Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Ingin Tetap Tinggal di Zhongsheng



Aku Ingin Tetap Tinggal di Zhongsheng

0Chen Youran bisa merasakan hawa dingin di dalam hati Ji Jinchuan. Akan tetapi, dia sama sekali tidak merasa takut. Saat ini, pria itu tampak menegangkan wajahnya selama beberapa menit. Dia hampir tidak berani melihatnya walau hanya dari cermin.     

Chen Youran berdeham dan bertanya, "Apa kamu akan pergi ke hotel?"     

"Kenapa? Apa kamu ingin bernegosiasi dengan tubuh sebagai bayarannya?" cibir Ji Jinchuan.     

Chen Youran seolah tidak mendengar cibiran Ji Jinchuan dan mengabaikan kata-katanya. Sebaliknya, dia bertanya dengan lembut, "Apa kamu tidak ingin pergi?"     

Ji Jinchuan menutup telinga pada kata-kata Chen Youran dan tidak mengatakan apa-apa untuk menjawab. Chen Youran tiba-tiba memutar setir dengan tajam, sampai-sampai roda dan tanah mengeluarkan suara gesekan yang sangat jelas di malam yang sunyi.      

Orang yang di dalam mobil dalam dalam kondisi tidak siap. Tubuh Ji Jinchuan yang tidak menyangka akan hal ini miring ke samping. Kemudian, dia memegang pintu untuk menstabilkan tubuhnya. Dia berkata dengan suara yang dingin, "Apa yang kamu lakukan?"     

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Chen Youran mengemudikan mobil ke area hijau pinggir jalan dan berhenti. Kemudian, dia dengan cepat keluar dari mobil, menarik pintu belakang dan masuk ke dalam. Setelah masuk, dia langsung duduk di atas Ji Jinchuan. Tindakannya yang begitu tiba-tiba, membuat pria itu terkejut dan hendak mendorongnya menjauh. Namun, dia sudah lebih dulu bisa memprediksi gerakannya, dengan cepat dia memeluk leher pria itu.     

"Apa yang kamu lakukan sekarang?" tanya Ji Jinchuan sambil mengerutkan kening.     

"Sebelumnya, kamu mengatakan bernegosiasi dengan tubuh sebagai bayarannya dan tidak ingin pergi ke hotel. Jadi, kita melakukannya di pinggir jalan," jawab Chen Youran. Jendela mobil milik Ji Jinchuan sangat gelap, jadi hanya orang di dalamnya yang dapat melihat ke luar. Sedangkan orang-orang di luar, tidak dapat melihat ke dalam.      

Selama Ji Jinchuan mau menghilangkan emosinya dan membiarkannya tetap bekerja di Grup Zhongsheng, Chen Youran tidak keberatan untuk dianiaya. Namun, Ji Jinchuan tidak marah, sebaliknya dia malah tersenyum. Matanya sedikit menyipit, lalu dia berkata, "Apa kamu tidak takut besok akan menjadi berita utama dan membuat Keluarga Chen malu?"     

Chen Youran tidak takut akan hal itu. Entah siapa yang akan berani menjadikan Ji Jinchuan sebagai sasaran. Pria itu tidak memiliki skandal selama bertahun-tahun. Bukan karena dia bebas dari skandal, tetapi karena dia punya kemampuan untuk menghadapinya. Dia tersenyum lembut dan polos, lalu membalas, "Bagaimanapun itu kamu pasti menanganinya. Jadi, apa yang harus aku takutkan?"     

Tubuh Chen Youran sangat wangi. Tetapi, aromanya tidak seperti tubuh wanita lain yang sangat menyengat. Aroma tubuh wanita itu seperti pappermint bercampur dengan aroma milk shower gel. Baunya sangat menyenangkan.     

Chen Youran dengan sengaja menggunakan kuku-kuku jarinya untuk menggaruk jakun seksi milik Ji Jinchuan. Dia melihat simpul tenggorokan pria itu menggulung ke atas dan ke bawah selama beberapa waktu. Hal itu membuat senyumnya menjadi lebih manis, bahkan sangat manis.     

Ji Jinchuan menarik tangan Chen Youran dan dengan suaranya yang menjadi serak, dia berkata, "Jangan membuat masalah."     

"Aku ingin tetap bekerja di Zhongsheng," kata Chen Youran.      

Entah bagaimana, bibir Chen Youran dengan tidak sadar menjilat bibirnya yang kering. Tindakan seperti itu tidak diragukan lagi merupakan godaan yang fatal bagi kaum pria. Dia merasa tubuh bagian bawah Ji Jinchuan sedikit berubah. Dia pun tertegun sejenak. Dia hanya ingin bercanda dengan pria itu dan membiarkan tubuhnya rileks. Dia tidak ingin berhubungan dengan pria itu di dalam mobil. Tetapi sekarang, tubuh bagian bawah pria itu bereaksi. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku berhenti? Atau apa aku harus terus menggodanya? Batinnya.     

Melihat keraguan di mata Chen Youran, mata Ji Jinchuan menunjukkan sedikit kesenangan. Dia menggigit daun telinga wanita di pangkuannya. Dia berkata, "Kamu sendiri yang menyalakan api. Jadi, tidak ada cara untuk mundur."     

"Kalau begitu… Haruskah kita pergi ke hotel?" Chen Youran mencoba bernegosiasi. Meskipun orang-orang di luar tidak dapat melihat ke dalam, bagaimanapun itu adalah pinggir jalan.     

"Sudah terlambat..." Begitu kata-katanya jatuh, Ji Jinchuan menjepit rahang dan mencium bibir Chen Youran. Bibirnya terasa lembut dan manis. Ada bau samar di antara giginya yang membuatnya terlena dan tidak bisa melepaskan diri.     

Saat itu, waktu sudah menunjukkan lebih dari pukul 11 malam, sementara tempat itu adalah jalan terpencil yang jarang dilewati oleh pejalan kaki. Setelah beberapa saat, ada desahan seorang wanita dan seorang pria terengah-engah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.