Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Masalah yang Berhubungan dengan Putrimu



Masalah yang Berhubungan dengan Putrimu

2Mata tajam Gong Zeli menyipit. "Tuan Qiao, silakan duduk."     

Qiao Ruhai melihat Gong Zeli masih berdiri. Mana mungkin Qiao Ruhai berani duduk lebih dulu.     

Sebenarnya, suasana hati Qiao Ruhai sekarang sangat gelisah dan juga sangat tidak tenang. Ia tidak tahu untuk apa Gong Zeli menyuruhnya untuk datang. Keluarga Gong dan keluarga Qiao tidak pernah ada interaksi apapun sejak dahulu.      

Bukan ia tidak ingin berinteraksi dengan keluarga Gong, melainkan posisi keluarga Qiao sama sekali masih belum memenuhi persyaratan untuk berinteraksi dengan keluarga Gong. Di mata keluarga Gong, dalam mimpi pun keluarga Qiao tidak mungkin berinteraksi dengan keluarga Gong.     

Namun, sekarang tuan dari keluarga Gong tiba-tiba ada urusan dan mencari Qiao Ruhai. Qiao Ruhai menebak-nebak, namun tidak tahu apa yang terjadi. Memikirkan berbagai penilaian orang di Kota Yun terhadap Tuan dari keluarga Gong, hati Qiao Ruhai sangat gelisah, juga sangat ketakutan.      

Siapa yang tidak tahu, temperamen tuan dari keluarga Gong ini sangat buruk, suasana hatinya mudah berubah-ubah. Ia merupakan seorang tuan yang sulit diprovokasi. Memprovokasinya, itu merupakan sebuah jalan menuju kematian.     

"Tuan Gong, kira-kira ada urusan apa Anda mencari saya?" Qiao Ruhai menekan tangannya dengan gugup dan berkata dengan nada bicara yang sangat hormat.     

Gong Zeli perlahan berjalan ke samping meja batu, tangannya masih memainkan cangkir teh barusan. Ia mengangkat kepalanya, memperhatikan raut wajah tidak tenang Qiao Ruhai. Ia menaikkan sudut bibirnya, dan berkata dengan nada bicara yang cukup sopan.     

"Tuan Qiao lebih baik duduk dulu, baru berbicara. Aku tidak suka terus mengangkat kepala saat berbicara dengan seseorang, itu akan sangat melelahkan."     

Saat Qiao Ruhai mendengar kata 'lelah', rona wajahnya berubah. Ia segera berjalan mendekat dan duduk. Bagaimana mungkin Qiao Ruhai berani membuat lelah tuan muda yang ada di hadapannya ini.     

Ahli pembuat teh menuangkan satu cangkir teh dan meletakkan di hadapan Qiao Ruhai. Gong Zeli melambaikan tangannya, mengisyaratkan agar orang lain pergi dari sini.     

Setelah beberapa saat, saat Gong Zeli dan Qiao Ruhai adalah satu-satunya yang tersisa di paviliun. Qiao Ruhai ragu-ragu selama beberapa detik, kemudian bertanya dengan cemas, "Tuan Gong, keluarga Qiao seharusnya tidak pernah melakukan hal yang menyinggung keluarga Gong, kan? Tuan Gong tiba-tiba mengatakan ingin bertemu, perasaan saya benar-benar sangat kacau. Atau mungkin Tuan Gong memiliki perintah, Anda dapat langsung mengatakannya."     

Gong Zeli mengocok-ngocok teh di dalam cangkir, menyesap perlahan, lalu perlahan mengangkat matanya. "Tuan Qiao, tidak perlu takut, aku memintamu datang hanya ingin bertanya suatu hal, bukan untuk merepotkanmu."     

Begitu Qiao Ruhai mendengar perkataan Gong Zeli 'Bukan untuk merepotkannya', ia pun menarik napas lega. Tubuhnya yang awalnya menegang jelas sudah lebih tenang. Seluruh tubuhnya tampaknya juga tidak setegang barusan, raut wajahnya juga berubah lebih tenang.     

"Tidak tahu hal apa yang ingin Tuan Gong tanyakan pada saya?"     

Gong Zeli menyipitkan matanya yang tajam. "Ini ada hubungannya dengan putrimu."     

"Putriku?" Qiao Ruhai terdiam beberapa saat, hal pertama yang ada di benaknya adalah Qiao Anxin. "Apakah Tuan Gong berbicara tentang Qiao Anxin?"     

Gong Zeli mengerutkan kening, seolah tidak terlalu senang. "Tuan Qiao memiliki dua orang putri bukan. Mengapa kau tidak teringat pada putrimu yang lain?"     

"Yang Anda bicarakan adalah ... Mianmian?"     

Meskipun Qiao Ruhai tidak bermain Weibo, tapi bukan berarti ia tidak tahu apa-apa tentang hal di internet. Ia tiba-tiba teringat bahwa Gong Zeli telah membantu Qiao Mianmian untuk klarifikasi keterlibatan Qiao Mianmian dalam skandal di Weibo sebelumnya. Selain itu juga hari ini ....     

Sebelum Qiao Ruhai datang, ia melihat skandal Qiao Mianmian dan Gong Zeli. Kemudian, ia tiba-tiba dipanggil oleh Tuan keluarga Gong ini, serta ingin membicarakan masalah yang berhubungan dengan putrinya. Qiao Ruhai tiba-tiba memikirkan sebuah kemungkinan, rona wajahnya tiba-tiba berubah. Ia menggenggam erat cangkir teh di depan meja.     

Gong Zeli mengangguk. "Iya, hal yang ingin aku bicarakan berhubungan dengan putri tertuamu, Qiao Mianmian."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.