Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

1Yan Shaoqing segera menutupi dadanya dengan wajah mencegah, dan dengan cepat mundur satu langkah. "Kakak kedua, kau ini tidak normal! Mana ada pria yang tidak suka orang lain memuji istrinya sendiri, wajah istrimu juga akan sangat cerah saat dipuji. Huh, kau benar-benar seorang yang aneh!"     

"Iya, aku aneh." Mo Yesi terlihat seperti tersenyum, padahal tidak. "Jika kau mengatakan beberapa kata lagi, aku akan membuatmu bekerja di perusahaan Yan minggu depan. Sebagai keturunan keluarga Yan, mengandalkan kekuatan keluarga selama bertahun-tahun, ini juga merupakan saat yang tepat untuk memberikan kontribusi kepada keluarga."     

Yan Shaoqing tidak takut pada apa pun. Hal yang paling menakutkan adalah hal yang dikatakan oleh Mo Yesi ini. Meminta Yan Shaoqing bekerja di perusahaan Yan, dan menjalani kehidupan yang membosankan mulai pukul sembilan pagi sampai lima sore setiap hari, Yan Shaoqing lebih memilih mati. Trik ini tanpa diragukan lagi sangatlah berguna. Yan Shaoqing segera menutup rapat mulutnya, dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.     

"Sudahlah, Kakak kedua, kau cukup kejam!" Setelah beberapa saat, Yan Shaoqing menarik napas dalam-dalam dan bersenandung dengan wajah tidak mengakui kekalahan. "Aku datang hanya untuk menyapa kalian, lagipula masih banyak wanita cantik yang menungguku, aku harus pergi menemani wanita cantik.     

"Kakak kedua, kau terlalu pelit, kau selalu melindungi di samping kakak ipar dan tidak pergi bahkan satu langkah pun. Kakak ipar, aku pergi dulu. Aku masih ingin mengatakan sesuatu, kau benar-benar cantik hari ini."     

Setelah selesai mempertaruhkan kematiannya dengan mengatakan kalimat terakhir, Yan Shaoqing berbalik badan dan lari dengan cepat. Yan Shaoqing lari sangat cepat, sehingga dalam sekejap mata Yan Shaoqing sudah berlari keluar sejauh lima atau enam ratus meter.     

Qiao Mianmian mengerutkan bibirnya dan tersenyum sambil melihat ke arah Yan Shaoqing berlari. Benar saja, Qiao Mianmian melihat seorang wanita cantik dalam gaun merah dengan sosok panas dan seksi sedang menunggu Yan Shaoqing. Wanita itu tampaknya merupakan wajah baru lagi.      

Sepertinya setiap kali Qiao Mianmian melihat Yan Shaoqing, Yan Shaoqing selalu bersama dengan wanita yang berbeda di sampingnya. Ini benar-benar menegaskan pepatah, mengganti seorang wanita seperti berganti pakaian.     

Teringat bahwa Mo Yesi dan Yan Shaoqing telah menjadi teman baik selama bertahun-tahun, ini membuat Qiao Mianmian agak tidak percaya bahwa Mo Yesi tidak menerima pengaruh apapun dari Yan Shaoqing selama bertahun-tahun dan tetap melajang seperti batu giok murni selama lebih dari dua puluh tahun.     

Saat Qiao Mianmian melihat Mo Yesi lagi sekarang, Qiao Mianmian merasa bahwa Mo Yesi adalah setangkai teratai putih yang muncul dari lumpur, tetapi sama sekali tidak bernoda. Qiao Mianmian merasa cukup beruntung bisa memetik teratai putih kecil yang berharga dan langka ini.     

Penampilan Mo Yesi sangat luar biasa, begitupun dengan tempramennya. Mo Yesi akan menjadi fokus perhatian kemanapun Mo Yesi pergi.     

Qiao Mianmian sudah sering merasakan tatapan lawan jenis di sekitarnya. Qiao Mianmian tidak sabar menggenggam lengan pria di sampingnya. Karena teratai putih ini sudah dipetik olehnya, jadi dia adalah miliknya. Qiao Mianmian tidak akan membiarkan orang lain memiliki kesempatan untuk merebutnya. Qiao Mianmian harus melindungi Mo Yesi dengan baik!     

Mo Yesi dapat merasakan fluktuasi hati Qiao Mianmian, Mo Yesi menundukkan kepala dan menatap Qiao Mianmian dengan penuh perhatian. "Ada apa, apakah ada yang tidak nyaman?"     

"Tidak." Qiao Mianmian mengangkat wajah kecilnya, melihat lima fitur wajah pria ini yang sangat dalam dan tiga dimensi. Jari-jari Qiao Mianmian menggenggam lengan Mo Yesi dengan erat, seolah-olah bersumpah kepemilikan, dan berkata dengan serius, "Mo Yesi, kau adalah lelakiku."     

Mo Yesi tercengang, kemudian senyum meluap di matanya.     

Meskipun Mo Yesi tidak tahu mengapa Qiao Mianmian tiba-tiba mengatakan ini, tapi Mo Yesi masih bekerja sama dan mengangguk, dan Mo Yesi berkata sambil menatap fokus ke arah Qiao Mianmian dengan penuh kasih sayang, "Yah, aku adalah milikmu."     

Jawaban ini membuat Qiao Mianmian sangat puas. Qiao Mianmian menaikkan sudut bibirnya dan tersenyum. "Jadi, tidak peduli berapa banyak wanita cantik dan hebat yang menyukaimu, kau juga tidak boleh memiliki perasaan apapun terhadapnya."     

Pesta ulang tahun Bai Yusheng pasti akan dihadiri oleh banyak wanita dan anak perempuan konglomerat. Qiao Mianmian sudah melihat beberapa dari mereka.