Undangan Penguasa Kota Iblis Darah
Undangan Penguasa Kota Iblis Darah
Ada satu atau dua orang yang masih belum mempertimbangkannya secara matang, tetapi tetap akan mengikuti mereka. Misalnya Mu Lian Xin, tujuannya hanyalah untuk mengalahkan Tujuh Kecil.
"Yue Yue, ada yang mencarimu!" seru Tujuh Kecil dari lantai bawah saat mendengar pintu kamarnya terbuka.
Ada yang mencarinya? Siapa yang mencarinya di situ?
Ia tiba di lantai pertama dan melihat dua orang yang tidak ia kenal, sedang berdiri di ruang duduk.
"Ini pasti Tuan Muda Si Yue?" Salah satu dari kedua orang itu menangkupkan tangannya untuk memberi hormat kepada Sima You Yue, lalu berkata, "Aku pelayan kediaman Penguasa Kota. Penguasa Kota kami ingin mengundangmu dan Nona Muda ini ke kediamannya sebagai tamu."
"Penguasa Kota mengundang kami?" Sima You Yue agak heran.
"Benar sekali," jawab pelayan itu. "Penguasa Kota mendengar bahwa ada dua pendekar yang telah tiba di Kota Iblis Darah dan ingin mengundang kalian berdua ke Kediaman Penguasa Kota untuk menjadi tamu kami."
"Hanya kami berdua?"
"Iya," jawab pelayan itu. "Penguasa Kota bilang ia hanya ingin mengadakan pertemuan singkat saja dan tidak akan mengganggu urusan kalian malam ini."
Sepertinya Penguasa Kota Iblis Darah tahu segalanya dengan jelas!
Tidak ada alasan bagi Sima You Yue untuk menolak undangan tersebut sementara mereka masih berada di wilayah Penguasa Kota Iblis Darah.
"Baiklah kalau begitu," kata Sima You Yue sambil tersenyum. "Tujuh Kecil, ayo pergi ke Kediaman Penguasa Kota bersamaku. Shi Chen, kalau kami tidak dapat kembali tepat waktu, kalian langsung saja ke Arena Darah. Perihal beberapa orang itu, lakukan sesuai dengan perintahku sebelumnya."
"Kami mengerti, Bos," jawab Shi Chen sambil mengangguk.
"Tuan Muda Si Yue, silakan."
"Tuan pelayan, silakan."
Dua kereta Binatang Roh berhenti di depan pintu penginapan Bi Sheng dan ketika Binatang Roh itu melihat Sima You Yue, salah satunya mendengus beberapa kali padanya.
"Tuan Muda Si Yue, silakan masuk ke atas kereta." Setelah pelayan itu selesai berbicara, kusir langsung membuka pintu.
Sima You Yue menggandeng tangan Tujuh Kecil sambil naik ke atas kereta, sementara dua pelayan tersebut mengikuti mereka di kereta lainnya. Bahkan tanpa kusir, kereta Binatang Roh itu bisa berjalan sendiri menuju kediaman Penguasa Kota.
"Yue Yue, apakah menurutmu penampilan Penguasa Kota Iblis Darah akan tampak sangat menakutkan?" tanya Tujuh Kecil.
"Mengapa kau menanyakan itu?"
"Jika dia tidak berpenampilan kekar dan kasar, bagaimana dia bisa mendisiplinkan dan mengendalikan para buron yang tinggal di sini?"
"Hehehe, nanti kita juga tahu saat kita bertemu dengannya."
Keduanya mengobrol di dalam kereta sambil tertawa-tawa. Tak lama kemudian, mereka sampai di pusat kota tempat kediaman Penguasa Kota berada.
Kediaman Penguasa Kota memang tampak sangat megah dan mewah, tetapi Sima You Yue tidak merasakan kehadiran manusia yang hidup di tempat tersebut.
"Tuan Muda Si Yue, Nona Tujuh Kecil, tolong ikuti aku." Setelah si pelayan turun, ia melambaikan tangan dan dua kereta Binatang Roh itu pun pergi.
Sima You Yue dan Tujuh Kecil mengikuti si pelayan masuk ke kediaman Penguasa Kota. Namun, ia tidak membawa mereka ke aula utama pelataran depan. Sebaliknya, mereka berjalan sangat jauh ke pelataran belakang yang sunyi.
Ketika mereka masuk, mereka melihat seorang lelaki berpakaian putih sedang duduk di bawah pohon, yang menjulang tinggi ke langit, sambil memegang cangkir teh di tangannya.
"Penguasa Kota, Tuan Muda Si Yue dan Nona Tujuh Kecil sudah tiba." Si pelayan maju selangkah dan mengumumkan kedatangan mereka.
"Selamat datang para tamu yang amat penting, aku Penguasa Kota Iblis Darah, Li Hong. Silakan duduk." Li Hong menatap ke mereka dengan pancaran kelesuan di matanya.
Sima You Yue tidak menyangka kalau Penguasa Kota Iblis Darah yang mengenakan jubah putih bersalju, yang temperamennya biasa-biasa saja itu, ternyata buta!
Sima You Yue mengajak Tujuh Kecil ke hadapan Li Hong dan berkata, "Aku tidak bermaksud mengejutkan Penguasa Kota Li dan mendapatkan penerimaan dari Penguasa Kota Li."
"Tuan Muda Si Yue terlalu sopan. Aku belum melakukan banyak hal untuk menghiburmu, hanya secangkir teh. Kuharap kau tidak membenciku karena ini." Meskipun Li Hong tidak dapat melihat menggunakan matanya, ia tangkas. Ia menuangkan teh dan tidak ada setetes teh pun yang tumpah.
