Tetua Ye
Tetua Ye
Orang yang tiba-tiba muncul ini membuat Qin Xiao gemetar. Qin Xiao mengenalnya sebagai pelindung tingkat tinggi dari Menara Bela Diri bernama Lin Dong. Di Menara Bela Diri, hanya petarung yang telah mencapai tingkatan Raja Dewa surga lapisan ketiga yang bisa disebut sebagai pelindung tingkat tinggi.
Kenapa orang setinggi ini membantu Ye Yuan?
Akan tetapi, beberapa saat kemudian, sesuatu yang membuat Qin Xiao semakin kaget terjadi. Lin Dong membungkuk dan memberikan salam hormat pada Ye Yuan.
"Tetua Ye, aku terlambat menolongmu sehingga kau ketakutan. Tetua Ye, tolong hukum saja aku."
Ye Yuan tersenyum.
"Pelindung Lin tidak harus bersikap seperti ini padaku. Kau datang tepat waktu. Bagaimana dengan perintah yang aku berikan padamu?"
Lin Dong menjawab, "Sudah selesai."
Ye Yuan mengangukkan kepalanya dan berkata, "Pasti sulit bagi Pelindung Lin."
"T-Tetua Ye?"
Begitu mendengar percakapan kedua orang ini, otak Qin Xiao seperti tidak bisa berfungsi dengan baik untuk beberapa saat.
Tetua Ye?
Apanya yang Tetua Ye?
Selain itu, Pelindung Lin merupakan seorang petarung Raja Dewa Surga lapisan ke tiga, dan dia memanggil Ye Yuan dengan begitu hormatnya.
Ini…apa yang sebenarnya terjadi?
"Hei, apa yang sebenarnya terjadi? Dia..dia adalah seorang petarung raja Dewa kan? Kenapa dia sepertinya begitu hormat di hadapan Ye Yuan?'
"Tetua Ye? Di mananya Ye Yuan itu bisa menjadi Tetua?'
"Aku tidak tahu, tapi sepertinya….identitas Ye Yuan sekarang ini sudah luar biasa!"
…
Semua penduduk kota ini sangat terkejut, mereka berspekulasi tentang identitas Ye Yuan sekarang.
Akan tetapi, karena mereka tinggal jauh dari kota kekaisaran, mereka tidak tahu apa makna dibalik panggilan Tetua ini. Satu hal yang mereka tahu adalah kedatangan kembali Ye Yuan ke kota Wu Meng sepertinya sangat luar biasa!
Dia bisa melakukan hal yang orang biasa tidak mungkin lakukan dengan membuat seorang petarung yang kekuatannya lebih tinggi dari Yang Mulia Wali Kota member hormat padanya.
Orang-orang ini tidak tahu kalau Qin Xiao benar-benar memeras otaknya. Dia sangat ketakutan. Pelindung Lin Dong merupakan pelindung dari Menara Bela Diri. Panggilan Tetua yang dia alamatkan pada Ye Yuan tadi kalau bukan panggilan Tetua untuk Menara Bela Diri lalu panggilan mana lagi?
Ye Yuan ternyata menjadi Tetua di Menara Bela Diri?
Qin Xiao merasa kalau dia kebingungan. Bagaimana bisa seorang petarung Maha Dewa Asli menjadi tetua dia Menara Bela Diri?
Akan tetapi ini sama sekali tidak lucu.
Sikap Lin Dong terhadap Ye Yuan sudah cukup menjelaskan semuanya. Meskipun katakanlah ini hanya sebuah lelucon, bagaimana mungkin pelindung Menara Bela Diri bisa diundang oleh orang seperti Ye Yuan.
Sial, siapa yang bisa memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi?
Qin Xiao mulai berteriak tidak karuan di dalam hatinya. Adegan yang terjadi di depan matanya kali ini terlihat sangat tidak nyata.
"Qin Xiao, beraninya kau berani menyinggung tetua baru Menara Pil? Kenapa kau belum berlutut dan meminta maaf atas kesalahanmu?!" Suara Lin Dong terdengar seperti bel besar, meluluhlantakkan jejak terakhir keberuntungan Qin Xiao menjadi berkeping-keping.
Ada raut kepanikan di mata Qin Xiao. Dia menjawab tidak percaya,"Tidak mungkin! Sangat tidak mungkin! Dia…Dia, bocah Maha Dewa Asli. Bagaimana mungkin dia bisa menjadi seorang Tetua Menara Pil? P-Pelindung Lin, ini…lelucon ini keterlaluan!"
Kedua alis Lin Dong berkerut. Dia menjawab dengan teriakan sinis. "Kurang ajar! Kau berani mempertanyakan keputusan Menara Pil?"
Qin Xiao langsung mengibaskan tangannya. "Aku..aku..tidak, tapi dia..dia..hanya Maha Dewa Asli!"
Lin Dong mendengus sinis. "Huh! Kau tidak akan bisa membayangkan Dao Ilmu Pengobatan Tetua Ye! Meski kekuatan energinya hanya di tingkatan Maha Dewa Asli, kekuatan Dao Ilmu Pengobatannya bahkan membuat Tetua Kedua tidak henti-hentinya memujinya!"
"T-Tetua Kedua?"
Kali ini, mata Qin Xiao sudah penuh dengan ketakutan dan keraguan. Antusias yang tadinya tampak menonjol, sekarang hilang sepenuhnya.
Kedua kakinya menjadi lembek, dia bahkan merasa seolah kakinya hilang.
Tetua kedua menara Pil sudah seperti dewa di matanya. Bahkan Tetua kedua ini mengagumi Ye Yuan tanpa henti?
Ini..konsep macam apa ini?
Qin Xiao tidak bisa membayangkan sama sekali!
