Menunggu Hingga Anakku Lahir
Menunggu Hingga Anakku Lahir
Chen Youran dan Qiu Shaoze masuk ke dalam kediaman tersebut. Rupanya, Zhou Hong sedang duduk di sofa bersama putrinya dan menonton film kartun. Ketika melihat kedatangan mereka, dia tersenyum dan merasa sangat senang, lalu berkata, "Ayo, duduk… Cepat duduklah."
Kemudian, Zhou Hong berkata pada putrinya, "Qingqing, ayo sapa paman dan bibi."
Zhou Qing, anak Zhou Hong, memiliki wajah khas anak kecil dan mata yang besar. Dengan cekatan dia langsung berseru kepada mereka, "Halo, Paman, Bibi…"
Chen Youran meletakkan barang-barang yang dibawanya di atas meja teh. Kemudian, dia mengelus kepala Zhou Qing dan berkata, "Pintar sekali…"
"Qingqing, ayo paman temani membuat gambar grafiti," sahut Zhou Xianglun.
Zhou Qing menarik sudut mulut kecilnya dan berkata, "Tidak mau, aku ingin menonton televisi…"
"Ibu akan mengobrol dengan paman dan bibi, anak yang baik tidak boleh mengganggu ya…" kata Zhou Xianglun berusaha membujuknya.
Namun, Zhou Qing mengerutkan mulutnya. Dia hanya ingin menonton televisi dan tidak bermaksud menjadi anak yang nakal. Setelah menimbang-nimbang, dia harus rela meninggalkan televisi tersebut dan dibawa oleh pamannya.
Zhou Xianglun pun kembali ke kamar bersama Zhou Qing, meninggalkan ruang tamu untuk memberi ruang bagi mereka mengobrol.
Setelah itu, Chen Youran langsung meminta maaf, "Ketua Redaksi Zhou, aku sudah tahu semuanya… Aku minta maaf."
"Ini hanyalah waktunya untuk istirahat di rumah," balas Zhou Hong dengan senyuman di wajahnya.
Jika Zhou Hong dan Qiu Shaoze memakinya, itu akan terasa lebih baik bagi Chen Youran. Semakin mereka tidak menunjukkan kemarahan dan malah menunjukkan keramahan, itu semakin membuatnya merasa tidak nyaman.
"Aku dengar, kamu akan membuat perusahaan majalah sendiri?" tanya Chen Youran.
"Sebenarnya, aku sudah memiliki ide ini sejak lama. Tetapi, aku tidak bisa mengambil keputusan. Aku ingin berterima kasih kepada Presiden Ji untuk ini," balas Zhou Hong sambil menganggukkan kepalanya.
Chen Youran tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia terdiam untuk sesaat. Lalu, dia berkata, "Kalau kamu butuh bantuan, aku siap membantumu setiap saat."
Qiu Shaoze memukul lengan Chen Youran dengan ringan dan berkata sambil tersenyum, "Ketika perusahaan majalah itu sudah didirikan, kamu harus datang bekerja, lalu kita akan bergabung menjadi mitra terbaik, bagaimana?"
Chen Youran tadinya mengira Qiu Shaoze bersikap baik, tetapi saat ini idenya itu terdengar sedikit tidak realistis. Dia pun menjawab, "Kalau itu tunggu aku melahirkan anak ini."
Qiu Shaoze secara refleks melirik perut Chen Youran, lalu berkata, "Oh, benar juga, melahirkan anak adalah suatu hal yang besar. Kalau begitu, kita akan bicarakan lagi nanti."
"Aku masih tidak menyangka kamu menikah dengan Presiden Ji."
"Itu belum lama… Banyak orang yang juga tidak mengetahuinya," tutur Chen Youran.
"Dia sangat khawatir kepadamu," kata Zhou Hong. Dia berbicara tentang pernikahan dengan Chen Youran seperti seorang teman lama. "Khusus untuk pria dengan status sepertinya, dia bisa mengabaikan segalanya untukmu. Hal itu menandakan kalau kamu menikah dengan suami yang baik."
"Terima kasih." Chen Youran berkata dengan lembut.
Setelah mengobrol, Chen Youran dan Qiu Shaoze meninggalkan kediaman Zhou Hong pada pukul 9 malam.
Zhou Xianglun rupanya juga ikut pulang bersama mereka. Kebetulan, kediamannya dan Qiu Shaoze searah, jadi dia mengantarnya pulang. Zhou Xianglun lalu membuka kunci mobil dan berkata kepada Qiu Shaoze, "Kamu masuk mobil duluan saja, aku mau beli rokok dulu…"
Qiu Shaoze hanya berdeham sebagai jawaban, lalu dia segera masuk ke dalam mobil. Sementara itu, Zhou Xianglun ternyata tidak pergi ke toko kecil untuk membeli rokok. Dia malah pergi ke sebuah mobil dan mengetuk kaca jendelanya.
Mendengar ketukan di jendela kacanya, Chen Youran menurunkan kaca dan bertanya, "Pengacara Zhou, ada apa?"
Wajah Zhou Xianglun tidak begitu tampan. Mungkin karena dia seorang pengacara, wajahnya tampak sangat serius setiap saat. Dia lalu berkata dengan lembut, "Nyonya Muda, aku tahu kamu pernah menjadi rekan kerja kakakku. Tetapi di masa depan, kamu sebaiknya berusaha sebisa mungkin untuk tidak berhubungan dengannya."
Kalimatnya cukup ringan dan bukanlah sebuah peringatan. Namun, kalimat tersebut sangat jelas bahwa pria itu tidak ingin dirinya berhubungan dengan Zhou Hong lagi. Chen Youran mengumpulkan pandangan matanya dan berkata, "Kali ini aku benar-benar menyakitinya…"
Zhou Xianglun mengetahui bahwa dia tidak seharusnya menyalahkan Chen Youran saat ini. Wanita ini juga hampir kehilangan nyawanya saat kejadian itu. Dia pun berkata, "Tidak usah membicarakan yang telah berlalu. Tetapi, kamu sebaiknya tidak usah berhubungan lagi dengannya di masa depan. Aku harap kamu dapat memahami apa maksudku."