Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Perubahannya yang Tiba-tiba (5)



Perubahannya yang Tiba-tiba (5)

2Keesokan harinya…     

Saat Chen Youran bangun lebih dulu, dagu tegas pria di sampingnya seketika menarik perhatiannya. Dia menggerakkan tubuhnya, namun di pinggangnya terdapat lengan pria itu, yang melingkari pinggangnya dalam posisi mendominasi. Dia pun mengangkat lengan pria itu dan memindahkannya ke samping tempat tidur. Chen Youran kemudian mengambil pakaian di lantai dan memakainya. Matanya melihat sekilas pria yang menatap dirinya. Dia berjalan dengan lemah, mengambil pakaian baru dari lemari, dan pergi ke kamar mandi.      

Ketika Chen Youran mengangkat lengannya, Ji Jinchuan terbangun dari tidurnya. Dia kemudian terus menatap istrinya itu. Dia melihat wanita itu mengambil pakaiannya dan memakainya. Ada jejak gairah mereka semalam di leher mulus dan kulit seputih salju wanita itu. Dia pikir wanita itu akan marah dan menuduhnya mengambil keuntungan dari kondisinya yang mabuk semalam. Akan tetapi, ternyata wanita itu tidak melakukannya. Ekspresi di wajahnya bahkan terlihat sangat tenang.     

Setelah beberapa saat, Chen Youran keluar setelah selesai mandi dan berganti pakaian lain. Dia pergi ke lemari dan mengambil pakaian untuk Ji Jinchuan, "Kalau kamu tidak bangun sekarang, kamu akan terlambat bekerja."     

Suara seorang wanita yang sangat familier bagi Ji Jinchuan terdengar hangat dan tenang, seperti mimpi yang tak terpisahkan, yang membuatnya tidak mengetahui dengan jelas tentang kenyataan dan ilusi. Ia memanggilnya, "Youyou?"     

"Iya?" jawab Chen Youran.     

"Youyou?" Ji Jinchuan memanggilnya sekali lagi karena masih tidak percaya. Dia takut bahwa itu hanyalah ilusi dalam mimpinya.     

Chen Youran menjawab dengan lembut, "Iya…"     

Ji Jinchuan menatapnya. Dia menyadari bahwa dia tidak sedang bermimpi. Tetapi, dia heran mengapa sikap Chen Youran saat ini sangat lembut.     

"Aku turun dulu, cepatlah bangun." Setelah itu, Chen Youran berbalik.     

Namun, Ji Jinchuan tiba-tiba bangkit dari tempat tidur, berjalan maju tanpa alas kaki, dan memeluk Chen Youran dari belakang. Dia mendekapnya dengan lengannya yang kuat. Dia bertanya, "Apa kamu tidak marah?"     

Punggung Chen Youran berada di dada Ji Jinchuan. Dia bisa merasakan suhu tubuh pria itu melalui pakaiannya yang tipis. Dia tidak menjawab pertanyaan pria itu, tetapi berkata, "Kalau kamu menunda waktu untuk bersiap-siap lagi, kamu akan terlambat bekerja hari ini."     

Ji Jinchuan menarik tubuh Chen Youran dan memintanya untuk menatap dirinya. Dengan suara rendah dan sedikit serak, dia berkata dengan tegas, "Aku akan mengirimnya pergi setelah pukul 3."     

Chen Youran menggelengkan kepalanya dan membuka bibirnya perlahan, "Tidak perlu. Biarkan dia tinggal disini saja kalau kamu mau."     

Ketika mengatakan ini, alis dan mata Chen Youran menunjukkan kesedihan yang luar biasa, yang membuat hati Ji Jinchuan sakit. Wanita ini sepertinya menekan emosi yang tidak bisa dijelaskan. Dia membelai alis wanita itu, mencoba mengusir kesedihan untuknya.     

"Kalau tidak, dua hari. Beri aku waktu dua hari. Aku akan mengirimnya ke luar negeri. Dia tidak akan ada lagi hubungannya denganku di masa depan." Ji Jinchuan berkata dengan nada tegas untuk meyakinkan istrinya.     

Chen Youran hanya tersenyum rendah. Bulu matanya berkilat seperti kipas kecil. Masih ada kesedihan di antara alisnya. Dia melangkah mundur dan membuka jarak di antara mereka. Dia lalu berkata, "Sungguh tidak perlu. Selama kamu tidak melupakan apa yang aku katakan tadi malam, itu tidak masalah."      

Kemudian, Chen Youran berbalik, dia melangkah, membuka pintu kamar utama, dan keluar.     

Melihat tempat tidur dan pakaian yang berantakan di lantai, Ji Jinchuan memiliki perasaan yang tak terkatakan di hatinya. Sikap Chen Youran berubah terlalu cepat. Apa karena mereka telah melakukan sesuatu yang intim tadi malam? Batinnya.     

Namun, entah mengapa Ji Jinchuan selalu merasakan ada sesuatu yang berbeda.     

Setelah selesai mandi, Ji Jinchuan turun ke bawah. Chen Youran sudah duduk di ruang makan. Ji Jinchuan lalu berjalan ke ruang makan dan duduk di seberangnya. Setelah selesai sarapan, mereka keluar dari ruang makan dan berjalan ke beranda rumah.     

Chen Youran tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar."     

Ji Jinchuan menatapnya dengan curiga. Chen Youran melangkah maju, dia mengulurkan tangannya untuk merapikan simpul dasi di leher Ji Jinchuan. Dia tampak lembut seperti istri yang berbudi luhur. Kemudian, dia berkata dengan lembut, "Sudah oke."     

Ji Jinchuan menatap Chen Youran. Wajah kecil wanita di hadapannya yang lembut sangat tenang tanpa terlihat kelainan apa pun. Sedangkan itu, Bibi Wu akhirnya menghela napas lega ketika dia melihat bahwa mereka telah berdamai. Pelayan melangkah maju untuk menyerahkan tas dan mantel masing-masing kepada mereka. Chen Youran mengambil tasnya, meraih lengan Ji Jinchuan, lalu membawanya berjalan keluar dari ruang tamu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.