Ye Yuan perlahan mengeluarkan lencana tanda berwarna emas ungu. Lencana ini disepuh dari bes meteor berwarna sama. Lencana tanda ini mengeluarkan aura yang begitu menakutkan. Ini adalah harta karun mistik raja dewa!
Bluk!
Kedua kaai Qin Xiao menjadi lemas, dai langsung berlutut. Wajahnya sudah tampak syok dan putus asa.
"Lencana Tanda Mistik Emas Ungu!" Qin Xiao bergumam sendiri.
Lencana Tanda Mistik Emas Ungu merupakan simbol identitas para tetua Menara Pil dan Bela Diri. Lencana merupakan harta karun mistik raja dewa level rendah dan tidak bisa dipalsukan.
Identitas Ye Yuan sebagai seorang tetua tidak diragukan lagi setelah dia memamerkan lencana tanda ini. Kepala Qin Xiao terasa berantakan, dia merasa langit sudah runtuh.
Apa yang sudah dia lakukan?
Menjadi musuh bebuyutan seorang Tetua Menara Pil?
Meski Qin Xiao ini merupakan petarung Raja Dewa, kenyataannya dia itu seperti anjing di hadapan para tetua Menara Pil dan Bela Diri.
Ada setidaknya 800 petarung Raja Dewa di Kota Kekaisaran Elang Surgawi. Akan tetapi, yang menjadi anggota tetua Menara Pil dan Bela Diri jumlahnya tidak melebihi 20. Kedua kelompok ini sama sekali tidak sama!
Kalau ada Tetua Menara Pil yang ingin membunuh petarung Raja Dewa,maka dia akan bisa dengan mudah melakukannya seperti membunuh seekor semut.
Qin Xiao tidak bisa mengerti, hanya 20 tahun berlalu, bagaimana bisa Ye Yuan bisa berubah menjadi seorang tetua Menara Pil?
Kejadian-kejadian yang terjadi di Kota Kekaisaran Elang Surgawi barusan terjadi beberapa bulan terakhir.
Ketika seseorang berada jauh dari wilayah penguasa, yang mana merupakan kekuatan yang tidak bisa diintervensi maka Qin Xiao sama sekali tidak tahu perubahan yang ada di sana.
Seandainya dia tahu, Qin Xiao tidak akan menghubungkan Ye Yuan yang ada di depannya ini dengan Ye Yuan, yang musuh bebuyutannya.
Sikap Ye Yuan yang menunjukkan identitasnya ini menjadi sebuah kejutan tak terhingga bagi Qin Xiao.Bagi Keluarga Qin, ini sama artinya dengan bel pemakaman.
Tes…Tes…
Ada bau air kencing yang menguar, sehingga membuat orang-orang saling melihat satu sama lain.
Qin Xiao tidak bisa menahannya lagi. Qin Zhaoyun bahkan lebih menyedihkan darinya. Dia begitu ketakutan hingga dia kencing di celana di hadapan banyak orang.
Sudah jelas, kalau dia tahu apa arti dari Tetua Menara Pil ini. Di depannya, Keluarga Qin hanya seperti seekor semut.
Begitu, Qin Zhaoyun melihat ekspresi Qin Xao, dia tahu riwayat Keluarga Qin sudah berakhir!
Hadi Lin Dong berkerut. Dia tampak merendahkan Qin Zhaoyun.
Orang ini ternyata sungguh memalukan!
Ye Yuan melihat ke arah Qin Xiao dan berkata dengan nada santai, "Dulu, kau bilang kalau kau ini kuat dan kau yang bertanggung jawab akan ibu kota ini. Jika kau ingin aku bertobat maka aku harus bertobat! Kalimat ini menginspirasiku untuk terus menjadi kuat. Sangat disayangkan, aku bisa mencapainya."
Qin Xiao membuka mulutnya namun tidak ada yang keluar dari sana. Hatinya terasa getir. Kalimat ini datang dari Ye Yuan sekarang. Sungguh ironis!
20 tahun yang lalu, Ye Yuan hanyalah seseorang yang seperti seekor semut di matanya. Dulu, dia tidak pantas untuk berurusan dengan Ye Yuan, karena dia dengan kuatnya menghancurkannya! Hanya saja, dia tidak pernah berpikir kalau Ye Yuan tidak mau menyerah untuk didisiplinkan. Apalagi, berpikir kalau Ye Yuan akan menjadi seseorang yang dia hormati dalam kurun waktu 20 tahun ini.
Status kedua orang ini mengalami pergantian yang sangat besar!
"Aku…aku menyerah! Mes-meski kau ini adalah seorang Tetua Menara Pil, kau juga tidak bisa memutuskan mati dan hidupku! Aku ini juga seorang pelindung di Menara Bela Diri!" Qin Xiao melabuhkan harapannya pada jejak keberuntungan terakhirnya ketika berbicara.
Ye Yuan melihatnya dengan tatapan kasihan.
"Memang kau pikir kenapa aku datang ke sini dengan sikap sok seperti ini? Qin Xiao, aku datang ke sini untuk menghukummu. Aku tidak akan memberimu kesempatan lepas dari hukuman ini. Pelindung Lin, katakan satu per satu apa yang kau dapat beberapa hari ini terakhir ini supaya bisa dia dengar."
"Baik!"
Lin Dong menjawab permintaan Ye Yuan dengan hormat. Dia mulai mengumumkan dakwaan pada Qin Xiao selama bertahun-tahun ini satu per satu.
Qin Xiao sudah tidak memiliki harapan lagi ketika kalimat Lin Dong terdengar di telinganya.
Ye Yuan …sudah …memotong tanah di bawah kakinya, dia tidak memiliki jalan keluar sama sekali.