He Xiangyun
He Xiangyun
Beberapa murid Maha Dewa Surgawi yang sedang berjaga mengobrol dan minum anggur untuk menghangatkan diri mereka.
"Apa kau dengar? Menara Awan es kita benar-benar berselisih dengan Padepokan Pil Agung. Mereka langsung memotong pasokan pil untuk kita. Aku dengar Leluhur sangat murka ketika dia kembali. Kakak Li dapat getahnya dan langsung tewas terkena pukulan telapak tangannya!"
"Apa? Memotong pasukan pil obat? Lalu apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kekuatan energi kita di masa depan?"
"Aku dengar Leluhur sudah mengirim orang untuk berbicara dengan Langit Giok Naga dari Perkumpulan Hari Utara. Aku yakin hasilnya akan kelihatan. Namun, Guru Ji, si orang baru itu, sungguh menakutkan. Dia benar-benar membuat Angsa Penyendiri menjadi muridnya."
"Guru Ji? Guru Ji yang mana? Sejaka kapan Jiu Luo Ji punya seorang Guru bernama Ji?"
"Haha, Adik, kau ini sudah berjaga di ruang bawah tanah ini beberapa hari, jadi kau tidak tahu situasi yang ada di dunia luar. Guru Ji ini bernama Ji Qingyun. Meski dia ini hanyalah seorang Dewa Tabib Bintang Enam, dia mengalahkan Tuan Angsa Penyendiri di depan umum. Setelah itu, Tuan Angsa Penyendiri menyingkirkan status Langitnya dan mengakuinya sebagai guru! Oh, iya, Guru Ji ini bahkan membawa sebuah jenis anggur bernama Sinar Matahari. Sekarang ini, anggur ini sudah jadi barang rebutan di luaran sana!"
"S-sangat mengesankan?"
Si murid junior itu membuka mulutnya lebar-lebar. Dia tampak tak percaya.
Angsa Penyendiri sudah seperti dewa di mata mereka.
Namun sekarang, sosok yang seperti dewa ini ternyata mengakui seorang Dewa Tabib Bintang Enam untuk menjadi gurunya. Kalau begini, seberapa hebatkah kekuatan Guru Ji ini?
Dia sudah tidak bisa membayangkannya.
Di dalam ruang bawah tanah, ketika sosok yang kurus dan kering itu mendengar nama 'Ji Qingyun', wajah cantiknya tiba-tiba gemetar.
Setelah itu, dia benar-benar menangis dengan gembira.
"Ia datang! Aku tahu itu! Aku tahu kau akan baik-baik saja!"
Jika Ye Yuan ada di sini, dia akan bisa mengenalinya dengan sekali pandang. Si kurus ini adalah Lu yang belum pernah dia lihat selama lebih dari seribu tahun.
Dalam beberapa dekade ini, Lu selalu menderita karena disiksa.
Kakak Tertua He Xiangyun memberitahunya bahwa gurunya mengirim Kakak Xun untuk pergi menangkap Ye Yuan. Ketika Xun menangkap Ye Yuan dan membawanya kembali dan jika dia masih berani tidak setuju menikah dengan Feng Tianyang, gurunya akan menghukum mati Ye Yuan.
Xun telah pergi selama beberapa dekade yang lalu. Kalau dihitung-hitung, sekarang dia seharusnya sudah kembali.
Lu pastinya yakin pada tuan mudanya. Akan tetapi, semakin dia meningkatkan kekuatannya, semakin dia tahu kalau itu bukanlah hal yang mudah.
Xun merupakan murid lima teratas di Jiu Luo Ji. Dia seorang petarung ahli perkasa di tingkat Alam Dewa Sejati tahap akhir.
Meski Ye Yuan ini sangat kuat, sepertinya akan sulit baginya melawan Xun juga!
Jadi, beberapa belas tahun ini, Lu tidak bisa meningkatkan kekuatan energinya dengan tenang dan juga tidak bisa beristirahat barang sehari pun.
Sekarang ini, dia lemah dan pucat. Jika Ye Yuan ada di sini, dia pasti akan merasa sangat sakit hati. Namun, perbincangan para murid generasi ketiga Menara Awan Es sebelumnya membuat Lu sangat gembira.
Semua rasa cemas dan penderitaan yang dia rasakan selama beberapa dekade ini sepenuhnya hilang tanpa jejak pada saat ini.
Tuan Muda memang tak terkalahkan!
Dia datang untuk menyelamatkanku!
Yang lain tidak tahu nama Ji Qingyun ini, tetapi mana mungkin Lu tidak tahu?
Terlebih lagi, siapa yang bisa membuat seorang Dewa Tabib Bintang Tujuh menyingkirkan harga dirinya dan mengakuinya sebagai guru kalau bukan tuan muda Ye Yuannya?
Sekarang ini Lu begitu bangga, senang dan sekaligus tersentuh.
Rasa sakit dan marah beberapa tahun terakhir sudah menguap ke udara.
"Ternyata Yang Mulia sudah begitu luar biasa. Seorang Dewa Tabib Bintang Tujuh seperti Angsa Penyendiri mengakuinya sebagai guru!"
Mata Lu berbinar. Perasaan bahagia yang ada di dalam hatinya tidak hanya terungkap lewat kata-kata melainkan juga lewat wajahnya.
Dia tahu kalau tuan mudanya memang hebat. Namun, dia tidak menyangka kalau setelah seribu tahun telah berlalu, dia masih begitu hebatnya.
Bahkan seseorang di tingkat Langit mengakuinya sebagai guru.
"Bibi!"
