Langsung Minta Dia Mengetes Suaranya Saja
Langsung Minta Dia Mengetes Suaranya Saja
*
Setelah setengah jam, Qiao Mianmian dan Bai Yusheng tiba di sebuah gedung apartemen kelas atas tempat musisi Mo Nan tinggal. Apartemen ini berada di pusat kota, tempat para orang kaya berada, dan merupakan komplek orang kaya yang terkenal.
Saat Qiao Mianmian mengikuti Bai Yusheng menunggu Mo Nan membuka pintu di luar, Qiao Mianmian masih tidak bisa menyembunyikan peraasaan gugupnya. Terutama saat mendengar suara pintu terbuka, seluruh tubuhnya seketika menegang.
Pintu terbuka dan Mo Nan menjulurkan kepalanya keluar. Mo Nan lebih dulu melihat Bai Yusheng. Kemudian saat sorot matanya jatuh pada tubuh Qiao Mianmian. Mo Nan mengerutkan dahi, tapi dengan cepat Mo Nan kembali ke penampilan normal.
Qiao Mianmian menjadi semakin gugup karena tindakan Mo Nan mengerutkan dahi itu. Bahkan detak jantungnya berdegup sangat cepat dan tidak terkontrol. Saat Qiao Mianmian melihat Mo Yesi, detak jantungnya juga bertambah cepat, karena Qiao Mianmian dibuat terpesona oleh aura Mo Yesi. Sedangkan saat bertemu dengan Mo Nan, perasaan gugup itu murni karena rasa takut.
Mo Nan hampir genap berusia lima puluh tahun. Saat ini, Mo Nan mengenakan piyama kebesaran, dengan gaya rambut yang sedikit acak-acakan, dan jenggot di wajah Mo Nan juga belum dicukur. Mo Nan tampak tidak terlalu memperhatikan penampilannya sendiri.
Saat Mo Nan melihat orang lain, sorot matanya agak tajam. Ditambah lagi, Mo Nan juga bukan tipe orang yang mudah bergaul. Hal ini membuat Qiao Mianmian semakin bergeser mendekatkan diri pada Bai Yusheng.
Bai Yusheng sepertinya juga merasakan kegugupan Qiao Mianmian. Di hadapan Mo Nan, Bai Yusheng mengulurkan tangan untuk mengusap kepala Qiao Mianmian, dan memperkenalkan Qiao Mianmian pada Mo Nan sambil tersenyum, "Ini adalah gadis yang aku bicarakan padamu. Jangan tunjukan tatapan kritismu. Dia masih muda, nyalinya juga masih sangat kecil, jika kau terlalu serius itu akan membuat dia takut."
Setelah mendengarkan kata-kata Bai Yusheng, raut kritis Mo Nan hanya berkurang sedikit. Meskipun Mo Nan masih terlihat tidak terlalu mudah diajak bergaul, tapi tampaknya tidak begitu menakutkan seperti barusan.
"Masuklah." Mo Nan menoleh ke samping, sorot matanya tertuju pada wajah Qiao Mianmian yang sangat lembut. Alisnya menjadi semakit mengerut. Tidak diragukan muncul keragu-raguan terhadap apa yang Bai Yusheng katakan sebelumnya.
Apakah gadis ini benar-benar orang yang terus ia cari? tanya Mo Nan dalam hati.
Meskipun Mo Nan sudah hampir pensiun, tapi ia masih belum sepenuhnya pensiun dari industri hiburan ini. Ia masih berkomunikasi dengan Bai Yusheng dan beberapa teman lainnya di dalam industri. Jadi, Mo Nan kurang lebih juga sudah mendengar rumor antara Bai Yusheng dan Qiao Mianmian itu. Ditambah sekarang, Bai Yusheng ternyata membawa seorang gadis yang begitu cantik, seketika membuat Mo Nan merasa curiga.
Bai Yusheng ini ... mungkinkan Bai Yusheng ingin meminta Mo Nan membantu agar gadis ini terkenal?
Jika seperti ini, angan-angan Bai Yusheng mungkin salah. Meskipun hubungan pertemanan mereka cukup baik, tapi pertemanan tetaplah pertamanan. Jika gadis ini tidak memuaskan Mo Nan, seberapa baik pertemanan itu juga tidak akan berguna.
*
Mo Nan sendiri adalah orang yang tidak memperhatikan penampilannya. Tempat Mo Nan tinggal tentu saja tidak terlalu rapi. Meskipun tidak begitu kotor, tapi berantakan di mana-mana.
Begitu Qiao Mianmian berjalan masuk, ia langsung dapat mencium bau asap rokok. Meskipun bau asap itu tidak mencekik hidungnya, tapi juga tetap tidak enak. Untungnya, selain bau asap rokok, tidak ada bau aneh lainnya yang membuat Qiao Mianmian tidak tahan.
Area apartemen Mo Nan cukup luas. Karena furniturnya relatif kecil, membuat ruang tamunya terlihat agak kosong.
Mo Nan menutup pintu. Setelah berjalan ke ruang tamu, ia langsung berkata kepada Bai Yusheng, "Langsung minta dia untuk mengetes suaranya saja. Kalian tidak keberatan, kan?"
Mo Nan adalah orang yang sangat efektif dalam melakukan sesuatu. Mo Nan juga tidak ingin membuang-buang waktu.
Bai Yusheng juga memahami temperamen Mo Nan. Bai Yusheng menunduk menatap Qiao Mianmian dan berkata dengan lembut, "Mianmian, kau tidak keberatan, kan? Apakah kau sudah siap?"