Dia Sama Sekali Belum Setuju Pindah Tinggal di Sini!
Dia Sama Sekali Belum Setuju Pindah Tinggal di Sini!
Kak Lin begitu mengkhawatirkan hal ini selama bertahun-tahun. Seiring bertambah usia Mo Shixiu, Kak Lin juga semakin gelisah. Bahkan terkadang, Kak Lin gelisah sampai tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Sekarang pikiran Mo Shixiu akhirnya sudah mulai terbuka, Mo Shixiu membawa pulang seorang wanita, apakah Kak Lin bisa tidak bahagia, dan tidak memperhatikannya?
Kak Lin tahu temperamen Mo Shixiu. Mo Shixiu sama sekali tidak pernah berpacaran, juga tidak memiliki pengalaman berinteraksi dengan seorang wanita. Meskipun kondisi Mo Shixiu sangat baik, Kak Lin juga khawatir kepribadian Mo Shixiu yang membosankan akan membuat Jiang Luoli tidak suka. Apalagi, gadis muda biasanya menyukai hal yang romantis dan manis. Dan Tuannya jelas tidak pandai dalam aspek ini.
Sebagai orang yang berharap Tuannya dapat segera memasuki kehidupan pernikahan lebih cepat, saat Kak Lin dapat membantu, Kak Lin pasti akan membantu. Kak Lin harus berusaha agar urusan seumur hidup Tuannya dapat terlaksana lebih awal.
Karena perkataan terus terang Kak Lin membuat wajah Jiang Luoli semakin panas, Jiang Luoli yang memiliki karakter gadis suku Han, tetap memiliki sedikit rasa malu di wajahnya.
Melihat penampilan Jiang Luoli, Kak Lin semakin ingin memanfaatkan momentum dan berkata, "Tuan mementingkan Nona Jiang tidak hanya sampai pada hal ini. Hari ini, Tuan juga meminta seseorang untuk segera mengatur dan mendekorasi kamar untuk ditempati Nona Jiang. Jika Anda tahu, Tuan biasanya sangat sibuk, tapi, hari ini saat akan ada orang yang mendekorasi kamar Nona Jiang, Tuan ada di lokasi dan mengamatinya sepanjang waktu.
"Ini pertama kalinya aku melihat Tuan menghabiskan waktunya untuk hal yang lain. Perlakukan seperti ini, hanya ada untuk Nona Jiang. Karena Nona Jiang, frekuensi Tuan pulang akhir-akhir ini menjadi jauh lebih sering. Dulu, rumah ini seperti rumah kosong. Tuan sangat jarang pulang."
"Hmmm, benarkah?" Jiang Luoli juga tidak tahu perkataan Kakak Lin benar atau salah, tetapi Jiang Luoli bisa merasakan detak jantungnya semakin lama semakin cepat.
"Benar, Anda tidak tahu, berapa lama Tuan baru akan kembali sebelumnya. Anda juga tahu, dia sangat sibuk dengan pekerjaannya sepanjang tahun, sebagian besar waktunya dihabiskan untuk tinggal di luar. Dalam waktu satu bulan, dapat kembali sebanyak dua kali saja sudah merupakan hal yang lumayan baik. Tapi setelah mengenal Nona Jiang beberapa hari ini, Tuan sering kembali.
"Meskipun dia tidak bilang, tapi jika bukan karena Nona Jiang, bagaimana mungkin dia akan kembali begitu sering. Berkat Nona Jiang, rumah ini akhirnya tidak lagi sepi seperti dulu. Nanti setelah Nona Jiang pindah ke sini, Tuan pasti akan sering tinggal di sini di masa depan."
Saat bertemu dengan Mo Shixiu saat itu, Jiang Luoli sama sekali tidak bisa merasakan seberapa pedulinya pria itu terhadapnya. menurut pendapat Jiang Luoli, Mo Shixiu memperlakukannya dengan cukup baik karena insiden malam itu. Mo Shixiu merasa berutang pada Jiang Luoli. Keistimewaan sikap Mo Shixiu terhadap Jiang Luoli hanya karena Mo Shixiu ingin menebus kesalahannya. Tapi setelah mendengar perkataan Kak Lin, ini membuat seolah Mo Shixiu sangat menyukai Jiang Luoli.
Jiang Luoli juga seorang pemula dalam hal percintaan. Mo Shixiu adalah orang yang sangat Jiang Luoli kagumi. Seperti apa rasanya disukai oleh dewa pria yang dikagumi oleh diri sendiri? Bahkan jika Jiang Luoli merasa Kak Lin mungkin salah memahami perilaku Mo Shixiu, tapi di dalam hati Jiang Luoli seperti ada rusa-rusa kecil yang tidak terkendali, dan terus berlari tanpa henti.
"Nona Jiang, Tuan akan akan kembali lagi nanti. Dia menyuruh kami untuk melayani Nona Jiang dengan baik. Apakah Nona Jiang ingin melihat kamar sekarang? Ini adalah kamar yang diawasi oleh Tuan sendiri, Anda pasti akan sangat menyukainya.
"..." Jiang Luoli tidak bisa berkata-kata.
Jiang Luoli sama sekali belum setuju untuk pindah ke sini!
Mo Shixiu, pria ini, sikap mendominasinya sudah mendarah daging.
Jiang Luoli sama sekali tidak ingin melihat kamar itu, tapi berhadapan dengan tatapan penuh harapan Kak Lin, Jiang Luoli tidak sanggup menolaknya.