Lu sedang bersenang-senang sendiri ketika beberapa suara panik tiba-tiba terdengar dari luar. Dia langsung mengendalikan perasaannya dan menutupi kebahagiaannya.
Meski Lu ini anaknya polos, dia bukanlah orang yang bodoh.
Karena Ye Yuan merubah namanya dan datang ke Stepa Ujung Utara, dia pasti sudah merencanakan sesuatu.
Kalau dia sampai membongkarnya, maka selain hal itu akan mengacaukan rencana Ye Yuan, dia juga akan membuat Ye Yuan dalam marabahaya.
He Xiangyun terlahir dengan wajah jahat. Dia juga memiliki penampilan yang kuat dan sombong. Ini membuat orang membencinya setiap kali mereka melihatnya.
Namun, di Menara Awan Es ini, dia adalah murid tertua dan terkuat.
Begitu He Xiangyun melihat Lu, dia tersenyum sinis.
"Dasar Jalang tidak tahu terima kasih, kau sungguh tidak tahu apa yang baik untukmu! Guru memberikanmu metode peningkatan kekuatan energi dan sumber daya. Sekarang, kau mengancam untuk bunuh diri ketika kami memintamu untuk sedikit melakukan sesuatu."
Lu menanggapi dengan santainya, "Kakak, jangan katakan lagi. Jika Guru memintaku untuk pergi dan bertarung, meski aku mati di medan perang, aku tidak akan mengeluh. Namun, aku lebih baik mati daripada harus berkomitmen dengan si bajiangan, Feng Tianyang itu."
He Xiangyun memoycongkan mulutnya dan berkata dengan nada merendahkan, "Memang kenapa Feng Tianyang ini? Dia ini merupakan pria nomor satu di antara generasi muda Stepa Ujung Utara. Mendapatkannya merupakan sebuah keberuntungan yang kau dapat dari kehidupanmu sebelumnya!"
Lu berkata,"Kakak, kau tidak perlu mengatakannya lagi. Telingaku sampai kapalan mendengar kalimat ini. Aku yakin kakak pasti tahu sifat Feng Tianyang ini dari pada aku."
He Xiangyun merasa sangat marah begitu dia melihat Lu yang tidak goyah. Dia berkata dengan suara serius, "Huh! Apa kau masih punya harapan? Dengar, Xun sudah mengirim kabar kalau kekasih kecilmu itu sudah ditangkap. Tiga atau lima tahun, mereka akan bisa kembali ke Jiu Luo Ji."
He Xiangyun ingin melihat ekspresi panik di wajah Lu atau dia bahkan berlutut di tanah untuk memohon belas kasihan.Akan tetapi, dia kecewa.
Jika sebelumnya, Lu masih akan khawatir, sekarang Lu tahu kalau ada Ji Qingyun di Jiu Luo Ji. Jadi, kenapa dia harus khawatir?
Namun, wajah Lu masih tampak sedikit berubah warna. Hanya saja , raut wajah itu dia kekang dengan sangat cepat. Ekspresinya kembali ke ekspresi acuh tak acuh saat dia berkata dengan suara dingin.
"Begitukah? Kakak Xun pergi selama beberapa dekade dan tidak pernah terdengar lagi sejak itu. Namun, hari ini, dia tiba-tiba mengirim kabar. Apa Kakak Tertua tidak merasa aneh? Tidak ada gunanya lagi aku berbicara. Jika Kakak Xun benar-benar membawa Tuan Muda, Lu pasti akan tunduk."
Dengan adanya kabar dari Ye Yuan, Lu menjadi lebih percaya diri saat berbicara.
"Kau! si jalang kecil. Kau benar-benar berpikir kalau aku tidak berani melakukan apapun padamu?" He Xiangyun berkata dengan marah.
Lu tidak mau lagi berdebat dengan He Xiangyun. Dia hanya menutup kedua matanya. Lu mengabaikannya.
"Bagus, bagus, bagus! Dasar si jalang kecil yang keras kepala! Aku ingin lihat apa kau ini memang terbuat dari besi!"
Dalam kondisi murka, He Xiangyun berkali-kali mengeluarkan beberapa ajian pengunci. Petir tiba-tiba ditembakkan di seluruh ruang bawah tanah ini.
Lu berteriak kesakitan. Seluruh badannya tersengat listrik.
Namun, Lu yang keras kepala ini tetap diam. Hanya terdengar erangan kecil dari waktu ke waktu yang menunjukkan dia dalam kesakitan.
Ada Formasi Susunan Lima Petir di ruang bawah tanah. Formasi ini digunakan untuk mencegah pada tahanan melarikan diri dan juga sebagai hukuman.
Sejak Lu masuk ke penjara, He Xiangyun sering datang dan menyiksa Lu ketika dia merasa tidak senang. Dia melakukannya hingga Lu kejang-kejang di tanah. Baru setelah itu, dia merasa puas dan pergi.
Namun, kali ini entah berapa kali dia menyiksa Lu.
Ketika para murid Maha Dewa Surgawi yang ada di luar mendengar suara petir datang dari dalam ruangan, mereka tahu kalau Bibi Lu sedang disiksa lagi. Mereka semua ketakutan hingga mereka diam seperti jangkrik di musim dingin.
Baru setelah dua jam dan setelah Lu terbaring di tanah, tidak mengeluarkan suara, He Xiangyun tertawa dengan sinisnya. Dia kemudian berkata, "Ck, ck, ck, sungguh kasihan sekali adik seperguruanku ini. Meski aku tidak bisa membunuhmu, masih sangat memuaskan melihatmu tersiksa setiap harinya. Hahaha ..."