Dewa Obat Tak Tertandingi

Kutukan Jiwa Darah 



Kutukan Jiwa Darah 

1"Apa kau Sumber Malam?"      

Bintang Surga melihat Ye Yuan dari bawah ke atas dan agak terkejut mendapati pemuda di depannya ini memiliki wajah tampan. Dia tidak tampak seperti bangsa iblis. Meski begitu, energi iblis murni yang ada di tubuh Ye Yuan membuatnya tidak bisa menaruh curiga.      

"Salam hormatku pada Senior Bintang Surga!"      

Ye Yuan bersikap biasa-bisa saja, tidak terlalu tunduk atau congkak. Dia tidak terlalu hormat pada Bintang Surga meski orang ini adalah ahli obat Bintang Empat. Dia sudah menduga kalau Melodi Surgawi Dao Agung akan membawa dampak sebesar ini. Tidak mungkin kalau Balai Darah Yama dari Kota Kekaisaran Anggrek Terkenal tidak melihat orang jenius macam dirinya.      

Kenyataannya, Ye Yuan juga tidak tahu kalau dia bisa memicu Melodi Surgawi Dao Agung. Kalau sebelumnya, dia sudah tahu maka dia tidak akan menunjukkannya di hadapan begitu banyak orang.      

Hal semacam ini memang luar biasa, namun dia juga bisa dengan mudah menarik bencana.      

Kedatangan Bintang langit ke Ibukota Capone ini hanya untuk satu tujuan, yakni meminta Ye Yuan untuk bergabung dengan Balai Darah Yamanya! Kemampuan Ye Yuan memicu Melodi Surgawi Dao Agung membuatnya menjadi sangat penting bagi Balai Darah Yama.      

Ye Yuan sebenarnya sudah lama memikirkan tentang hal ini. Dia juga sadar kalau misalnya dia tidak setuju maka hanya akan ada satu hasil, kematian!      

Balai Darah Yama tidak mungkin mengijinkan dia bergabung dengan faksi kekuatan lainnya dan menjadi musuh mereka.      

Akan tetapi, Ye Yuan juga tidak bisa bersikap terlalu blak-blakan juga. Jenius harus sadar akan keberadaan jenius lainnya. Sikap pongah merupakan karakteristik alami dari sosok jenius. Meski Ye Yuan tidak bersikap pongah di depan Bintang Surga, dia juga harus tetap menunjukkannya.      

Sangat tidak masuk akal jika ada orang yang bisa memicu Melodi Surgawi Dao Agung bersikap merendah. Pihak lain tentu akan sangat curiga.      

Oleh karena itu, sikap Ye Yuan kepada Bintang Surga bisa dibilang hangat-hangat kuku. Tentu saja, di dalam hatinya, dia tidak memiliki rasa hormat pada si ahli tabib Bintang Empat ini.      

Ye Yuan sudah bisa memicu Melodi Surgawi Dao Agung. Sekarang, dia sudah bisa melihat sebuah dunia yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.      

"Hahaha, sungguh kau ini anak muda yang akan ditakuti! Semua orang bilang kalau level ahli obat bangsa iblis itu terlalu buruk dan tidak akan ada ahli obat kuat yang terlahir dari bangsa iblis! Sekarang, orang-orang itu bisa menutup mulut mereka!" Bintang Surga berbicara sambil tertawa lebar.      

Dalam hati, Ye Yuan tanpa henti menolak pernyataan Bintang Surga ini. Standar ahli obat bangsa iblis memang tidak cukup untuk dia lirik. Tapi, Orang ini masih ingin mendapatkan sebuah ahli obat yang kuat?      

Bintang Surga ini sudah lama dikenal sebagai ahli obat Bintang-Empat. Namun Ye Yuan menyimpulkan kalau standarnya juga tidak tinggi.      

Dibandingkan dengan Dewa Tabib Bintang Empat dari kalangan manusia, mungkin keahliannya kalah jauh.      

"Kekuatan Ahli Obat bangsa iblis masih bergantung pada orang itu, dan tidak ada hubungannya dengan sebuah bangsa." Meski dalam hati Ye Yuan mencemooh, dia masih terlihat bangga akan dirinya.      