Ia menuangkan secangkir penuh teh dan mendorongnya ke depan Sima You Yue, lalu menuangkan satu cangkir penuh lagi untuk Tujuh Kecil.
Sima You Yue mengambil cangkir tehnya dan mendekatkan ke hidungnya untuk menghirup aromanya. Ia memuji, "Teh yang sangat harum, aku belum pernah minum teh ini sebelumnya."
"Teh ini terbuat dari daun teh empuk yang dikeringkan dari Pohon Iblis Darah ini. Aromanya sangat istimewa jadi silakan dicicipi," kata Li Hong.
Sima You Yue menyesap sedikit dan tehnya memang sangat harum. Namun, alisnya sedikit berkerut.
Tujuh Kecil bahkan tidak repot-repot mencoba meminum teh tersebut setelah menghirup aromanya.
"Bagaimana tehnya?" Li Hong mengawasi mereka dengan tidak sabar meskipun ia sama sekali tidak bisa melihat.
Sima You Yue meletakkan cangkir tehnya dan tersenyum simpul. "Memang lumayan enak."
"Kalau begitu, kenapa Nona Tujuh Kecil tidak meminumnya?"
"Tujuh Kecil tidak pernah suka teh." Sima You Yue mengingatkan Tujuh Kecil sambil berkata, "Dia hanya suka makan permen."
"Permen memang enak kok," balas Tujuh Kecil.
"Penguasa Kota Li, tolong jangan pedulikan Tujuh Kecil," kata Sima You Yue sambil tersenyum.
"Tidak apa-apa, anak-anak memang suka makan permen dan tidak suka minum teh. Itu sangat wajar," kata Li Hong sambil tersenyum.
Senyum simpul Li Hong membuat orang merasa nyaman.
"Semua daun teh ini dipetik dari Pohon Iblis Darah ini?" Sima You Yue menengadah dan melihat ke pohon besar tersebut. Hanya ada sedikit cabang dan dedaunan di pohon besar itu.
"Ya. Setiap kali musim semi tiba, cukup banyak tunas yang tumbuh dan memetiknya setelah hujan musim semi terasa sangat menyegarkan," jawab Li Hong.
"Tehnya enak, tetapi namanya cukup membuat orang panik," komentar Sima You Yue. Ia tidak menyentuh cangkir teh itu lagi.
"Selisih umur antara Pohon Iblis Darah dan Kota Iblis Darah tidak terlalu jauh. Dahulu tidak ada yang tahu apa nama pohon itu sehingga dinamai menurut kota ini." Li Hong sepertinya tidak menyadari kalau Sima You Yue sudah tidak meminum tehnya lagi. "Sebagai Penguasa Kota ini, aku tidak bisa memberikan banyak barang bagus untukmu, tetapi karena Tuan Muda Si Yue menyukai teh ini, nanti sebelum kau pergi, silakan ambil sekantong daun teh. Anggap saja sebagai kenang-kenangan kecil dariku."
Sima You Yue melihat senyum Li Hong, di mana seperti ada pesona yang tak tertahankan di dalamnya. Dia mengangguk dan berkata, "Kalau begitu, Si Yue berterima kasih kepada Penguasa Kota Li."
"Syukurlah Tuan Muda Si Yue menyukainya." Li Hong tersenyum.
"Penguasa Kota Li mengundang kami ke sini hari ini, tentunya tidak sekadar untuk mencicipi teh, kan?" tanya Sima You Yue.
"Hehehe, kalau kujawab ya, apakah kau percaya padaku?" tanya Li Hong.
"Tidak," jawab Sima You Yue terus terang.
"Hahaha, Tuan Muda Si Yue sangat jujur." Li Hong tersenyum. "Sebenarnya aku mengundang Tuan Muda Si Yue ke sini tidak lain tidak bukan karena mendengar tentang hal-hal yang telah kau lakukan di Arena Darah tadi malam dan malam sebelumnya. Jadi aku berpikir untuk melihat kekuatan pertarungan macam apa yang kalian berdua miliki. Selain itu, aku juga ingin mencari tahu apa tujuan kalian melakukan ini."
Sima You Yue tetap diam dan Li Hong terus berbicara, "Sebenarnya aku tidak berniat menyalahkanmu. Namun, mempertimbangkan keselamatan penduduk kota, aku berpikir untuk mencoba menanyakan hal ini."
"Kami hanya ingin mencari beberapa orang dari sini untuk kami ajak pulang," jawab Sima You Yue. "Mereka yang kalah akan menepati janji dan pergi bersama kami. Si Yue tidak bisa berkomentar apa-apa terhadap mereka yang tidak mau ikut bertarung. Namun, bagi mereka yang ikut bertarung, tetapi ingkar janji, akan menanggung akibatnya. Mengenai apakah mereka akan ikut bertarung atau tidak, mereka punya kebebasan mutlak untuk melakukannya."
"Hanya itu?"
"Hanya itu."
"Kalau begitu, itu memang tidak akan memengaruhi keamanan Kota Iblis Darah," kata Li Hong. "Karena tidak ada masalah lain, mari kita lanjut menikmati teh ini …."
Lebih dari satu jam kemudian, si pelayan mengantar Sima You Yue dan Tujuh Kecil pergi. Sebelum mereka pergi, Li Hong memberi sebungkus daun teh pada Sima You Yue sambil tersenyum. "Mengobrol dengan Tuan Muda Si Yue memang menenangkan dan menyenangkan, membuat waktu berlalu dengan cepat. Ini bungkus teh baru yang terakhir tahun ini. Dengan menghadiahkan ini kepada Tuan Muda Si Yue, aku yakin Pohon Iblis Darah juga pasti ikut senang."