Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Jika Kamu Ingin Pergi, Pergilah Dengan Cepat



Jika Kamu Ingin Pergi, Pergilah Dengan Cepat

1Chen Yaoting mendongak dan langsung bertanya tanpa basa-basi, "Apa kamu dan Youran akan bercerai?"     

Ji Jinchuan lalu duduk di kursi yang berada di seberang Chen Yaoting. Dia menjawab, "Dia yang ingin menceraikanku."     

"Apa maksudmu…" kata Chen Yaoting dengan sedikit keraguan dan alis yang mengerut.     

"Aku sama sekali tidak memiliki niatan untuk bercerai dari awal hingga akhir." Ji Jinchuan berkata dengan lembut.     

"Kamu membawa pulang wanita lain, bukannya kamu mendorongnya mengambil inisiatif untuk bercerai?" tanya Chen Yaoting, yang wajahnya sudah tampak dingin.     

Ji Jinchuan terdiam sesaat, sebelum akhirnya berkata, "Tidak…"     

Chen Yaoting mengambil kopi yang sudah dingin di atas meja dan menyesapnya. Dia kemudian berkata, "Kamu bisa menyembunyikan wanita itu di luar dan bukan membawanya pulang. Bagaimana mungkin bisa kamu menempatkannya di tempat yang sama dengan Youran?"     

Pupil gelap Ji Jinchuan menyusut sedikit dan mulutnya memunculkan seringai ketika mendengar ucapan ayah mertuanya. Lalu, dia membalas, "Aku pikir Presiden Chen datang hari ini untuk memperjuangkan ketidakadilan yang dialami putrinya. Tanpa diduga, ternyata dia datang mengingatkanku untuk menyimpan wanita di luar."     

Chen Yaoting sedikit tidak nyaman dengan kata-kata Ji Jinchuan yang sarkastik. Dia berdeham dan berkata, "Itu normal bagi seorang pria untuk memiliki satu atau dua wanita di luar."     

"Youyou adalah putrimu. Kalau kamu benar-benar memikirkannya, kamu seharusnya membujuknya untuk menghentikan gugatan perceraian, daripada mengajariku bagaimana harus bersikap soal wanita." Bibir Ji Jinchuan melengkung lebih dalam dan matanya menjadi lebih dingin dan sipit.     

Begitu Ji Jinchuan selesai mengatakan hal tersebut, ponsel di sakunya berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat bahwa itu telepon dari rumahnya di Teluk Nanhai. Dia pun menghubungkan telepon dengan mulut yang sedikit mengerucut. Detik berikutnya, dia berdiri dan berjalan pergi dari ruang penerimaan tamu dengan wajah muram. Tekanan suhu dingin di tubuhnya tidak bisa diabaikan.     

***     

Setelah meninggalkan Teluk Nanhai, Chen Youran bergegas ke daerah perkotaan dan memarkir mobilnya di tempat parkir sebuah hotel terdekat. Dia turun dari mobil, membuka pintu belakang dan mengeluarkan koper dari kursi belakang. Dia mengeluarkan Ji Nuo, kemudian memeriksa napasnya. Dia pun merasa lega ketika dapat merasakan bahwa napas anaknya masih normal. Setelah itu, dia membawa Ji Nuo keluar dari tempat parkir tersebut, menghentikan taksi di pinggir jalan, dan langsung menuju bandara.     

Chen Youran akhirnya tiba di bandara, namun Chen Shuna belum juga tiba. Dia menunggu sekitar setengah jam sebelum akhirnya melihat Chen Shuna datang dengan tergesa-gesa. Chen Shuna melihat bahwa adiknya itu sama sekali tidak membawa barang bawaan.     

"Kamu tidak bisa melakukan ini. Kamu pergi ke luar negeri dengan seorang anak, lalu apa yang akan kamu lakukan?" tanya Chen Shuna.     

Chen Youran merasa bingung. Pada saat ini, Bibi Wu pasti sudah menemukan bahwa Ji Nuo telah diculik. Jika Ji Jinchuan datang, dia tidak akan bisa pergi lagi.     

"Tapi aku tidak punya cara lain. Tidak ada pengacara yang mau mengambil alih kasus perceraianku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada lagi yang bisa aku miliki, hanya dia yang tersisa di hidupku."     

"Jangan khawatir…" ucap Chen Shuna, yang kemudian mengeluarkan tiket dari tasnya dan sebuah cek. "Kamu naik pesawat dulu, lalu telepon aku setelah menetap di luar negeri. Aku akan menemuimu setelah Ji Jinchuan lebih tenang."     

Saat ini, Chen Youran menggendong Ji Nuo, jadi dia tidak bisa meraih tiket dan cek yang diberikan kakaknya. Chen Shuna pun memasukkan cek ke dalam tasnya dan menyelipkan tiket ke tangannya. Dia lalu bertanya, "Apa Gu Jinchen tahu?"     

"Aku tidak memberitahunya…" Chen Youran menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tatapan sedih.     

Meninggalkan semuanya seperti ini mungkin adalah pilihan terbaik bagi Chen Youran saat ini, jadi Chen Shuna berkata, "Kalau kamu ingin pergi, pergilah dengan cepat… Kalau Ji Jinchuan mengetahuinya dengan segera, kamu tidak akan bisa pergi ke mana-mana."     

Kemudian, Chen Youran memberi Chen Shuna kunci mobil dan berkata, "Berikan kepada Jinchen untuk mewakiliku…"     

"Oke," jawab Chen Shuna sambil mengambilnya.     

Setelah kedua orang itu mengucapkan kata perpisahan, Chen Youran berjalan ke gerbang keberangkatan bersama Ji Nuo. Ponsel di tasnya bergetar, tiba-tiba berpikir bahwa dia tidak bisa mengangkatnya.      

Chen Youran tidak menoleh ke belakang sama sekali, kini dia sudah naik ke pesawat bersama Ji Nuo. Dia menemukan tempat duduknya dan tinggal menunggu pesawat lepas landas. Namun, entah kenapa pesawat tak kunjung lepas landas juga pada saat itu.     

Tiba-tiba, suara manis seorang pramugari datang dari pengeras suara, "Halo, para penumpang… Pesawat telah ditangguhkan karena beberapa alasan. Kami memohon maaf kepada Anda atas nama maskapai…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.