Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

"Jika aku tahu sejak awal kau adalah wanita yang semberono, aku seharusnya tidak menganggap perkataanmu serius. Pada awalnya, aku tidak seharusnya benar-benar percaya perkataanmu itu dan benar-benar tidak menyentuhmu.      

"Mengapa kau tidak bicara? Katakan, kau tidak rela meninggalkan pria bermarga Mo itu, apakah karena keterampilan ranjangnya begitu bagus?! Apakah selama memiliki keterampilan ranjang yang baik bisa menahanmu?"     

Dalam keadaan marah yang ekstrim, Su Ze mengatakan segala macam hal yang tidak menyenangkan tanpa pertimbangan.     

Xie Linda sudah benar-benar tercengang. Saat Xie Linda masih bekerja di perusahaan Xinghui sebelumnya, Xie Linda merasa Su Ze terlihat seperti seorang pria yang terhormat. Tapi kemudian, setelah meninggalkan perusahaan Xinghui, meskipun Xie Linda tahu bahwa Su Ze adalah seorang pria bajingan, tapi Xie Linda belum pernah melihat sisi Su Ze yang begitu bajingan ini.      

Singkatnya, Xie Linda tidak berani percaya akan hal itu. Su Ze benar-benar mengatakan hal yang tidak enak didengar.     

Bahkan jika Qiao Mianmian sudah tidak lagi menganggap Su Ze serius, Qiao Mianmian masih tetap marah oleh perkataan Su Ze sampai seluruh tubuhnya gemetar. Suara Qiao Mianmian juga gemetar. "Su Ze, apa yang kau bicarakan?"     

Mata merah Su Ze yang penuh amarah, menatap lurus ke arah Qiao Mianmian. "Apakah perkataanku salah? Setelah kau bertunangan denganku, mengapa kau tidak mengatakan persyaratan seperti itu kepada pria bermarga Mo itu? Aku masih berpikir kau adalah wanita yang bisa menjaga diri. Aku tidak menyangka, penjagaan dirimu semua hanya sia-sia! Qiao Mianmian, kau benar-benar membuatku jijik."     

Plak!     

Begitu Su Ze selesai bicara, wajahnya menerima tamparan yang keras.     

Satu sisi wajah Su Ze ditampar hingga lima cap jari yang sangat jelas segara muncul di wajahnya.     

"Aku sungguh berharap kita tidak pernah mengenal sebelumnya. Su Ze, pria sepertimu ini tidak pantas mendapatkan kebahagiaan seumur hidup." Qiao Mianmian sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar. Setelah menampar wajah Su Ze dengan penuh kekuatan, Qiao Mianmian tidak ingin melihat Su Ze lagi.     

"Kak Xie, ayo kita pergi."     

Xie Linda juga sangat ingin menampar wajah Su Ze.     

Singkatnya, pria ini terlalu menjijikan. Ini seperti menyegarkan pengetahuan Xie Linda tentang pria bajingan. Jika Xie Linda alah Qiao Mianmian, satu tamparan tidak cukup untuk menghilangkan kebencian pada pria seperti Su Ze. Xie Linda pasti akan menghajar pria bajingan ini sampai babak belur, bahkan akan memukulnya sampai orang tuanya tidak mengenalinya.      

Perkataan Su Ze barusan benar-benar sangat keterlaluan. Jika Su Ze adalah mantan pacar Xie Linda, Xie Linda tidak akan hanya menampar Su Ze satu kali.     

"Oke, ayo pergi."     

Tapi Xie Linda tahu, Xie Linda sudah sangat jijik terhadap Su Ze, apalagi Qiao Mianmian. Qiao Mianmian pasti lebih sangat jijik pada Su Ze. Qiao Mianmian pasti sangat tidak ingin melihat Su Ze sekarang. Mereka berdua tidak memedulikan Su Ze, berbalik badan, dan hendak pergi.     

Su Ze tidak menyerah. Su Ze mengejar lagi, kemudian meraih pergelangan tangan Qiao Mianmian. "Qiao Mianmian, apakah kau ingin pergi begitu saja? Bagaimana sebenarnya agar kau kembali di sisiku?     

"Kau sudah tidur dengan pria lain sekarang, aku juga tidak membencimu. Selain aku, apakah ada pria yang tidak membencimu karena kau sudah menjadi wanita bekas orang lain? Selain denganku, apakah kau masih memiliki pilihan yang lebih baik?     

"Jika nanti kau dicampakan oleh pria bermarga Mo itu, kau adalah wanita bekas. Nanti, kau lihat sendiri, pria mana yang masih menginginkanmu!"     

Meskipun tidak tahan, Qiao Mianmian harus berusaha menahannya. Qiao Mianmian merasa Su Ze adalah seorang bajingan gila. Bajingan gila yang mengejar orang dan tidak rela menyerah.     

Qiao Mainmain berbalik badan dan ingin menampar wajah Su Ze lagi. Tapi sebelum tangannya sempat terulur, Qiao Mianmian melihat sosok merah muda melintas di depannya dengan kecepatan yang sangat cepat. Sebelum Qiao Mianmian bisa melihat siapa orang itu, 'plak!' wajahnya sudah ditampar seseorang.