Butuh Dua Hari
Butuh Dua Hari
"Penguasa Kota, tidak ada yang pernah pergi ke tempat itu sebelumnya. Terlebih, Si Qin orang luar!" Wu Man tidak setuju.
"Aku sudah memutuskan. Kau tidak usah bilang apa-apa lagi!" Wei Ming Die tegas.
"Kapan kita akan pergi?" tanya Sima You Yue.
"Kita akan pergi setelah jamuan makan ini selesai. Bagaimana?"
"Pergi setelah jamuan makan ini?" Sima You Yue pura-pura malu. "Apa kita bisa pergi dua hari lagi? Aku mau memberi tahu Si Yue dahulu."
Meskipun Wei Ming Die gelisah dan tidak mau menjelaskan, ia mengangguk. "Kalau begitu, setelah dua hari, aku akan mengirim seseorang untuk menjemputmu."
"Karena Penguasa Kota sudah memutuskan, biarkan kami ikut pergi bersamamu. Kami bisa mengantar Si Qin langsung ke sana," saran Wu Man.
"Tidak perlu. Aku yang akan membawanya ke sana. Kau akan bertanggung jawab atas urusan di kota," tolak Wei Ming Die.
"Bibi Man, ada banyak sekali urusan di kota setiap hari, jadi kau tidak perlu pergi. Toh, kami akan pulang begitu kami sudah selesai merekam bagaimana Hitam Kecil memukul mundur makhluk itu," kata Sima You Yue.
"Kalau begitu …. Baiklah." Wu Man mengangguk.
"Penguasa Kota, apakah aku bisa datang menemuimu ketika waktunya tiba?" tanya Sima You Yue. "Aku tidak tahu apakah aku bisa kembali ke sini hidup-hidup kalau aku pergi dari kediaman Klan Si."
Wei Ming Die ingat apa yang kemarin pelayannya ceritakan tentang konflik antara Si Qin dan Klan Zhang. Ia langsung mengerti apa maksud Si Qin "Jangan khawatir, tidak akan ada yang berani menyentuhmu."
"Terima kasih, Penguasa Kota!" Sima You Yue bangkit berdiri dan membungkuk pada Wei Ming Die dengan gembira.
"Heheheh, sungguh anak yang bijaksana," puji Wei Ming Die.
Sima You Yue merasa senang. Ia tampak baik dan pengertian. Kalau ia tidak tahu bagaimana Wei Ming Die memaksa ayahnya untuk menikahinya dan bahwa Wei Ming Die sebenarnya berniat memanfaatkannya untuk memaksa Sima Liu Xuan keluar, ia pasti mengira kalau Wei Ming Die itu orang yang baik.
Wei Ming Die dan Sima You Yue mengobrol sebentar. Lian Xiang masuk dan memberi hormat kepada semua orang. "Nona, jamuan makan tak lama lagi akan dimulai."
"Waktunya sudah tiba. Lian Xiang, bawa mereka ke ruang jamuan makan terlebih dahulu. Aku akan berganti pakaian," perintah Wei Ming Die.
Semua orang di ruang tamu berdiri dan memberi hormat kepada Wei Ming Die sebelum pergi mengikuti Lian Xiang.
Wei Ming Die duduk di kursinya dan tidak bergerak. Saat itu, seorang pelayan lain datang dari belakang, menunggu untuk mengganti pakaiannya.
"Xi Yu, apa pendapatmu tentang Si Qin itu?" tanya Wei Ming Die.
"Menurut hamba dia mirip dengan nona muda lainnya," jawab Xi Yu.
"Benarkah? Namun, kenapa aku merasa dia berbeda? Kalau dilihat lebih dekat, dia sama saja," kata Wei Ming Die dengan bingung.
"Tidak peduli bagaimanapun orangnya, yang penting dia bisa membantu Nona," komentar Xi Yu.
"Benar. Ketika nanti dia berhasil memukul mundur makhluk itu, aku mau lihat bagaimana Sima Liu Xuan bisa melindungi dirinya sendiri!"
Perihal Sima Liu Xuan, Wei Ming Die bersikap ambivalen. Mereka berdua sudah berada dalam posisi buntu untuk waktu yang sangat lama sampai-sampai ia tidak tahu lagi apakah ia mencintai atau membenci Sima Liu Xuan.
Namun, ia tahu pasti kalau ia harus memaksa Sima Liu Xuan keluar. Kalau mereka tidak bisa bersama-sama, ia akan menghancurkan Sima Liu Xuan dan membuat Sima Liu Xuan tinggal dalam hatinya selamanya.
"Ayo ganti pakaian."
Sementara itu, Lian Xiang mengantar yang lainnya ke ruang jamuan makan. Ketika mereka meninggalkan pelataran, Wu Man memberi tahu Lian Xiang, "Baiklah, Lian Xiang. Kami tahu jalan menuju ke aula jamuan makan. Kau bisa pergi melakukan pekerjaanmu yang lain."
Hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Lian Xiang tidak terlalu memikirkannya dan langsung pergi.
Setelah Lian Xiang pergi, Wu Man menyusun penghalang roh yang kedap suara, lalu menatap Sima You Yue dengan serius. "Apa kau tahu apa yang kau setujui barusan? Apa kau tahu apa akibatnya kalau kau pergi bersamanya?"
"Aku tahu," jawab Sima You Yue. "Namun, selain menyetujuinya tadi, memangnya aku punya pilihan lain?"
"Kalau begitu, kau seharusnya tidak menyetujuinya begitu saja!" Wu Man sangat marah. "Kalau kau sampai kehilangan nyawamu gara-gara ini, bagaimana mungkin aku bisa menghadapi ayahmu nanti?"
"Bibi Man, jangan khawatir. Aku pasti baik-baik saja," kata Sima You Yue. Terlepas dari alasan sebenarnya Wu Man mau melindunginya, ia tetap berterima kasih pada Wu Man.
"Kalaupun kau pergi bersamanya, ketika kau bertemu dengan ayahmu nanti, bagaimana kau akan melarikan diri darinya?" Wu Man sama sekali tidak merasa tenang.
"Aku punya Lingyu!" Sima You Yue memegang tangan Wu Lingyu. "Dia sangat kuat. Bersamanya, aku tidak perlu mengkhawatirkan Wei Ming Die. Aku bahkan bisa membalaskan dendam ayahku."
Ia sudah memutuskan hal tersebut saat dalam perjalanan menuju ke kediaman Penguasa Kota. Karena Wu Lingyu bilang tidak ada masalah, berarti itu tidak akan jadi masalah.
"Dia?" Wu Man mengerutkan kening dengan tidak percaya.
Wu Lingyu tampaknya baru berusia dua atau tiga ratus tahun. Memangnya seberapa kuatkah ia?
"Bagaimana kalau aku meminta Penguasa Kota untuk membiarkanku pergi bersama kalian semua?" tanya Wu Man. "Aku bisa membantumu mengulur waktu."
"Bibi Man, kalau kau ikut pergi, bagaimana mungkin kau bisa tinggal di kota? Aku khawatir kau akan jadi orang pertama yang tidak akan dilepaskan oleh Wei Ming Die," jawab Sima You Yue. "Jangan khawatir, aku datang ke sini hanya untuk menyelamatkan ayahku, bukan untuk mati."
"Man'er, You Yue benar. Karena dia sudah berjanji pada Penguasa Kota, berarti dia pasti yakin bisa melakukannya. Jangan khawatir," bujuk Si Kong.
Wu Man juga memahami alasan Si Kong.
"Benar-benar kacau!"
"Bibi Man, jangan marah. Ayo kita cepat pergi ke jamuan makan. Kalau kita menunda lebih lama lagi, kita akan menarik perhatian yang lainnya." Sima You Yue tersenyum.
"Mm, ayo pergi."
Wu Man melepaskan penghalang roh-nya dan membawa yang lainnya pergi ke ruang jamuan makan.
Benar saja. Pada saat mereka tiba, Zhang Hao, Meng Sha, dan Luo Qi sudah tiba. Di belakang mereka, duduk para tetua klan yang masing-masing berasal dari keempat daerah kota.
"Kenapa kau lama sekali?" tanya Meng Sha tanpa menunggu Wu Man dan yang lainnya duduk dahulu.
"Kami berbicara dengan Penguasa Kota sebentar sebelum datang ke sini," jawab Wu Man.
"Apa yang kau lakukan di pelataran Penguasa Kota?" tanya Zhang Hao dengan aneh. "Apa kau menyampaikan keluhan?"
"Apa kau pikir semua orang berpikiran sempit sepertimu?" Wu Man memutar matanya ke arah Zhang Hao. "Penguasa Kota mau bertemu Si Qin dan berterima kasih padanya terkait masalah sebelumnya di daerah terlarang. Omong-omong, dia memberi Si Qin hadiah darimu."
"Huh! Kita lihat saja berapa lama kau bisa sesombong ini." Zhang Hao mendengus dingin.
Wun Man menyunggingkan senyum yang rumit dan tidak berkata apa-apa.
Setelah beberapa saat, Wei Ming Die berjalan masuk bersama Lian Xiang dan Xi Yu. Semua orang bangkit berdiri untuk menyambut mereka.
"Tidak usah resmi-resmi segala." Wei Ming Die duduk di kursi utama. Ia melihat ke arah Sima You Yue dan melambaikan tangannya. "Nak, kemarilah dan duduk di sampingku."
Lian Xiang dan Xi Yu menyuruh orang untuk menempatkan sebuah tempat duduk di sebelah kursi utama Penguasa Kota. Tindakan tersebut langsung mengubah raut wajah orang-orang yang duduk di bawah Penguasa Kota.