Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia akan Menunggunya Sepanjang Waktu (2)



Dia akan Menunggunya Sepanjang Waktu (2)

2Qiu Shaoze meregangkan dagunya dan tidak berbicara. Chen Youran melirik Du Ruowei dengan tatapan dingin dan berkata padanya, "Kalau kamu benar-benar tidak bisa hidup dengan suamimu, kamu bisa mengajukan untuk bercerai. Jangan berhubungan dengan pria lain dengan gelar Nyonya Xu. Kalau seperti ini, apa bedanya kamu dengan pelacur?"     

Qiu Shaoze tiba-tiba membentak, "Chen Youran!"     

Chen Youran menoleh dan melihatnya. Qiu Shaoze berkata lagi, "Kamu boleh memarahiku sebanyak yang kamu mau, tetapi kamu tidak boleh menghinanya."     

"Apa kamu masih bisa mengatakan kalau kalian hanya berteman?" Bibir cantik Chen Youran sedikit terangkat. Dia tersenyum penuh cibiran. "Siapa yang akan percaya?"     

Suara Qiu Shaoze tadi cukup keras, sehingga banyak orang yang memandang mereka dengan ekspresi penasaran. Qiu Shaoze melirik orang-orang di sana, lalu berkata dengan merendahkan suaranya, "Ini adalah urusanku dengannya. Ini tidak ada hubungannya denganmu."     

"Kalau kita bukan teman, apa menurutmu aku mau melindungimu?" ujar Chen Youran dengan dingin.     

"Kalau begitu kita bukan lagi teman!" ucap Qiu Shaoze. Dia dipaksa melakukan itu oleh sikap Chen Youran.      

Begitu kata-kata itu keluar, suasana seketika menjadi hening. Qiu Shaoze pun menyadari bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang salah. Begitu mulutnya bergerak ingin mengatakan sesuatu, dia mendengar Chen Youran berkata, "Oke, mulai sekarang kita tidak akan berteman lagi."     

Setelah mengatakan ini, Chen Youran memandang Du Ruowei. Senyum di bibirnya tampak sangat dingin. Dia berkata, "Xu Chengyan dan aku masih berteman. Lain kali, kalau sampai aku melihatmu berhubungan dengan pria lain, kamu pasti akan menyesalinya."     

"You…" Qiu Shaoze ingin berkata. Namun begitu dia baru saja mengucapkan sepatah kata, dia melihat bahwa Chen Youran pergi tanpa melihat ke belakang. Sosok arogan wanita itu benar-benar sangat menakutkan.     

***     

Di kantor presiden perusahaan Grup Zhongsheng…     

Xiao Cheng berdiri di depan meja Ji Jinchuan dan melaporkan padanya, "Presiden Ji, Nyonya Muda hanya tahu kalau nama Tuan Kecil adalah Nuo Bao. Dia tidak tahu apa-apa lagi. Hubungan mereka berdua juga sangat rukun."     

Ji Jinchuan bersandar di kursinya. Matanya tampak dalam dan suram. Dia hanya mengerutkan bibirnya dan tidak berbicara. Xiao Cheng menatapnya dan bertanya, "Apa Anda akan memberi tahu mereka satu sama lain?"     

"Sekarang bukan waktunya." Bibir tipis Ji Jinchuan menunjukkan keresahan. Dia mengangkat tangannya dan menekan bagian tengah alisnya. Hal yang paling mengganggunya sekarang adalah sikap Chen Youran terhadapnya.     

***     

Sepulang kerja, Chen Youran menemani Lin Mo'an ke sanatorium untuk menjenguk Lin Xia. Mereka kebetulan bertemu dengan seorang perawat yang sedang memotong kuku wanita itu.     

"Biar aku saja yang melakukannya," tutur Lin Mo'an.     

"Tuan Lin…" Perawat itu pun bangkit dan memberi ruang untuk Lin Mo'an.     

Lin Mo'an duduk dan memotong kuku Lin Xia dengan hati-hati, seolah-olah takut akan menyakitinya. Namun, bahkan jika dia memotong sepotong dagingnya, wanita itu tidak akan merasakan apa-apa. Chen Youran menatap wanita di kursi roda, yang mengenakan pakaian pasien dengan rambut pendek sebahu. Wajah wanita itu tidak semerah orang biasa, melainkan sangat amat pucat. Setelah lima tahun kemudian, Lin Xia sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.     

Ketika Chen Youran pertama kali keluar dari penjara dan pergi ke Amerika Serikat, dia mengalami mimpi buruk setiap malam dan sangat tidak stabil. Lin Mo'an harus menjaganya, Lin Xia, dan perusahaan secara bersamaan. Lin Mo'an benar-benar sibuk, sampai-sampai harus menyewa seorang pelayan Filipina. Dia pun menyerahkan Lin Xia kepada pelayan Filipina itu.     

Kemudian, Chen Youran menerima perawatan dari seorang psikolog dan perlahan-lahan membaik. Lin Mo'an lalu tidak menyambung kontrak pekerjaan si pelayan Filipina dan melanjutkan merawat Lin Xia secara pribadi. Dia mengurus semuanya, mulai dari kebutuhan dasar hingga mencuci rambut dan kakinya.     

Untuk jangka waktu tertentu, pekerjaan di perusahaan terlalu sibuk. Lin Mo'an sibuk siang dan malam, jadi Chen Youran menyarankan untuk memanggil kembali pelayan Filipina agar pria itu tidak bekerja terlalu keras. Tetapi, Lin Mo'an menolak dan berkata, "Mungkin dengan merawatnya sendiri, itu bisa menurunkan keajaiban dan membuat Lin Xia bangun."     

Melihat pemandangan ini, Chen Youran kemudian bertanya, "Apa ada kemajuan dalam kasus kecelakaan mobil?"     

Lin Mo'an memotong kuku Lin Xia dengan sangat hati-hati sambil menjawab, "Bulan kedua setelah pengemudi dipenjara, keluarganya menerima sejumlah uang. Bukan hanya putri sulungnya yang bisa berobat untuk menyembuhkan penyakitnya, tetapi bahkan putra bungsunya juga bersekolah di tempat yang bagus."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.