Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Memiliki Anak dengan Wanita Lain (5)



Memiliki Anak dengan Wanita Lain (5)

1Pada siang hari berikutnya…      

Ji Jinchuan sudah siap untuk pergi ke rumah sakit. Dia lalu keluar dari ruang kerjanya. Saat baru sampai di tangga, dia menerima telepon dari kediaman utama Keluarga Ji.     

Suara pengurus rumah terdengar melalui gelombang radio, "Tuan Muda, ketika pelayan sedang membersihkan kamar Anda, dia menemukan beberapa barang lama. Apa Anda ingin menyimpannya?"     

"Barang apa itu?" Ji Jinchuan menjawab telepon sambil berjalan menuruni tangga.     

"Saya tidak berani membukanya, tetapi sepertinya ada beberapa foto. Apa Anda ingin datang ke sini dan melihatnya?"     

"Baiklah…" Setelah itu, Ji Jinchuan menutup telepon. Dia pergi untuk mengambil kunci mobil di atas meja dan meninggalkan ruang tamu.     

Di sisi lain, pengurus rumah kediaman utama Keluarga Ji meletakkan gagang telepon dan memasuki ruang bermain catur serta kartu. Dia berdiri di sebelah kanan Xie Suling dan melaporkan, "Nyonya, Tuan Muda Tertua akan segera datang."     

"Oke, kamu turun dulu dan suruh dia menemuiku ketika datang," jawab Xie Suling sambil memainkan kartu di tangannya.     

"Baik, Nyonya…" kata si pengurus rumah. Dia lalu menambahkan teh panas kepada mereka, sebelum akhirnya berjalan pergi.     

Seorang Nyonya dari keluarga kaya di sebelah kiri Xie Suling berkata, "Nyonya Su, Anda benar-benar beruntung kalau bisa menjadi besan Keluarga Ji."     

Wanita yang duduk di seberang Xie Suling adalah Nyonya Su. Dia membalas, "Jangan berbicara omong kosong saat ini. Kalau Presiden Ji menyukai keluarga kami, itu memang hal yang baik."     

"Nona Su sangat cantik, jadi Presiden Ji pasti akan menyukainya," tutur Nyonya dari keluarga kaya lainnya itu.     

Kemudian, terdengar Nyonya Zheng yang menimpali, "Aiyo… Aku ingin sekali memiliki seorang putri. Bahkan kalau putriku tidak dapat menikah dengan Presiden Ji, aku sudah akan merasa sangat senang kalau dia bisa menikah dengan Tuan Muda Kedua Ji."     

Su Ning, putri tertua yang duduk di sebelah Nyonya Su, menundukkan kepalanya sedikit karena tersipu malu mendengar obrolan para wanita paruh baya di sekelilingnya. Pipinya merona dan sedikit berwarna merah. Xie Suling melirik dan melihat bahwa Su Ning berperilaku baik. Dia sangat menyukainya.     

Sekarang ini, Ji Nuo masih sakit dan berada di rumah sakit, Xie Suling pun sedang tidak memiliki keinginan untuk bermain kartu. Dia sebenarnya ingin Su Ning dan Ji Jinchuan membuat janji untuk bertemu sendiri. Namun, dia tahu bagaimana temperamen putra sulungnya. Jadi, hari ini dia meminta Nyonya Su dan yang lainnya untuk bermain kartu di rumahnya. Dia juga meminta Nyonya Su untuk membawa putrinya, Su Ning.     

Sekitar 40 menit kemudian, pengurus rumah mendengar suara mesin mobil di halaman. Dia keluar dari ruang tamu dan melihat pria dingin itu keluar dari mobil. Dia membungkuk dan menyapanya, "Tuan Muda…"     

Ji Jinchuan mengeluarkan dengungan samar dan melangkah ke ruang tamu. Dia lalu mendengar suara mengocok kartu serta percakapan para wanita dari ruang bermain catur dan kartu. Xie Suling selalu datang rumah sakit setiap hari, tetapi hari ini ternyata meluangkan waktunya untuk bermain kartu. Itu merupakan hal bagus bagi Ji Jinchuan agar ibunya tidak terus-menerus mengomel di telinganya perihal memiliki anak dengan wanita lain.     

Pengurus rumah mengikutinya dan berkata, "Tuan, Nyonya Besar memiliki sesuatu yang ingin dia sampaikan kepada Anda."     

Ji Jinchuan segera menghentikan langkah kakinya, dia berbalik menuju ke ruang bermain catur dan kartu. Pengurus rumah pun melangkah maju dengan cepat dan membukakan pintu, "Nyonya, Tuan Muda Tertua sudah datang…"     

Su Ning yang berada di ruangan itu menatap ke arah pintu dan melihat seorang pria yang menggunakan jas hitam masuk ke dalam. Pria itu memiliki temperamen yang terlihat sangat mulia.     

Ji Jinchuan memasuki ruang bermain itu dan menyapa, "Ibu…"     

"Kamu sudah datang…" balas Xie Suling.     

Ji Jinchuan hanya mengangguk dan berkata, "Aku datang untuk mengambil sesuatu."     

Xie Suling lalu memperkenalkannya kepada semua orang yang ada di sana, "Perkenalkan, ini Nyonya Zheng, ini Nyonya Zhang, dan ini Nyonya Su…"     

Setiap kali Xie Suling memperkenalkan satu per satu padanya, Ji Jinchuan mengangguk ringan pada mereka. Mereka semua tersenyum kembali pada momen perkenalan itu. Dua wanita lainnya tampak memberi Su Ning kedipan yang ambigu.     

Xie Suling secara khusus menempatkan Su Ning pada perkenalan terakhir, "Ini Nona Su, Su Ning."     

Mendengar nama itu, Ji Jinchuan seketika mengerutkan kening. Su Ning bangkit dan menyapanya dengan sopan, "Halo, Presiden Ji…"     

Ji Jinchuan mengangguk tanpa ekspresi di wajahnya. Dia memandang Xie Suling dan berkata, "Aku kembali ke kamarku dulu."     

"Gantikan aku, aku mau pergi ke toilet dulu," tutur Xie Suling kepada yang lain. Kemudian, dia bangkit, meninggalkan ruang bermain catur dan kartu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.