Jangan Berak di Atas Kepalaku
Jangan Berak di Atas Kepalaku
Qing Yi menatap Sima You Yue dengan rasa terima kasih, ia tahu itu semua karena Sima You Yue, itulah alasan kenapa Tujuh Kecil bisa jadi lebih bahagia.
Namun, ini tidak bisa mengubah pikirannya untuk berhenti menyalahkan dirinya sendiri.
"Apa yang terjadi setelah itu?" tanya Sima You Yue. "Meskipun kau tidak punya daya hidup lagi, dagingmu adalah pelengkap bagi manusia, bagaimana kau bisa bertahan hidup?"
"Kesadaran terakhirku adalah aku mendengar seseorang menyerang klan itu, tetapi aku tidak tahu bagaimana aku bisa tetap hidup setelah itu," jawab Tujuh Kecil. "Namun, itu tidak penting, aku tidak bisa menyelidiki masa laluku dengan saksama, tidak ada tempat untuk membalas dendam, biarkan saja itu semua berlalu. Aku yang sekarang benar-benar aku yang baru."
Sima You Yue tersenyum, ia tidak seterbuka Tujuh Kecil.
Meskipun demikian, peristiwa itu terjadi sepuluh ribu tahun yang lalu. Sama saja, tetapi orang-orang sudah berubah. Orang-orang yang dahulu itu pasti sudah lama meninggal dan Tujuh Kecil tidak akan bisa membalas dendam. Sebaiknya sekalian saja ia biarkan hal-hal itu berlalu dan fokus pada masa depan yang bebas dari rasa khawatir.
"Namun, saat aku pergi, Qing Yi masih berupa Pohon Bejana Ilahi. Saat kita bertemu lagi sekarang, ia sudah berevolusi menjadi Pohon Kehidupan." Tujuh Kecil meringkuk dalam pelukan Qing Yi, menyandarkan kepalanya di pundak Qing Yi dengan penuh kerinduan. "Karena sekarang kau sudah sangat kuat, kau harus melindungiku!"
"Mm," jawab Qing Yi.
Tanpa ucapan tambahan, tanpa kata-kata yang berlebihan, tanpa sumpah yang mengguncang dunia, Tujuh Kecil tahu kalau Qing Yi akan membuktikan kata-katanya melalui tindakan.
Mengingat betapa seringnya Tujuh Kecil bilang kalau ia akan menghajar seseorang sebelumnya, sudut bibir Sima You Yue terangkat membentuk senyuman ketika ia melihat Tujuh Kecil sekarang yang tampak imut dan tak berdaya.
Ia senang Tujuh Kecil menemukan seseorang yang bisa ia andalkan, meskipun kebahagiaan ini datang terlalu tiba-tiba. Kalau Tujuh Kecil terus bersikap seperti sekarang, ia jadi tidak perlu khawatir bilamana Tujuh Kecil tumbuh besar menjadi orang yang terlalu kasar.
Namun, sepertinya ia telah terlalu banyak berharap.
Karena -
"Oh ya, Qing Yi, apakah ada banyak orang di luar sana yang mencoba memanfaatkanmu? Ayo pergi, kita bereskan mereka! Aku senang sekali kalau kebetulan bisa menguji kekuatanku setelah berevolusi," kata Tujuh Kecil sambil menarik pakaian Qing Yi.
Sima You Yue duduk di tanah. Dengan wajah tak berdaya, ia mengeluh dalam hati, memang lebih susah mengubah karakter seseorang dibandingkan dengan mengubah sungai dan gunung!
Qing Yi sudah terbiasa dengan sikap Tujuh Kecil yang sekarang. Ia membelai kepala Tujuh Kecil dan menjawab, "Orang-orang itu sudah pergi, tidak ada lagi orang di luar."
"Hah? Mereka sudah pergi? Kenapa cepat sekali!"
Untungnya mereka sudah pergi, kalau mereka tetap di sini, mereka pasti sudah kau hajar habis-habisan, batin Sima You Yue.
"Sekarang kita tinggal menunggu Saudara Senior Sulung dan dua orang lainnya selesai. Kita akan mencari Feng'er dan yang lainnya setelah mereka keluar," kata Sima You Yue sambil bangkit berdiri.
"Mereka sudah keluar," kata Qing Yi. "Aku turun karena mau memberitahukan hal itu padamu."
Sima You Yue berkedip. Kenapa mereka cepat sekali?
"Tidak semua orang bisa mencapai pencerahan di sini. Namun, hal-hal yang mereka dapatkan juga masih lumayan."
Yah, ia pikir mereka bisa mencapai pencerahan.
"Kalau begitu, ayo pergi."
"Qing Yi, kau bilang kau akan ikut pergi denganku." Tujuh Kecil mengayun-ayunkan tangan Qing Yi.
"Mm." Qing Yi mengangguk, lalu memberi tahu Sima You Yue, "Aku akan menanam akarku di Pagoda Roh."
Sima You Yue mengangguk dan membawa mereka ke dalam Pagoda Roh.
Sebelumnya, ia sudah berpikir apakah ia bisa membujuk Qing Yi untuk ikut pergi bersamanya, tetapi ia tidak menyangka kalau Tujuh Kecil ternyata sudah langsung mengambil alih dan melakukannya.
