Melindungi Istri Orang Lain (3)
Melindungi Istri Orang Lain (3)
Ji Jinchuan tidak berbicara dan meminum anggur dalam diam. Dia mendongak ke atas dengan santai dan melihat bahwa wanita yang baru saja datang itu tampak seperti Asisten Chen Youran. Lu Jingnian melihat Ji Jinchuan yang menatap ke suatu arah. Saat mengikuti sepanjang garis pandang temannya itu, dia melihat seorang wanita seksi datang dari luar.
"Apa kamu menyukainya?" tanya Lu Jingnian.
Ji Jinchuan berhenti menatap wanita itu. Dia berpikir bahwa mungkin wanita itu hanyalah orang yang mirip. Dia lalu menjawab dengan lembut, "Aku tidak menatapnya, aku juga tidak ingin pergi kepadanya."
"Aku pikir karena kamu sudah lama diam, jadi sekarang ini kamu menginginkan 'itu'." Lu Jingnian mencibir. Ji Jinchuan hanya mengabaikannya.
Pada pukul 11 malam, kedua pria tampak itu bangkit berdiri dan melangkah pergi. Ketika mereka sampai di pintu, mereka bertabrakan dengan seorang pria yang sedikit mabuk.
Presiden Qian merangkul seorang wanita di tangannya. Dia hendak memaki pihak lain yang bertabrakan dengannya karena tidak memiliki mata ketika berjalan. Saat melihat orang yang bertabrakan dengannya, dia segera membuat permintaan maaf yang penuh rasa hormat, "Presiden Ji, aku minta maaf…"
Ji Jinchuan mengerutkan kening ketika melihat wanita di lengan Presiden Qian. Dia lalu berkata, "Tidak apa-apa…"
Presiden Qian menyingkir dan mempersilakan Ji Jinchuan serta Lu Jingnian untuk berjalan lebih dulu, "Silakan kalian berjalan lebih dulu…"
Setelah meninggalkan klub, Ji Jinchuan hendak mengambil mobilnya. Namun, Lu jingnian mengeluarkan kotak rokoknya dan berkata, "Ayo merokok sebatang dulu sebelum pergi."
Lu Jingnian mengambil sebatang dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Dia menyerahkan satu batang rokok kepada Ji Jinchuan, tetapi pria itu menggelengkan kepalanya. Dia pun menyalakan rokoknya, berjalan ke samping sebanyak beberapa langkah, dan mulai merokok perlahan.
Ketika ini, Presiden Qian keluar dengan wanita di pelukannya. Ketika menuruni tangga, dia muntah di sisi jalan. Wanita itu tampak mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba, sekelompok orang yang datang entah dari mana bergegas melangkah maju ke depan untuk menahan Presiden Qian. Mereka kemudian menyeretnya ke gang yang tidak jauh dari klub tersebut.
Di pintu masuk gang, terdapat mobil berwarna merah yang diparkir. Cahaya terlalu gelap untuk melihat dengan jelas siapa yang ada di dalam mobil itu. Ji Jinchuan yang melihatnya merasa mobil itu tampak familier. Dia melihatnya dengan hati-hati, sepertinya itu mobil Chen Youran. Dia menjadi lebih yakin karena dia melihat Asisten Tang barusan.
Apa yang baru saja terjadi begitu tiba-tiba sehingga semua orang tercengang dan tidak bisa merespons. Seorang petugas parkir valet yang akhirnya kembali ke kesadarannya mengeluarkan ponselnya untuk memanggil polisi.
Ji Jinchuan melirik petugas itu dengan dingin dan berkata, "Pikirkan urusanmu sendiri."
Tangan si petugas parkir valet seketika gemetar karena ketakutan oleh tatapan mata Ji Jinchuan yang tajam, bahkan ponselnya pun jatuh ke tanah sampai-sampai layarnya pecah membentuk sarang laba-laba. Dia membungkuk untuk mengambil ponselnya, tanpa melihat apa itu masih bisa digunakan, dia langsung memasukkannya kembali ke sakunya dan pura-pura tidak melihat apa-apa.
Setelah mengambil isapan terakhirnya, Lu Jingnian membuang puntung rokoknya dan mendekati Ji Jinchuan, "Keamanan publik di Kota A benar-benar kacau."
"Kalau kamu tidak membunuh maka kamu akan terbunuh," ucap Ji Jinchuan. Dia tahu bahwa Chen Youran pasti melakukannya karena hal yang terjadi padanya terakhir kali.
Lu Jingnian tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap Ji Jinchuan, lalu berkata, "Mendengar dari nada bicaramu, sepertinya kamu memiliki kebencian padanya. Sekelompok orang yang barusan itu bukan orang-orangmu, kan?"
Orang-orang yang bergegas barusan itu tampak seperti pengawal yang terlatih. Sudah pasti semua terjadi karena Presiden Qian telah menyinggung seseorang.
Ji Jinchuan menoleh ke samping dan menatapnya, "Bagaimana menurutmu?"
"Sepertinya begitu." Lu Jingnian mengangguk dengan penuh martabat.
"Tidak ada bedanya antara iya atau tidak." Ekspresi wajah Ji Jinchuan dingin dan tegas, sementara nada bicaranya sangat datar.
"Jadi, itu benar atau tidak?" Entah mengapa Lu Jingnian merasa sedang berbicara dengan orang yang berbelit-belit.
Ji Jinchuan memandangi mobil merah dan bertanya-tanya apa Chen Youran berada di dalam mobil atau tidak. Setelah mendengar kata-kata Lu Jingnian, dia berkata dengan santai, "Kalau kamu ingin tahu, kamu bisa pergi mendekat dan melihatnya."
Lu Jingnian menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku adalah orang yang takut membuat masalah."