Aku Memutuskan Untuk Berubah Menjadi Orang Baik (3)
Aku Memutuskan Untuk Berubah Menjadi Orang Baik (3)
Kening Ji Jinchuan mengerut mendengarnya. Sementara itu, Yan Hao berjalan cepat dan menyerahkan barang-barang ke Ji Shaoheng, lalu pergi lagi.
Ji Shaoheng menyerahkan dokumen itu kepada Ji Jinchuan. Kemudian, dia berkata dengan senyum malas di wajahnya, "Menjadi presiden selama lebih dari sebulan, aku merasa hal itu sangat membosankan. Aku merasa sudah cukup untuk menjabat di posisi itu. Dan sekarang aku akan mengembalikannya kepadamu, Kak."
Ji Jinchuan melihat apa yang ada di tangan Ji Shaoheng. Itu adalah surat transfer ekuitas yang dia berikan pada adiknya itu sebelumnya.
"Banyak hal dan pertemuan yang harus dilakukan setiap hari. Aku jadi gila menghadapi hal itu!" Ji Shaoheng lalu melanjutkan dengan suara pelan. "Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa menjalani itu sepanjang hari."
Ji Jinchuan merasa geli dengan sikap kekanak-kanakan Ji Shaoheng. Dia sedikit mengaitkan bibirnya dan berkata, "Apa kamu yakin tidak akan menyesalinya?"
"Tidak ada yang perlu disesali. Aku merasa lelah setiap hari. Lebih baik aku menjadi Tuan Muda Kedua Keluarga Ji yang selalu bersenang-senang sepanjang hari." Ji Shaoheng berkata lalu dengan lembut, "Jangan pergi ke Jiangcheng lagi saat kamu sudah kembali ke sini hari ini. Cepat ambil alih hal yang membuat sakit kepala ini. Aku tidak ingin melakukan pekerjaan ini sepanjang hari."
"Kamu harus bertahan selama beberapa hari," ujar Ji Jinchuan yang terlihat hangat.
"Kenapa?" tanya Ji Shaoheng sambil menatapnya.
"Aku tidak bisa kembali sekarang." Ji Jinchuan berkata dengan singkat.
"Kakak tidak sedang memiliki kekasih lain di Jiangcheng yang menyebabkan dirimu enggan untuk kembali, kan?" Ji Shaoheng menatapnya dengan curiga.
"Ada 24 jam dalam sehari. Aku menghabiskan waktu untuk bekerja selama 16 jam. Apa menurut aku akan punya waktu untuk melakukan hal lain?"
"Lalu, tunggu apa lagi?" Ji Shaoheng merasa bingung.
Ji Jinchuan mengganti tangannya yang memegang mantel sambil berkata, "Proyek di Jiangcheng sedang dalam tahap penting. Aku belum bisa pergi. Kamu urus yang di sini dulu."
Ji Shaoheng tampak tertekan dan berkata dengan enggan, "Kalau aku merusak perusahaan, jangan salahkan aku."
"Ya, aku akan menangani akibatnya untukmu," balas Ji Jinchuan sambil tersenyum.
"Kembalilah dengan cepat. Seluruh Keluarga Ji masih menunggumu."
"Tentu saja, aku tidak menyangka kamu akan mendukungnya."
***
Di sore hari, Chen Youran tidak memberi tahu siapa pun dan menjalani formalitas kepulangan secara pribadi. Ji Shaoheng datang ke rumah sakit sebelum dia pulang bekerja. Dia membeli makanan ringan dan majalah agar Chen Youran dapat menghabiskan waktu tanpa merasa kebosanan. Namun, ketika dia datang ke kamar pasien tempat wanita itu dirawat, dia melihat tempat tidur kosong dan selimut yang terlipat rapi.
Ji Shaoheng pun memanggil perawat dan bertanya, "Di mana pasien di ruangan ini?"
"Dia sudah dipulangkan," jawab perawat tersebut.
Ji Shaoheng mengeluarkan ponselnya dan siap menelepon Chen Youran. Lalu, dia teringat bahwa barang-barangnya wanita itu pasti ikut jatuh ke sungai, wajahnya pun tampak tertekan.
Ketika Chen Youran kembali ke Teluk Nanhai, Bibi Wu bertanya apa ada sesuatu yang terjadi tadi malam dan alasan dia tidak pulang sepanjang malam. Dia pun hanya menggelengkan kepalanya, naik ke kamarnya, dan membersihkan dirinya.
Tidak lama setelah Chen Youran mandi, pelayan datang dan mengetuk pintu, "Nyonya Muda, ada Tuan Muda Kedua datang."
Chen Youran tertegun selama beberapa detik. Kemudian, dia berganti pakaian dan meninggalkan kamar. Saat mengintip ke bawah ketika sampai di koridor, dia melihat Ji Shaoheng duduk di sofa. Apa yang dia lakukan di sini? Batinnya.
Chen Youran pun melangkah turun, lalu duduk di sofa ruang tamu. Dia bertanya, "Ada apa?"
Ji Shaoheng meletakkan cangkir teh dan mendorong kotak di atas meja teh ke arah Chen Youran, "Ini adalah hadiah terima kasih karena telah menyelamatkanku terakhir kali."
Chen Youran membukanya. Itu adalah ponsel terbaru, warna rose gold sangat cocok untuk wanita. Dia menatapnya dengan heran, "Bukannya kamu sudah mengundangku makan malam untuk berterima kasih terakhir kali?"
"Tapi, kamu pergi tanpa makan sedikit pun hidangan." Wajah Ji Shaoheng tampak sangat tulus. Melihat ekspresi Chen Youran yang ingin menolak, dia melanjutkan, "Aku tidak suka berutang budi kepada orang lain, jadi tolong kamu terima pemberian dariku."