Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Jangan Mengatakan Hal-hal Konyol



Jangan Mengatakan Hal-hal Konyol

2Setiap bulan, selalu ada saldo masuk di rekening miliknya. Chen Youran merasa curiga, jadi dia pergi ke bank untuk mengonfirmasi rinciannya. Melihat nama pengirimnya adalah Chen Shuna, perasaannya menjadi sangat buruk saat itu. Karena dia sudah mengambil orang yang aku cintai, jadi dia ingin menebusnya dengan uang? Batinnya.     

Saat itu, Chen Youran sangat marah dengan Chen Shuna, jadi dia merusak kartu atm miliknya dan membuangnya.     

***     

Dokter ataupun pasien yang melewati koridor memandang pria yang berdiri di luar kamar pasien dengan tatapan aneh. Postur punggungnya tegak dan kekar, tetapi dia tampak sedih dan kesepian. Semua berasumsi bahwa orang yang ada di dalam kamar pasien merupakan orang yang sangat penting baginya.     

Setelah sekian lama, Gu Jinchen melangkah untuk berpindah tempat dan melihat pria yang duduk di bangku menarik-narik rambutnya terus-menerus. Langkahnya seketika terhenti.      

"Itu kamu…"     

Qiu Shaoze mendongak dan berkata, "Presiden Gu…"     

Saat ini, Qiu Shaoze juga berada di luar kamar pasien. Dia tidak akan berada di sini sekarang jika dia tidak memaksa Chen Youran untuk pergi ke kuil. Jadi, dia harus menunggu hingga wanita itu bangun agar dia bisa merasa lega.     

Gu Jinchen memandang Qiu Shaoze yang rambutnya acak-acakan dan kakinya berlumuran lumpur. Berpikir bahwa pria itu seharusnya ada di tempat kejadian, dia bertanya, "Apa sebenarnya yang terjadi?"     

Kemudian, Qiu Shaoze menceritakan kejadian itu secara rinci. Gu Jinchen pun tercengang saat mendengarnya, terutama ketika pria itu mengatakan, "Presiden Ji bergegas naik ke atas gunung untuk menyelamatkannya meskipun tanah longsor dan puing-puing terus mengalir."      

Gu Jinchen merasa senang dan sedih secara bersamaan. Dia merasa senang karena Chen Youran baik-baik saja. Namun, dia merasa sedih karena wanita itu tidak lagi membutuhkannya, akan ada pria lain yang melindunginya, mencintainya, dan merawatnya. Ji Jinchuan perlahan akan menggantikan posisinya dan mengganti semua yang dimilikinya.     

***     

Chen Youran baru terbangun saat tengah malam. Secara refleks, dia langsung mencari sosok Ji Jinchuan.      

Mendengar gerakan kecil dan suara di tempat tidur pasien, Ji Jinchuan bergegas memindahkan kursi rodanya menuju ke tempat tidur. Dia lalu berkata dengan suara pelan, "Kamu sudah bangun?"     

"Ehmm," jawab Chen Youran. Kesadarannya masih sedikit kacau. Dia mengamati sekeliling kamar pasar pasien. Akhirnya, dia menyadari bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit. Kemudian, dia menatap Ji Jinchuan dan melihat pria itu duduk di kursi roda.     

"Kakimu…" Chen Youran tercengan.     

"Bukan kaki, tapi hanya pergelangan kaki yang luka," jawab Ji Jinchuan. Di bawah tatapan mata Chen Youran yang tampak gugup dan cemas, bibirnya membentuk lengkungan ringan. Lalu, dia kembali berkata, "Tidak ada masalah, kok."     

Chen Youran memandangi kaki Ji Jinchuan. Pria itu tidak memakai sepatu buatan tangan Italia miliknya, tetapi hanya mengenakan sepasang sandal katun berwarna coklat tua. Dia pun berkata, "Aku ingin melihat seberapa parah lukamu."     

Ji Jinchuan tidak terlalu memedulikannya dan berkata, "Hanya cedera sedikit…"     

Melihat bahwa Ji Jinchuan tidak akan memperlihatkan lukanya kepadanya, Chen Youran meninggikan suaranya dan berkata dengan keras, "Aku ingin melihatnya!"     

Ucapan Chen Youran membuat Ji Jinchuan mendesah lemah tak berdaya. Dia melepaskan sandal katun yang dikenakannya. Khawatir Chen Youran bangun dan melihat lukanya yang seperti ini, jadi dia menyuruh perawat untuk mengganti kain kasa yang sudah penuh darah di malam hari tadi. Sekarang, pergelangan kakinya terbalut dengan kain kasa dan Chen Youran tidak bisa melihat seperti apa cedera di pergelangan kakinya.      

Jika hanya mengalami luka ringan, seharusnya pria itu tidak duduk di kursi roda. Jadi, Chen Youran bisa menebak bahwa luka itu pasti serius. Dalam situasi berbahaya seperti yang terjadi di gunung tadi, seharusnya pria itu dapat membawa dua orang untuk membantunya. Pria itu tidak seharusnya naik gunung untuk menemukannya secara langsung. Bagaimana mungkin orang yang begitu cerdik dan bijaksana melakukan hal yang bodoh seperti itu.     

Ji Jinchuan melihat Chen Youran yang tampak sedih. Dia menghela napas dan berkata, "Aku baik-baik saja… Hanya saja, perawat membalut kakiku dengan berlebihan."     

Chen Youran mengangkat matanya dan menatap Ji Jinchuan. Dia menggerakkan bibirnya yang kering dan berkata, "Seharusnya kamu tidak perlu mengambil resiko naik gunung sendirian untuk menemukanku. Itu berbahaya…"     

Cahaya kuning redup menyinari wajah Ji Jinchuan. Garis luarnya tampak dingin dan lembut. Ketika dia mendengar istrinya berbicara seperti itu, dia sedikit mengernyitkan dahi. Lalu, dia berkata, "Jangan mengatakan hal-hal konyol. Aku tidak akan merasa nyaman kalau harus menyerahkan keselamatanmu kepada orang lain."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.