Qing Yi pergi untuk memilih tempat yang luas. Ia membuka tangan kirinya, versi Pohon Kehidupan yang kecil melayang di telapak tangannya. Ia menanam pohon kecil itu di tanah dan pohon itu langsung tumbuh dengan cepat. Tak lama kemudian, pohon itu sudah identik dengan pohon yang ada di luar.
"Selesai."
Tujuh Kecil juga memindahkan akar utamanya, menanamnya di bawah pohon Qing Yi.
Dengan begini, sekarang keduanya bisa tinggal bersama dan mengandalkan satu sama lain!
"Ini Pohon Kehidupan yang legendaris." Seribu Gaung menyaksikan Pohon Kehidupan dengan penuh semangat. Menurut tradisinya, Pohon Kehidupan selalu berada di luar jangkauan, jadi ia tidak menyangka kalau Pohon Kehidupan ternyata benar-benar muncul di hadapannya.
"Aiyaya, kalau begitu, bisakah kami berkultivasi di sini mulai dari sekarang?" tanya Ya Guang.
"Tentu saja bisa!" Tujuh Kecil memeluk lengan Qing Yi, mengangkat kepalanya dan menatapnya. "Qing Yi, tidak masalah, kan?"
Sebenarnya Qing Yi terbiasa dengan ketenangan, terbiasa sendirian, ia tidak terlalu suka kalau ada orang lain yang bersamanya. Namun, Tujuh Kecil sudah setuju, jadi ia tidak mau membuat Tujuh Kecil sedih.
Dan ia bisa melihat kalau Tujuh Kecil sangat menyukai Binatang-Binatang Roh itu, jadi ia memutuskan untuk perlahan-lahan menyesuaikan diri.
Api Kirmizi tiba-tiba muncul, menatap Qing Yi dan berkata, "Aku menginginkan Cairan Esens Sepuluh Ribu Tahun milikmu."
Qing Yi menatap Api Kirmizi dan berkata, "Burung Merah Merona Ilahi, kau menderita luka yang parah."
"Beri aku Cairan Esens Sepuluh Ribu Tahun, aku akan memberikan hal lain padamu sebagai gantinya," pinta Api Kirmizi.
"Aku tidak menginginkan apa pun darimu." Qing Yi menggeleng.
Ia tidak punya keinginan apa-apa. Ia hanya punya satu permintaan dan itu sudah terkabul, yaitu Tujuh Kecil. Jadi, apa pun yang Api Kirmizi tawarkan tidak akan menarik perhatiannya.
Dari dahulu Sima You Yue tahu kalau Api Kirmizi terluka, tetapi ia tidak menyangka kalau lukanya parah. Ia pikir lukanya tidak separah itu!
Bahkan Qing Yi saja bilang lukanya parah. Jadi, sebenarnya seberapa parah luka Api Kirmizi?
Namun, Api Kirmizi tidak pernah meminta apa pun. Kali ini, ia langsung meminta dari Qing Yi, artinya hal itu sangat penting baginya.
"Qing Yi, bisakah kau membantu Api Kirmizi?" Sima You Yue merasa agak malu karena seolah-olah ia telah sengaja mengajak Qing Yi ke Pagoda Roh untuk tujuan tertentu.
Namun, kesehatan Api Kirmizi penting, jadi mau tidak mau ia harus bertanya pada Qing Yi.
"Qing Yi …." Tujuh Kecil mengguncang lengan Qing Yi, menatapnya dengan berseri-seri.
Qing Yi menggeleng tanpa daya. Kenapa ia merasa kalau perempuan memang sebaiknya jangan dibiarkan bertindak sesuka hati?
Namun, ia akan melakukan apa pun asal Tujuh Kecil bahagia. Lagi pula, ia hanya menyimpan cairan itu, jadi, itu juga tak berguna baginya.
Namun, sama halnya seperti seekor binatang yang berganti kulit, bulu burung yang rontok pun tidak boleh disentuh oleh siapapun. Demikian pula, ia memiliki perasaan yang berbeda dengan barang-barang miliknya sendiri.
Sebuah cabang keemasan menjalar turun dari pohon dan mendarat di tangan Api Kirmizi.
"Ini untukmu."
Api Kirmizi menangkap cabang pohon tersebut. Ia bisa merasakan daya hidup yang kuat di dalamnya.
"Mulai sekarang, kau bisa tinggal di pohonku untuk beristirahat," kata Qing Yi.
"Mm?" Sima You Yue dan yang lainnya tidak mengerti.
"Burung phoenix bertengger di pohon payung [1. Firmiana simplex, pohon payung cina, tanaman hias yang bisa tumbuh setinggi 16 m], burung bertengger di Pohon Bejana Ilahi," kata Api Kirmizi.
Yang ia maksud dengan 'burung' adalah Burung Merah Merona Ilahi, dirinya sendiri.
"Bagus, bagus!" komentar Tujuh Kecil. "Namun, Api Kirmizi, kau jangan sampai berak di atas kepalaku ya."
"…."
Semua orang terdiam, Tujuh Kecil ini terlalu ….
Tujuh Kecil tidak peduli. Dahulu, ada seekor burung yang mendarat di dahan Qing Yi lalu berak di atas kepalanya!
Ia selalu ingat bagaimana rasanya. Sejak saat itu, ia membenci burung-burung yang hinggap di pohon dan mengangkat pantat mereka untuk berak dengan seenaknya.