Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Ketahuan saat Mencium Diam-Diam



Ketahuan saat Mencium Diam-Diam

1"Apa bedanya?"     

"Jenis prinsip kami merupakan buatan manusia," jelas Wu Lingyu. "Kami bergantung pada cara kultivasi dan mengembangkan pengikut kami untuk mendapatkan kekuatan keyakinan, hasil dari kultivasi sendiri. Terlebih, itu tidak bisa disebut sebagai prinsip, itu hanya bisa dianggap sebagai tiruan prinsip. Jenis prinsipmu-lah yang terbentuk secara alami, semacam aturan kekuasaan di langit dan bumi."     

"Sepertinya aku agak lebih paham sekarang," kata Sima You Yue. "Kedengarannya cukup mengagumkan."     

"Ya, bagi orang biasa, prinsip itu menjadi kekuatan membunuh instan yang dapat membunuh semua musuh di sekitar mereka. Namun, untukmu prinsip itu adalah kekuatan yang menyebabkan tubuhmu jadi lebih cepat meledak." Wu Lingyu memutar matanya ke arah Sima You Yue.     

"Prinsip itu tidak dapat kugunakan?"     

"Prinsip merupakan sejenis kekuatan cahaya dan itulah alasan mengapa hal itu menyebabkan dua semburan aura di dalam tubuhmu menggila dan kacau. Kalau kau terus menggunakannya, tubuhmu bisa langsung meledak," jawab Wu Lingyu.     

"Kalau begitu, maksudmu aku mendapatkan harta karun, tetapi aku tidak bisa menggunakannya?" Sima You Yue kecewa.     

"Kurang lebih begitu," jawab Wu Lingyu. "Bukan hanya tidak dapat digunakan, tetapi kau harus mencoba untuk mengendalikannya agar tidak menimbulkan masalah."     

"Apakah prinsip itu masih akan terus meningkat?" Bibir Sima You Yue berkedut. Kekuatan yang begitu besar, tetapi ia bukan hanya tidak bisa menggunakannya, ia juga harus menghentikan pertumbuhannya.     

Kenapa bisa ada tugas yang sesulit itu?     

"Ya, itu akan meningkat. Kalau ada orang yang memujamu, tubuhmu akan menerima suntikan kekuatan iman dan kekuatan prinsip itu juga akan meningkat." Wu Lingyu mengangguk, ia juga mengkhawatirkan perihal tersebut.     

"…." Sima You Yue menatap Wu Lingyu sambil diam-diam mengungkapkan kesedihannya.     

Kalau ada orang lain yang mengaguminya, kekuatan prinsipnya akan tumbuh. Kalau begitu, bagaimana ia bisa mengendalikan keadaannya itu? Apakah ia sampai harus memberi tahu orang lain untuk tidak mengaguminya? Apakah itu mungkin?!     

Semakin ia memikirkan hal itu, semakin ia kesal.     

"Kau tidak usah khawatir, cukup kembangkan kekuatanmu dengan seimbang, itu saja sudah cukup," kata Wu Lingyu. "Kecepatan kultivasi atribut gelapmu terlalu lambat, jadi aku akan memasukkan sebagian kekuatanku ke tubuhmu untuk melawannya, dan supaya kau tidak cepat-cepat pergi dan melapor ke Alam Hantu."     

"Huh —" Sima You Yue mengembuskan napas panjang dan berkata, "Aku benar-benar tidak bisa merasa bahagia karena memikirkan bahwa aku punya bom yang dapat meledak kapan saja di tubuhku setiap hari."     

Wu Lingyu memegang tangannya dan berkata, "Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu."     

"Oh ya Saudara Senior, bagaimana awalnya kau bisa memecahkan masalah Fisik Iblis Cahaya?" Tiba-tiba ia teringat tentang itu karena dahulu Wu Lingyu bilang bahwa ia tidak akan memberitahunya karena kekuatannya sendiri masih belum cukup. Sekarang kekuatannya itu pasti sudah lebih dari cukup kan?     

"Pada saat itu, aku menarik atribut cahaya dari tubuhku dengan paksa. Hanya menyisakan energi roh atribut Iblis," jawab Wu Lingyu.     

"Proses itu pasti sangat menyakitkan, kan?"     

"Untungnya aku masih baik-baik saja. Bagaimanapun, aku berhasil melewatinya," kata Wu Lingyu. "Kau tidak perlu mempertimbangkan cara itu, kekuatanmu saat ini belum cukup."     

Mulut Sima You Yue berkedut, Wu Lingyu masih saja meremehkan kekuatannya.     

Wu Lingyu menatap Sima You Yue, lalu tertawa sambil berbaring di sampingnya, menariknya ke dalam pelukannya dan berkata, "Kau tidak perlu terlalu khawatir, ada aku di sampingmu!"     

"Ada dua pepatah dari tempat asalku, aku penasaran apakah kau pernah mendengarnya," kata Sima You Yue.     

"Pepatah apa?"     

"Tembok runtuh saat kita bersandar padanya, manusia lari jika kita mengandalkan mereka, sebaiknya bergantung pada diri sendiri saja."     

"Apa pepatah yang satunya?"     

"Kalau manusia bisa dipercaya, babi betina pun bisa memanjat pohon."     

"Hehehe, maksudmu aku tidak bisa diandalkan?" tanya Wu Lingyu sambil mencium keningnya.     

"Tidak tahu, kita lihat saja nanti," jawab Sima You Yue.     

