Dia Pasti Akan Menyalahkanku
Dia Pasti Akan Menyalahkanku
Di sisi lain. Nyonya Bai membawa Qiao Mianmian ke dapur. Orang-orang yang sedang sibuk di dapur begitu melihat Nyonya Bai langsung segera menyapa dengan hormat, "Nyonya."
Nyonya Bai mengangguk dan berkata kepada mereka, "Kalian sibuk dengan urusan kalian, tidak perlu memedulikanku."
Nyonya Bai berbicara sambil menarik Qiao Mianmian ke samping dan memberi isyarat pada Qiao Mianmian untuk duduk di meja dapur. Kemudian Nyonya Bai berbalik badan untuk mengambil celemek dan mengikatnya di tubuhnya sendiri.
Setelah mengikatnya, Nyonya Bai berkata pada Qiao Mianmian sambil tersenyum, "Mianmian, apakah ada yang ingin kau makan? Beritahu bibi ya. Bibi bisanya pandai masak makanan rumahan. Tapi jika bibi tidak bisa memasaknya, tidak masalah, bibi bisa segera mempelajarinya. Selama kau menyukainya, bibi akan memasakkannya untukmu."
Melihat gerakan Nyonya Bai yang bersiap untuk memasak sendiri, Qiao Mianmian terkejut. Ia buru-buru berdiri dan berkata, "Bibi, mana mungkin, mana mungkin aku membiarkan Bibi masak sendiri untukku."
Qiao Mianmian pikir Nyonya Bai membawanya untuk makan makanan yang sudah jadi.
Nyonya Bai berjalan ke depan Qiao Mianmian, menarik satu tangan Qiao mInamian dan menepuk-nepuk dengan ringan, matanya penuh dengan cinta dan perhatian. "Mengapa tidak boleh? Bibi menyukaimu, memangnya kenapa jika bibi ingin memasak untukmu?
"Mianmian, begitu melihatmu, bibi seperti melihat Xiao Qiqi-ku. Teringat bahwa Xiao Qiqi-ku mungkin masih menderita di luar sekarang, hatiku terasa sangat sedih. Mengapa pada saat itu aku mengirim Qiqi kepada orang lain. Tidak peduli seberapa berbahayanya itu, aku seharusnya membawanya bersama denganku.
"Kalau tidak, kami berdua juga tidak akan berpisah begitu lama. Setiap kali memikirkan hal ini, aku benar-benar tidak sanggup." Nyonya Bai sedang berbicara, matanya merah, dan suaranya juga tercekat.
Qiao Mianmian tertegun sejenak. Saat melihat penampilan Nyonya Bai yang hampir menangis, Qiao Mianmian seketika merasa cemas. "Bibi, jangan sedih. Aku yakin kau pasti memiliki alasan tertentu saat itu, sehingga terpaksa mengirimnya kepada orang lain. Mungkin keluarga itu bersikap cukup baik terhadapnya, dan kehidupannya sekarang juga cukup baik.
"Selain itu, bukankah kau sudah masih mencarinya? Kurasa suatu hari kalian ibu dan anak anak di persatukan kembali."
"Benarkah?" Nyonya Bai menggenggam tangan Qiao Mianmian dan menatapnya lekat-lekat. "Apakah menurutmu akan ada hari dimana kami berdua, ibu dan anak, akan dipersatukan kembali?"
"Tentu saja." Qiao Mianmian tidak tahu mereka dapat bersatu kembali atau tidak, tapi Qiao Mianmian tidak ingin melihat Nyonya Bai terus bersedih, jadi di bawah tatapan penuh harapan Nyonya Bai, Qiao Mianmian menegaskan perkataannya, "Aku yakin pasti bisa bersatu kembali. Tuhan tahu bahwa bibi sangat merindukan putrimu, dan Tuhan pasti akan menyatukan kembali kalian, ibu dan anak."
"Tetapi ..." Nyonya Bai menatap Qiao Mianmian dengan rasa bersalah di matanya. "Saatnya tiba, dia pasti akan menyalahkan aku. Bahkan jika kami dapat bersatu kembali, dia juga pasti tidak akan mengakuiku sebagai ibu kandungnya."
Tidak peduli apa kesulitan yang terjadi pada saat itu. Nyonya Bai menyerahkan putrinya sendiri kepada orang lain, itu adalah fakta bahwa ibu dan putrinya telah berpisah selama lebih dari sepuluh tahun.
"Aku pikir jika saat itu bibi benar-benar terpaksa hanya memiliki pilihan terakhir, dia seharusnya dapat memahaminya. Jika bukan karena terpaksa, ibu mana yang akan mengirim anaknya sendiri kepada orang lain?
"Selain itu, Bibi, Anda sudah mencarinya lebih dari sepuluh tahun, ini membuktikan bahwa Anda benar-benar memiliki alasan tertentu. Jadi selama Anda menceritakan apa yang terjadi di masa lalu dengan jelas dan memperlakukannya lebih baik di masa depan, dia tidak akan menolak bibi sebagai ibu kandungnya."
"Benarkah? Mianmian, apakah begitu menurutmu?" tanya Nyonya Bai.