Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Selamat Tinggal, Cinta Dalam Hidupku (3)



Selamat Tinggal, Cinta Dalam Hidupku (3)

0Ji Jinchuan merasa lega setelah mendengar jawaban Bibi Wu. Dirinya telah memakai cincin kawin itu sepanjang tahun, jadi ketika benda itu hilang di antara jari-jarinya, dia merasa tidak terbiasa dengan itu untuk sementara waktu. Cincin kawin itu menyimpan semua pikiran dan perasaannya yang dalam beberapa tahun terakhir.     

Melalui jendela, Ji Jinchuan melihat Chen Youran keluar dari toko. Chen Youran berjalan sambil menggandeng Ji Nuo pada tangan kanannya, sementara tangan kirinya membawa beberapa tas. Ji Wenqing mengikuti mereka di belakang. Ji Wenqing melirik ke arah Ji Jinchuan, menarik kembali pandangannya secara perlahan, dan terus bergerak maju.     

Ji Jinchuan menunggu sebentar. Setelah memperhatikan mereka pergi, dia menyalakan mesin dan mengikuti mereka dengan jarak yang jauh di belakang. Chen Youran masih mengajak Ji Nuo ke toko lain lagi untuk membeli sepatu. Setelah itu, jam makan siang pun tiba.     

"Apa yang ingin kamu makan?" tanya Chen Youran kepada si kecil Ji Nuo.     

Ji Nuo bersandar di jendela dan menunjuk ke Dicos (restoran di Tiongkok yang mirip dengan Mc Donald dan KFC) di seberang jalan. Dia kemudian bertanya, "Bolehkah aku memakan itu?"     

Paman Kedua-nya pernah membawanya sekali ke sana tempat itu sebelumnya. Tetapi setelah diketahui oleh ayahnya, dia tidak lagi diizinkan lagi makan makanan semacam ini. Chen Youran melirik tempat yang ditunjuk oleh Ji Nuo. Melihat anak itu menatap dirinya dengan menyedihkan, dia mengangguk dan menyetujui, "Iya, boleh."     

"Ranran, kamu baik sekali!" Ji Nuo bersorak dengan senang.      

Atas permintaan Ji Nuo, akhirnya ketiganya makan di Dicos. Ji Nuo menggerogoti paha ayam goreng dan berkata kepada Ji Wenqing, "Nenek, jangan beri tahu ayahku ketika kita pulang, ya. Kalau tidak, dia akan memukulku."     

Ucapan Ji Nuo membuat Ji Wenqing terkekeh, "Jangan khawatir, makanlah dengan tenang. Bahkan Kalau ayahmu tahu, dia tidak akan memarahimu."     

Ji No mengerang, "Dia hampir memukulku terakhir kali."     

"Bukankah itu karena kamu mengalami diare?" tanya Ji Wenqing setelah menyesap jus yang dipesan olehnya.     

Setelah mendengar obrolan mereka, Chen Youran sedikit mengerutkan kening dan melihat hamburger serta paha ayam goreng di piring Ji Nuo. Dia seketika merasa menyesal membawanya ke sini. Dia juga tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakan, "Jangan makan banyak-banyak…"     

"Ini sangat lezat, aku tidak mengerti kenapa ayah melarangku untuk memakannya," ujar Ji Nuo yang tampak makan dengan sangat gembira.     

Tidak dapat disangkal bahwa Chen Youran setuju dengan Ji Jinchuan. Dia berkata, "Kamu semakin tumbuh dewasa. Cobalah untuk tidak terlalu banyak makan makanan instan yang digoreng ini."     

Ji Nuo mengempiskan mulutnya. Tetapi, dia dengan terampil meletakkan paha ayam yang baru saja dia ambil di tangannya dan memakan beberapa hal lainnya.     

Setelah selesai makan, Chen Youran membawa Ji Nuo ke taman bermain. Mereka tidak memperhatikan sekelilingnya, jadi mereka tidak mengetahui bahwa terdapat sebuah Maybach Hitam yang mengikuti mereka dengan santai sejak tadi.     

Pada pukul 5 sore, Chen Youran mengajak untuk keluar dari taman bermain. Namun, Ji Nuo rupanya belum merasa cukup untuk bersenang-senang. Dia mengambil jari-jari Chen Youran dan bertanya, "Ranran, mari kita lakukan seperti hari ini lagi lain kali."     

Mendengar hal itu, Chen Youran ragu-ragu sejenak. Bocah kecil itu menggoyangkan jari-jarinya, dia merasa dirinya akan terlalu kejam jika menolak permintaannya. Jadi, dia mengangguk setuju. Dia tidak merawat anaknya dalam beberapa tahun terakhir ini. Dia ingin memberinya sebanyak mungkin waktu yang menyenangkan, tetapi dia takut menaruh terlalu banyak perasaan pada Ji Nuo. Dan pada saat itu tiba, dia takut akan diancam oleh Ji Jinchuan dengan menggunakan Ji Nuo sebagai umpan, seperti 5 tahun yang lalu.     

"Tolong antar dia pulang," kata Chen Youran sambil membawa Ji Nuo ke Ji Wenqing.     

Ji Wenqing senang melihat ibu dan anak yang sangat rukun itu, dia pun berkata, "Kalau kamu ingin melihatnya lagi lain kali, kamu bisa meneleponku."     

Chen Youran hanya diam menanggapi ucapan Ji Wenqing. Dia hanya mengerucutkan bibir merahnya. Ji Wenqing menatap Chen Youran sejenak, lalu dia menundukkan kepalanya dan berkata kepada Ji Nuo, "Ucapkan selamat tinggal pada Ranran…"     

Ji Nuo mengucapkan selamat tinggal pada Chen Youran dengan tatapan enggan di matanya.      

***     

Setelah keduanya berpisah, Chen Youran pergi ke kediaman Keluarga Chen. Kediaman mewah yang dulunya tampak mewah menjadi sangat menyedihkan. Tanaman yang merambat di dinding sudah layu, hanya menyisakan sulur yang mati dan tidak ada daun hijau sama sekali. Dia berdiri di luar gerbang berukir dan melihat ke dalam. Segala sesuatu di dalamnya telah berubah. Suram dan tampak menakutkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.