"Mm. Kita punya waktu seumur hidup kalau kau mau mengawasiku dengan perlahan. Aku agak lelah, aku mau istirahat sebentar," kata Wu Lingyu, lalu tertidur lelap sambil memeluknya.     

Ia mendengar napas Wu Lingyu di samping telinganya. Ia tersenyum simpul.     

Ia tahu Wu Lingyu pasti telah mengeluarkan cukup banyak kekuatan untuk bisa bergegas ke situ begitu Wu Lingyu merasa ada sesuatu yang telah terjadi padanya. Terlebih, untuk menahan aura di dalam tubuhnya, sekilas pandang saja ia tahu kalau Wu Lingyu pasti telah menghabiskan banyak daya hidup dan energi roh.     

Setelah memalingkan wajah, ia melihat kulit Wu Lingyu yang pucat. Ia mencium wajah Wu Lingyu dengan lembut, lalu berkata dengan pelan, "Terima kasih."     

"Menciumku dengan diam-diam." Bulu mata Wu Lingyu bergerak, tetapi ia tidak membuka matanya.     

"Kau belum tidur?" tanya Sima You Yue.     

"Ada gadis cantik dalam pelukanku, bagaimana mungkin aku bisa tidur …."     

Kata-kata Wu Lingyu menjadi semakin tidak jelas dan sepertinya ia sudah benar-benar tertidur.     

Sima You Yue melihat wajah Wu Lingyu yang tertidur lelap. Lalu, ia juga ikut menutup matanya dan masuk ke alam mimpi.     

Meskipun Sima You Yue sedang tidur, tetapi tubuhnya dengan cepat pulih di bawah pengaruh pil dan kekuatan fisiknya sendiri. Pada saat ia membuka matanya lagi, ia sudah hampir sembuh.     

"Wu …." Ia menggerakkan tubuhnya dan menyadari kalau akhirnya ia sudah bisa bergerak lagi.     

"Bagaimana keadaanmu?" Wu Lingyu mencium dahi Sima You Yue. Suaranya yang mengantuk penuh dengan rasa malas yang mendalam.     

"Hampir sembuh sepenuhnya, sekarang aku sudah bisa bergerak," jawab Sima You Yue. "Bagaimana denganmu?"     

"Sudah sangat mendingan." Wu Lingyu bernapas dengan pelan dekat telinga Sima You Yue. "Memelukmu rasanya enak sekali."     

"Mendengar kata-katamu itu, Mo Sha pasti tidak akan bisa mengatakannya." Sima You Yue tersenyum.     

"Aku itu dia dan dia itu aku," kata Wu Lingyu.     

"Iya." Sima You Yue tidak mempersulit diri dengan menanyakan siapa yang sebenarnya mengucapkan itu barusan, Wu Lingyu atau Mo Sha, melainkan ia hanya bertanya, "Setelah jiwamu menyatu, kenapa kau punya atribut gelap dan cahaya? Apakah kau sama denganku? Harus menghadapi bahaya ledakan tubuhmu?"     

Wu Lingyu menggeleng dan menjawab, "Keadaanku berbeda darimu."     

"Kenapa?"     

"Atribut gelapku berasal dari jiwa. Atribut cahayaku berasal dari tubuh. Keduanya tidak berasal dari tempat yang sama," jelas Wu Lingyu. "Sederhananya, dua atribut dalam diriku berada dalam dua wadah yang berbeda sedangkan dua atributmu berada dalam wadah yang sama."     

"Kalau begitu aku juga bisa memisahkannya ke dalam dua wadah, bukankah aku bisa memisahkannya?"     

"Tidak," jawab Wu Lingyu. "Sejak awal, keduanya memang sudah jadi satu kesatuan, termasuk tubuh dan jiwamu, jadi kau sama sekali tidak bisa memisahkan mereka jadi dua sisi. Kalau kau mau memisahkan mereka, maka kau hanya bisa menyimpan salah satunya dan sepenuhnya menarik keluar yang satu lagi."     

"Baiklah, aku mengerti sekarang. Toh kekuatanku juga tidak cukup untuk menggunakan cara itu, jadi kau juga tidak akan pernah menyetujuinya," kata Sima You Yue dengan tak berdaya. "Dengan keadaanku saat ini, bom dalam tubuhku yang bisa meledak kapan saja ini benar-benar jadi lebih berbahaya."     

"Yang harus kau lakukan sekarang adalah berkultivasi sebagaimana mestinya dan berusaha meningkatkan kekuatanmu secepat mungkin," kata Wu Lingyu. "Tidak usah memikirkan hal-hal lain."     

"Akan kucoba," kata Sima You Yue. Namun, bahkan ia sendiri saja tidak terlalu yakin pada apa yang ia katakan.     

"Meskipun aku ingin terus memelukmu seperti ini, tetapi sepertinya Tujuh Kecil sudah nyaris marah besar," kata Wu Lingyu.     

"Dia mengkhawatirkanku." Sima You Yue duduk dan mengajak, "Ayo keluar."     

Wu Lingyu memegangi lengannya dan mendorongnya kembali ke tempat tidur.     

"Ayolah, tidurlah sebentar lagi. Tujuh Kecil belum sampai membelah seluruh gunung, jadi kita tidak perlu khawatir untuk sementara ini."     

"…."     

Sima You Yue terdiam. Karena ia khawatir Wu Lingyu masih belum sepenuhnya pulih, ia pun mematuhi kata-kata Wu Lingyu dan menutup matanya lagi untuk lanjut beristirahat.     

Tujuh Kecil, tunggulah sebentar di luar. Setelah kami tidur sebentar, kami pasti akan keluar untuk menemui kalian ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.