Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Membawanya Pulang



Membawanya Pulang

2Namun, semua itu ternyata hanyalah khayalan Chen Youran. Ketika pertama kali dia pergi ke California, setiap siang dan malam dia berharap bahwa suatu hari Gu Jinchen akan tiba-tiba muncul dan berkata kepadanya, "Youyou, mari kita berbaikan."     

Akan tetapi, kenyataannya pria itu tidak hanya tidak pergi menemuinya. Gu Jinchen bahkan sama sekali tidak pernah mengirimkan pesan kepadanya. Hal itu membuatnya perlahan-lahan menerima kenyataan bahwa pria itu memang tidak menginginkannya. Jadi, pria itu memilih menikahi Chen Shuna.     

***     

Maybach hitam tersebut akhirnya memutar arah dan kembali ke jalan sebelumnya. Ji Jinchuan melihat sosok yang kesepian dan menyedihkan di jalan melalui jendela mobil. Bibir tipisnya yang dingin mengerucut dengan perlahan, sementara matanya yang dalam terlihat tenang dan acuh tak acuh.     

Sedangkan Xiao Cheng melihat reaksi bosnya melalui kaca spion. Namun, dia tidak mengetahui tujuan dari kedatangannya kembali yang tiba-tiba.     

Ji Jinchuan menatap wanita di luar jendela dalam diam. Matanya yang hitam tidak jernih dan dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkan wanita itu. Setelah sekitar lima atau enam menit, dia membuka pintu dan melangkah ke arah wanita itu. Dia berhenti tepat di depannya dan menatapnya dalam diam.     

Sepasang sepatu kulit custom-made high-end yang mengkilap mulai terlihat. Chen Yoran mengangkat kepalanya. Dia telah menangis untuk waktu yang lama, sehingga membuat matanya saat ini sedikit merah dan bengkak. Dia terkejut saat melihat pria di depannya. Dia lalu berkata dengan suara yang serak dan hampir tidak terdengar, "Kamu…"      

Mengapa dia kembali? Batin Chen Youran.     

Ji Jinchuan mengangkat tangannya untuk menyentuh pipi Chen Youran. Ibu jarinya menyeka air mata dari sudut mata wanita itu. Sentuhan suhu hangat dan lembut dari jari pria itu terasa seperti bulu yang menyapu jantung Chen Youran, yang mampu membuat jantungnya bergetar hebat.     

Pupil mata Ji Jinchuan yang dalam memantulkan wajah cantik Chen Youran. Wajah cantik yang berlumuran air mata. Dia berkata dengan suara lembut, "Sudah larut malam, sudah saatnya untuk pulang."     

Chen Youran menatap Lu Yuchen sekilas. Saat ini, matanya merah dan gumpalan rambutnya tidak teratur karena embusan angin malam menghalangi pandangannya. Sebagian bibir pucatnya tampak mengering, dia berkata, "Aku tidak ingin pulang..."     

Pada saat itu, baik Keluarga Chen maupun Keluarga Gu mengetahui bahwa Chen Youran memiliki hubungan dengan Gu Jinchen. Akan tetapi, kedua keluarga tersebut tetap menyetujui pernikahan Gu Jinchen dan Chen Shuna. Tidak ada yang berusaha menghentikan, kecuali Tang Huiru. Ibunya itu berusaha keras untuk menghalangi, tetapi dia tidak berhasil. Pernikahan itu akhirnya ditetapkan dan Chen Youran adalah orang yang paling terakhir mengetahuinya.     

Jika Chen Yaoting mau memikirkan anaknya, Chen Youran. Jika dia tidak setuju dengan pernikahan itu. Atau jika dia membiarkan Gu Jinchen menikahi Chen Youran. Anak keduanya itu, Chen Youran tidak akan merasa begitu sengsara seperti sekarang ini. Dalam analisis terakhirnya, selain Tang Huiru yang berada di rumah Keluarga Chen, semua orang yang ada di sana pasti akan mengabaikannya.     

***     

Ji Jinchuan akhirnya membawa Chen Youran pulang ke Teluk Nanhai. Sebenarnya, dia bisa saja meninggalkan Chen Youran di jalan atau membiarkannya tinggal di hotel. Namun, suasana hati wanita itu saat ini sedang tidak stabil. Dia takut wanita itu akan melakukan sesuatu hal yang bodoh. Jadi, dia membawanya pulang ke vila pribadinya.     

Ketika mobil berhenti, Ji Jinchuan membawa Chen Youran ke ruang tamu. Seorang pelayan yang melihat kedatangannya berkata, "Tuan Muda, Anda pulang…"     

Bibi Wu melihat wanita yang datang bersama Ji Jinchuan dan membelalakkan matanya. Ini adalah pertama kali Tuan Mudanya itu membawa pulang seorang wanita.     

Chen Youran mengikuti Ji Jinchuan yang sedang melepas jas dari belakang. Kemudian, dia mengangguk dengan sopan kepada Bibi Wu sambil menyapanya, "Halo…"     

Hati Bibi Wu dipenuhi dengan berbagai rasa. Dia juga menganggukkan kepalanya dan untuk sementara waktu, dia tidak tahu harus berkata apa.     

"Kamu hanya minum anggur malam hari ini. Apakah kamu ingin makan sesuatu?" tanya Ji Jinchuan sambil menarik dasi di lehernya dan menatap Chen Youran.     

Chen Youran menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak."     

Ji Jinchuan diam-diam menatapnya. Lalu, dia membawanya ke lantai dua dan membuka pintu kamar tamu. Dia pun berkata, "Kamu bisa tinggal di sini malam ini."     

Chen Youran melirik sekilas isi di dalam kamar tersebut. Kamar itu tampak sangat bersih, bahkan tempat tidurnya masih baru. Dia lalu membalas, "Terima kasih…"     

"Aku ada di sebelah. Kalau ada perlu apa-apa, panggil aku." Sorot mata Ji Jinchuan menatap Chen Youran. Garis suaranya terdengar seperti seorang pria yang lembut. Entah mengapa, saat mendengarnya berbicara dengan nada itu, membuat orang memiliki rasa nyaman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.