Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Perubahannya yang Tiba-tiba (9)



Perubahannya yang Tiba-tiba (9)

2Tepat ketika Chen Youran tiba kamar bayi, dia mendengar suara mobil yang melaju pergi dari bawah sana. Dia meletakkan Ji Nuo di tempat tidur dan duduk di tepinya dengan linglung.     

Saat itu, Bibi Wu masuk dan melihat penampilan linglung Chen Youran itu. Dia pun mencoba untuk menghiburnya, "Jangan pikirkan itu, Nyonya Muda… Tuan Muda masih sangat mencintai Anda. Kalau tidak, Tuan Muda tidak akan mengirim pergi Nyonya Muda Kedua."     

"Ini sudah waktunya… Ada yang ingin kukatakan padamu." Chen Youran berkata dengan lemah.     

"Silakan katakan, Nyonya Muda…" ucap Bibi Wu yang mengambil dua langkah lagi untuk maju ke depan.     

Chen Youran melipat selimut dengan rapi sambil berkata perlahan, "Nuonuo suka menendang selimut ketika dia tidur di malam hari, jadi berhati-hatilah agar dia tidak kedinginan. Aku membelikannya pakaian baru untuk setiap musim dan semuanya sudah ada di dalam lemari…"     

Chen Youran menjelaskan semuanya dengan detail, sementara Bibi Wu mendengarkan dengan seksama. Semakin dia mendengarkan, semakin dia merasa bahwa ada yang aneh. Jadi, dia bertanya, "Nyonya Muda, bukannya Anda sendiri yang akan mengurus semua itu untuk Tuan Kecil?"     

"Aku takut suatu saat ada hal yang aku sendiri lupa." Wajah Chen Youran tampak tenang saat mengatakannya. Suaranya terdengar halus dan sangat lembut. "Apa Bibi ingat semua yang baru saja aku katakan?"     

"Iya, ingat." Bibi Wu menjawab dengan wajah yang tampak ragu.     

Lalu, Chen Youran mengambil Ji Nuo dan mencium pipinya. Air mata keluar dari sudut matanya di mana Bibi Wu tidak bisa melihat itu.     

***     

Bandara…      

Jinchuan menyerahkan koper kepada Feng Yi. Dia kemudian beralih menatap Fang Yaqing dan berkata, "Dia akan mengantarmu ke Paris dan mengatur segalanya untukmu."     

"Apa kamu mau datang menemuiku sesekali?" tanya Fang Yaqing.     

"Kita tidak perlu bertemu lagi." Mata gelap Ji Jinchuan memancarkan emosi yang samar.     

Wajah Fang Yaqing memutih. Dia meraih lengan baju Ji Jinchuan dan tampak sedih, "Bagaimana dengan bayiku? Apa kamu mau datang untuk melihatnya? Aku akan merasa takut kalau hidup sendirian…"     

"Aku hanya bisa membantumu sampai di sini. Kamu harus berjalan sendiri mulai sekarang," ujar Ji Jinchuan sambil mendorong tangan Fang Yaqing menjauh. Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan berjalan ke arah keluar bandara.     

"Apa kamu sangat mencintainya?" Suara enggan Fang Yaqing datang dari belakang, bercampur dengan getaran.     

Ji Jinchuan menghentikan langkah kakinya dan orang-orang yang berlalu lalang terus melewatinya. Matanya yang hitam terus melihat ke depan, dia memikirkan wajah Chen Youran. Sudut mulutnya seketika sedikit terangkat dan matanya tampak hangat. Dia membalas, "Cinta… Ya, aku sangat mencintainya…"     

Kemudian, Ji Jinchuan terus berjalan pergi tanpa melihat ke belakang. Kata-katanya terasa seperti tongkat yang menghantam hati Fang Yaqing dengan keras. Hatinya hancur berkeping-keping. Melihat punggung Ji Jinchuan terus menjauh, tangannya mengepal.     

"Ji… Jin… chuan…" Fang Yaqing menangis dengan sangat menyedihkan, tetapi Ji Jinchuan tidak berhenti sama sekali. Sosok pria itu berangsur-angsur menghilang di antara kerumunan.     

Ketika mereka bersama sebelumnya, Ji Jinchuan tidak pernah mengatakan bahwa dia mencintai Fang Yaqing. Hubungan mereka sangat mesra saat itu, Fang Yaqing pernah bertanya pada Ji Jinchuan sekali. Namun, pria itu hanya berkata, 'Kamu cocok dengan hatiku'.     

Seseorang yang tidak pernah berbicara tentang cinta, saat ini mengakui secara terbuka bahwa dirinya sangat mencintai Chen Youran. Maka itu berarti, Ji Jinchuan memang benar-benar mencintainya. Kali ini, Fang Yaqing benar-benar menyerah.     

Setelah meninggalkan bandara, Ji Jinchuan mengemudi kembali menuju Teluk Nanhai. Sikap Chen Youran yang sangat tidak normal dua hari ini membuatnya merasa tidak nyaman. Kegelisahan di dalam hatinya masih sangat kuat. Dia berencana akan memberi tahu wanita itu bahwa anak Fang Yaqing bukan miliknya dan tidak ada hubungannya dengan dia. Saat berpikir seperti ini, hatinya dipenuhi dengan kegembiraan. Dia ingin segera terbang ke arah istrinya dan menjelaskan semuanya padanya.     

Ji Jinchuan menekan alisnya yang berdenyut. Tiba-tiba, ponsel di sakunya berdering. Dia menghubungkan telepon tersebut melalui headset Bluetooth yang dikenakannya. Begitu dia menghubungkannya, terdengar suara cemas Bibi Wu dari seberang sana.     

"Tuan Muda, Nyonya Muda dibawa pergi oleh polisi."     

Ji Jinchuan seketika menginjak rem setelah mendengar hal itu. Terdengar bunyi decitan yang sangat keras, yang berasal dari suara roda yang bergesekan dengan aspal. Keningnya berkerut dalam, dia bertanya, "Apa yang terjadi?"     

"Saya tidak tahu… Baru saja polisi bergegas masuk dan membawa Nyonya Muda pergi."     

Semua orang tahu bahwa Teluk Nanhai adalah wilayah Ji Jinchuan. Jika polisi berani menangkap orang di sana, bisa dipastikan bahwa apa yang terjadi pasti tidak sederhana. Dia menutup telepon, lalu menghubungi Xiao Cheng dan memintanya untuk segera memeriksa apa yang terjadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.