra Ketiga Klan Si menyeringai dan menuangkan semangkuk anggur untuk masing-masing orang. Bahkan Mu Si juga kebagian semangkuk anggur di meja depannya.
Sebelumnya, tidak mungkin Klan Si bisa duduk seperti orang biasa seperti demikian. Perilaku semacam ini sudah melewati batas atas identitas mereka, atau menuangkan minuman keras untuk orang lain. Namun, hari ini Sima You Yue memasakkan hidangan untuk Mu Si. Karena Sima You Yue begitu peduli padanya, tidak mungkin mereka mengabaikan keberadaannya.
"Anggur buah ini rasanya enak sekali. Kalian bisa merasakan energi mengalir setelah meminumnya. Eh, apakah energi ini bisa diserap?" Putra Ketiga Klan Si melihat mangkuk anggurnya dengan heran.
"Bisa, tetapi energi roh yang terkandung dalam Buah Roh tidak banyak. Energi roh itu bisa diabaikan," jawab Sima You Yue.
Roh Kecil membuat anggur roh tersebut menggunakan Buah Roh beratribut gelap, yang sengaja dibuatkan untuk Di Zhe. Setelah itu, Sima You Yue baru tahu kalau ternyata masih ada banyak Buah Roh beratribut gelap di Pagoda Roh, jadi ia membuat lebih banyak anggur buah beratribut gelap.
Hidangan yang Sima You Yue masakkan untuk Mu Si juga mengandung atribut gelap.
"Sungguh tak kusangka Buah Roh bisa dibuat jadi seperti ini. Anggur roh ini punya rasa Buah Roh yang lebih kuat. Alkoholnya lebih sedikit." Putra Kedua Klan Si ikut menyesap anggur buah.
"Kalau begitu, coba Kakak Kedua cicipi anggur murni itu." Sima You Yue mengingatkan dari samping.
Putra Kedua Klan Si mengambil sekendi anggur murni dan menuangkan semangkuk untuk dirinya sendiri. Ia mencium aroma anggur yang kuat. Sebelum minum, ia sudah bisa menebak kalau rasanya pasti enak.
Ia pun menyesapnya dan langsung menyukai alkohol yang kuat tersebut. Sima You Yue tahu kalau ia pasti menyukainya.
Sima You Yue menumis sayuran, lalu menghidangkannya untuk mereka. "Aku masak ini. Semoga Ayah Angkat dan kalian semua menyukainya."
"Hahaha, ini pertama kalinya aku makan hidangan yang kau masak. Mulai sekarang kau harus lebih sering masak untuk kami!"
"Tentu saja!"
Sima You Yue memasak dengan sangat cepat. Karena ia memasak beberapa hidangan secara bersamaan, ia tidak butuh waktu lama untuk memasak banyak hidangan.
Orang-orang yang menyaksikan peristiwa tersebut belum beranjak pergi. Mereka tidak menyangka kalau Sima You Yue ternyata menghidangkan satu meja penuh makanan tepat di hadapan mereka. Apalagi Klan Si juga ikut makan!
"Ini daerah terlarang Kota Hantu, bagaimana mungkin kau bisa memasak di sini?" tanya Zhang Hao, tidak tahan melihat tingkah mereka.
Keempat pengurus Kota Hantu sudah selesai membahas bagaimana cara menyegel kabut hitam. Meskipun mereka tadi tahu kalau Sima You Yue sedang menyiapkan makanan, mereka tidak terlalu memperhatikan. Mereka tidak menyangka kalau ternyata Sima You Yue dan yang lainnya juga akan bersantap di situ!
Sima You Yue menengadah dan berkedip. "Kalau aku tidak boleh memasak di sini, apa kau mau aku pergi ke tempat lain?"