Dia Begitu Mendominasi
Dia Begitu Mendominasi
"Cukup baik, sangat-sangat baik." Memikirkan kembali semua kejadian hari itu, Jiang Luoli merasa masih seperti mimpi. Sampai sekarang, Jiang Luoli masih merasa ini semua tidak nyata. Apalagi, bagi Jiang Luoli, Mo Shixiu adalah seorang pria yang berada di luar jangkauannya. Sekarang pria yang sulit dijangkau itu justru berubah menjadi nyata. Jiang Luoli bisa melihat, juga bisa merasakannya.
Qiao Mianmian tidak bisa mengerti dan berkata, "Kalau begitu, apakah kau menyukai dia?"
"Menyukai dia?" Jiang Luoli merenung selama beberapa saat, kemudian mengangguk. "Aku seharusnya menyukai dia."
Wanita mana yang mampu menolak aura pria yang begitu sempurna itu. Untuk tipe wanita yang mementingkan penampilan seperti Jiang Luoli, dengan hanya melihat wajah Mo Shixiu, sudah bisa membuat hati Jiang Luoli luluh.
"Lalu dia ... apakah dia menyukaimu?"
"Dia?" Jiang Luoli teringat semua hal yang dia alami bersama Mo Shixiu. Jiang Luoli berkata dengan alis mengerut, "Aku tidak tahu. Dia seharusnya ... tidak terlalu menyukaiku."
Malam itu hanyalah sebuah kecelakaan. Jika tidak ada kecelakaan malam itu, Jiang Luoli dan Mo Shixiu juga tidak mungkin akan memiliki interaksi. Mo Shixiu dan Jiang Luoli bukanlah orang dari kasta yang sama.
Pria seperti Mo Shixiu seharusnya menyukai wanita yang dengan latar belakang yang ketat, dan wanita yang sopan dan bermartabat. Wanita cantik, terlahir bangsawan dan mulia, dan wanita yang serba bisa, baru bisa menarik perhatian Mo Shixiu. Sedangkan Jiang Luoli, Jiang Luoli hanyalah sebuah kecelakaan dalam hidup Mo Shixiu.
"Luoluo, apakah kau mengajakku keluar hari ini karena pria itu?" Qiao Mianmian memperhatikan Jiang Luoli dari atas sampai bawah dan menebak sesuatu.
"Iya." Jiang Luoli menarik napas dalam, mengulurkan tangan dan menggosok pelipis kepalanya. Penampilannya tampak sedang sakit kepala. "Sayang, aku ingin meminta bantuanmu untuk memikirkan sebuah ide."
"Iya, katakan."
Muncul keragu-raguan di mata Jiang Luoli. Setelah dilema selama beberapa saat, Jiang Luoli baru berkata, "Malam itu setelah kami bertemu, dia bersikeras memintaku untuk membuat permintaan lain. Dia bilang apapun permintaanku, selama dia bisa memuaskanku, dia akan setuju.
"Kemudian dia mengantarku kembali. Aku juga tidak tahu, mengapa otakku bisa konslet saat itu, jadi aku memintanya untuk menjadi pacarku."
"Lalu ... apakah dia setuju?"
"Ya, dia setuju." Jiang Luoli menghela napas panjang, dan berkata dengan tidak sabar, "Aku sangat khawatir tentang ini, aku benar-benar hanya asal bicara saat itu. Aku tidak menyangka dia benar-benar setuju. Dan, dia menganggap hal itu serius.
"Dia bila sibuk dengan pekerjaannya, tidak bisa sering pergi ke Kota Yun. Bahkan jika dia kembali ke Kota Yun, dia juga tidak akan punya banyak waktu untuk berkencan denganku. Jadi dia memintaku untuk pindah ke tempat tinggalnya. Jadi selama dia kembali ke sini, kami bisa bertemu.
"Dengan demikian, setidaknya bisa menjamin kita akan bertemu beberapa kali dalam setiap bulan."
"...." Qiao Mianmian terdiam.
Jiang Luoli terus berbicara, kemudian menghela napas lagi. "Aku benar-benar tidak menyangka akan berpacaran dengannya. Bahkan jika aku telah berpacaran dengannya, juga tidak mungkin hidup bersama begitu cepat, kan. Tapi dia bersikeras memintaku untuk pindah.
"Aku pada awalnya merasa dia cukup pandai berbicara, tapi sekarang aku baru menyadari, dia begitu mendominasi. Kau tahu tidak, dia langsung meminta seseorang untuk memindahkan barang-barang di asramaku hari ini. Mengapa dia begitu mendominasi?"
Setelah selesai mendengar perkataan Jiang Luoli, Qiao Mianmian terdiam beberapa saat. "Jadi Luoli, siapa sebenarnya pria itu? Apakah aku mengenalnya?"
Kali ini, gantian Jiang Luoli yang terdiam.
Sekitar satu menit kemudian, Jiang Luoli baru berkata dengan kata-kata yang sulit terlukiskan, "Kau mengenalnya."