Bintang Surga juga tidak keberatan. Dia terkekeh dan berkata, "Duduk dan bicaralah. Sini kita cicipi Teh Dewa Darah yang aku bawa. Orang biasa tidak akan bisa minum teh ini!"      

Sambil berbicara, Bintang Surga mendorong satu teko teh ke depan Ye Yuan. Aroma teh langsung memenuhi ruangan.      

Ye Yuan menoleh ke arah teh yang terlihat seperti darah dan tidak mendapati ada sesuatu yang aneh dengan minuman ini.      

Namun, tepat pada saat ini, Tanpa Debu memperingatkan, "Ye Yuan, orang ini ingin menaruh Kutukan Jiwa Darah pada dirimu."      

"Kutukan Jiwa Darah?" tanya Ye Yuan, bingung.      

Setelah Ye Yuan masuk ruangan ini, dia memang tampak sombong. Namun sebenarnya, dia sangat waspada. Hanya saja, dia tidak mendapati sesuatu yang aneh di sini.      

"Kutukan Jiwa Darah merupakan metode milik bangsa iblis yang sakti nan kejam. Kutukan ini tidak termasuk pil obat. Jadi, kau tidak akan bisa mendeteksinya juga. Kau lihat lentera-lentera berbagai macam bentuk yang ada di pojokan rumah?" tanya Tanpa Debu.      

Ye Yuan sekilas melirik. Dia memang melihat ada sebuah lampu berbentuk aneh di pojokan ruangan.      

Kesukaan bangsa iblis memang berbeda dari bangsa manusia. Jadi, Ye Yuan tidak banyak memikirkannya juga.      

Dia tidak menyangka kalau ada sebuah misteri yang cukup dalam yang tersimpan dalam lampu-lampu ini.      

Ye Yuan berpikir kalau dia nyaris celaka. Jika Tanpa Debu tidak ada di sini, dia mungkin sudah akan masuk dalam jebakan.      

"Iya, aku melihatnya. Ada apa dengan lampu-lampu ini?" tanya Ye Yuan.      

Tanpa Debu menjawab, "Lampu-lampu ini punya nama. Nama mereka adalah Lampu Pemurni Jiwa. Sumbu lampu-lampu ini dibuat dari banyak sekali otot tendon manusia. Pembuat lampu ini mengurung berbagai macam jiwa makhluk hidup di dalam sumbu lampu ini, untuk dijadikan sebagai bahan bakar api jiwa-jiwa makhluk hidup ini ditempa sehingga mereka menjadi begitu penuh dengan kebencian. Tapi, kau tidak akan bisa tahu hanya dengan melihat lampu-lampu ini. Jangan berbicara tentang manusia, bahkan kalangan bangsa iblis sendiri, jika mereka tidak paham akan Dao ini, mereka tidak bisa memahami keadaan yang sebenarnya juga."      

Ye Yuan menarik napas dingin. Metode ini sungguh keji. Bangsa iblis memang bangsa yang kejam dan berhati dingin! Dulu, bangsa iblis juga menggunakan metode yang mirip, yakni mengumpulkan kekuatan sanguin, dan melakukan pembunuhan besar-besaran.      

"Lalu, apa hubungannya Kutukan Jiwa Darah ini dengan Teh Dewa Darah?" tanya Ye Yuan.      

"Teh Dewa Darah memang teh langka bagi kalangan bangsa iblis. Teh ini bisa membantu mereka meningkatkan energi iblis mereka, untuk menyamai hasil dari pil obat yang dibuat. Hanya saja, teh dewa Darah ini memiliki hubungan penting dengan Kutukan Jiwa Darah. Minuman ini merupakan pembuka bagi kutukan ini! Teh Dewa Darah tumbuh dengan disiram darah dari jiwa-jiwa makhluk hidup itu. Sekali aku meminumnya, maka jiwa-jiwa makhluk itu yang tertekan di dalam sumbu lampu akan secara bersamaan melancarkan kekuatan kutukan, sehingga akan akan terkena Kutukan Jiwa Darah ini! Orang-orang yang terkena kutukan ini tidak akan merasakannya. Namun ketika ada yang mengaktifkan kutukan ini maka kau akan merasakan penderitaan siksaan jiwa yang dimangsa, yang jauh lebih buruk dari sebuah kematian. Sepertinya mereka ingin menggunakan metode ini untuk mengendalikanmu!" kata Tanpa Debu.      

