Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Membuat Malu



Membuat Malu

2Chen Youran pun akhirnya pulang ke rumah. Dan ketika dia baru saja menginjakkan kaki di ruang tamu, dia mendengar suara agung yang khas milik Kakek Chen, "Ke mana kamu pergi kemarin malam?"     

Chen Youran melepas sepatunya dan perlahan mengangkat kepalanya. Di atas sofa ruang tamu, juga tampak Tang Huiru yang sedang menemani Kakek Chen menonton televisi. Kakek Chen sedang mengawasinya dengan seksama saat ini dan tatapannya sangat serius. Dia mengganti sepatunya dengan sandal dan menjawab dengan singkat, "Di rumah sakit."     

Tang Huiru memahami kekesalan Kakek Chen atas sikap dingin Chen Youran. Untuk mengalihkan perhatian, dia menyerahkan apel yang telah dipotongnya sambil berkata, "Ayah, seorang rekan kerja Chen Youran dirawat di rumah sakit kemarin malam dan dia pergi ke sana untuk menemaninya."     

Itu merupakan alasan Chen Youran mengapa dia menelepon ke rumah Keluarga Chen tadi pagi untuk memberikan penjelasan. Tidak disangka, Tang Huiru tidak meragukan penjelasan darinya sedikit pun.     

Raut wajah Kakek Chen tampak tidak lega, bahkan terlihat lebih dingin dan lebih buruk. "Kalau ada sesuatu yang tidak beres, kenapa tidak menelepon ke rumah untuk menjelaskan alasannya? Orang yang berusia 23 tahun, masih juga tidak mengerti harus melakukan apa?"     

Chen Youran berdiri tegak di pintu masuk, bulu matanya sedikit terkulai dan dia menjawab dengan suara rendah, "Kakek, aku tahu kalau aku salah."     

Kakek Chen mendengus dingin, mengambil remote untuk mengganti saluran televisi. Chen Youran sendiri dapat melihat bahwa pria tua itu masih marah kepadanya. Sementara Tang Huiru memandang ke arah Chen Youran dan mengisyaratkan agar dia naik ke kamarnya. Dia pun mengangguk dengan tenang, berjalan pergi ke lantai dua dan masuk ke kamarnya.     

Beberapa saat kemudian, ada suara ketukan pintu dari luar kamar. Setelah Chen Youran mengucapkan, 'masuk, pintu pun didorong terbuka. Terlihat sosok Bibi Zhang masuk dengan membawa makanan.      

"Nona Kedua, Nyonya menyuruhku untuk mengirim makanan."     

Chen Youran sedang tidak memiliki perasaan yang baik untuk saat ini, dia pun berkata, "Taruh saja."     

Bibi Zhang meletakkan makanan di atas meja dan memandangnya yang tampak seperti sedang tertekan. Dia ingin bertanya, tetapi ragu-ragu. Akhirnya, dia mengurungkan niatnya dan tidak berkata apa-apa.     

Chen Youran melihat Bibi Zhang yang sempat menghentikan langkahnya, lalu dia bertanya, "Apa ada yang ingin kamu katakan padaku, Bibi Zhang?"     

Bibi Zhang yang baru saja berjalan ke pintu setelah mendengar perkataan Chen Youran, berbalik dan menatapnya. "Nona Kedua, jika Anda memiliki sesuatu hal yang harus dilakukan dan tidak pulang pada malam hari, sebaiknya telepon rumah terlebih dahulu. Kemarin malam, Nyonya mengkhawatirkan Anda sepanjang malam."     

Memikirkan raut wajah Tang Huiru yang tampak sangat lelah dan tetap harus melawan semangatnya untuk menemani Kakek Chen menonton televisi tadi, Chen Youran merasa bersalah dan berkata, "Aku tahu."     

***     

Waktu menunjukkan hampir pukul 11 malam ketika Chen Yaoting pulang ke rumah. Sementara Chen Youran baru saja memasuki kamar. Tiba-tiba, dia mendengar suara ketukan dari luar pintu, dia pun segera membukanya. Awalnya dia sedikit terkejut, tetapi beberapa saat kemudian, dia kembali ke kesadarannya.      

"Ayah, bukankah ini sudah larut malam? Ada apa?" tanya Chen Youran.     

Chen Yaoting tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia melangkah masuk ke dalam kamar dan bersandar di meja. Melihat ini, Chen Youran mengetahui bahwa ayahnya memiliki sesuatu untuk dikatakan kepadanya. Apakah karena kemarin malam aku tidak pulang? Dia bergumam dalam hati.     

Chen Yaoting masih mengenakan pakaian formal, dia terlihat seperti baru saja pulang dan belum sempat mengganti pakaiannya. Dia sedikit bergumam, kemudian berkata, "Kamu tidak usah pergi ke perusahaan majalah lagi besok."     

Mendengar itu, Chen Youran sedikit tertegun dan tidak mengerti apa maksud dari perkataannya. "Ayah apa maksudmu…"     

Chen Yaoting tidak banyak basa basi dan langsung to the point, "Bekerjalah di perusahaan grup Zhongsheng."     

Seketika hati Chen Youran membeku. Dia teringat dengan apa yang dikatakan oleh Presiden Zhao tadi malam. Perusahaan Chen mengalami masalah dan perputaran dana sedang tidak bagus, bahkan hampir menjadi cangkang kosong. Sekarang ini, ayahnya memintanya untuk bekerja dengan Presiden Ji. Dia sudah bisa menebak dengan jelas apa niat ayahnya.     

Chen Yaoting sudah mengetahui bahwa Ji Jinchuan selalu bersikap dingin kepadanya saat beberapa kali bertemu sebelumnya. Tetapi, dia masih meminta putrinya untuk pergi bekerja di perusahaannya. Dia berpikir, apakah ayahnya ingin melihat putrinya ditolak mentah-mentah dan membuat putrinya malu atau bagaimana.     

"Dia adalah orang yang sangat dingin, kemampuanku juga terbatas. Dan Grup Zhongsheng, aku takut tidak akan bisa masuk ke sana."     

Chen Yaoting lalu membalas dengan suara yang berat, "Aku akan mengaturnya. Kamu pergi saja dulu."     

"Tapi…" keluh Chen Youran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.