Hati Ye Yuan menciut. Dia tidak menyangka kalau Bintang Surga ternyata merencanakan jebakan seperti ini untuknya. Amarahnya pun langsung menjadi-jadi.      

Balai Darah Yama ini memang pantas dijuluki sebagai organisasi bawah tanah yang misterius, sebuah kekuatan yang lebih menakutkan dari pada Yang Mulia Wakil Kota.      

Dia tidak memprovokasi seorang pun dan mereka menggunakan metode berbahaya ini untuk menghadapi Ye Yuan.      

"Senior, apa kau punya cara untuk menghadapi Kutukan Jiwa Berdarah ini? Kalau aku sampai tidak minum teh ini, si tua itu mungkin tidak akan melepaskanku?" Ye Yuan berbicara dengan nada serius.      

Ye Yuan merasa pusing juga. Dia tidak menyangka kalau acara petuah Daonya ternyata membuat masalah besar.      

Dia berhasil naik tingkat dan melewati rintangan Dao Ilmu Pengobatan karena memberi petuah akan Dao.      

Memang benar, dalam hidup ini, yang namanya keberuntungan selalu bergandengan dengan yang tidak beruntung!      

Tanpa Debu tersenyum sambil berbicara, "Apa kau lupa makhluk macam apa aku ini? Mutiara Penekan Jiwa merupakan leluhur dari Dao Jiwa. Kalau bukan Kaisar Langit sendiri yang datang, bagaimana mungkin hanya sebuah kutukan rendahan seperti Kutukan Jiwa Darah ini bisa membahayakanmu? Terlebih lagi, aku punya seni rahasia yang bisa menyerap kekuatan dari kutukan ini dan menjadikannya sebagai makanan untuk Mutiara Penekan Jiwa! Minum saja Teh Dewa Darah itu dan yang lainnya serahkan padaku."      

Begitu mendengar ini, Ye Yuan menjadi tenang kembali. Dia tersenyum, mengambil cangkir dan minum tehnya.      

Sudut mulut Bintang Langit tampak mengembang begitu dia melihat rencana jahatnya sepertinya akan berhasil.      

"Bagaimana rasanya?" Bintang Surga bertanya sambil tersenyum.      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya dan memuji. "Teh yang enak!membuat pikiran segar dan ternyata memiliki efek meningkatkan energi iblis!"      

Bintang Surga tertawa keras sekali. "Haha, kalau kau suka, aku masih punya di sin. Aku akan memberikannya padamu."      

Ye Yuan cepat-cepat berbicara, "Bagaimana mungkin? Ini adalah teh jiwa yang snagat berkualitas. Pasti sangat berharga kan? Aku tidak bisa menerima kebaikan sebesar ini tanpa melakukan apa pun!"      

Bintang Surga menekan Ye Yuan. Dia tersenyum, "Adik Sumber Malam, aku akan memanggilmu sebagai adik. Kau ini orang yang pintar dan pastinya sudah tahu tujuan kedatanganku datang ke sini kan? Balai Darah Yamaku sangat kuat sampai kau tidak bisa membayangkannya. Dengan bakat yang kau miliki, hanya Balai Darah Yama yang bisa memancarkan kemegahanmu!"      

Ye Yuan tidak menunjukkan ekspresi terkejut. Dia hanya berbicara sambil tersenyum. "Senior Bintang Surga sangat baik. Hanya saja....aku tidak berencana ingin bergabung dengan faksi kekuatan apa pun untuk sementara ini."      

Bintang Surga tidak terkejut. Dia berbicara dengan penuh arti, "Jangan cepat-cepat menolak, kau bisa pulang dulu dan mempertimbangkannya. Mungkin...kau akan berubah pikiran?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.