Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Jika Ini Masih Tidak Cukup



Jika Ini Masih Tidak Cukup

2Pada saat ini, keengganan, kekesalan, dan kecemburuan mengalir ke dalam hati Fang Yaqing, memenuhi paru-parunya, dengan aroma kebencian yang samar.     

Setelah Ji Jinchuan naik ke dalam mobil, dia mendengar ledakan kemarahan Ji Yangkun di ruang tamu, "Keterlaluan! Sungguh keterlaluan! Dia telah berani menentang aturan leluhur!"     

Ji Jinchuan mengemudikan mobil kembali menuju ke Teluk Nanhai. Saat tiba, dia menghentikan mobil di halaman, kemudian memasuki ruang tamu. Dia langsung bertanya, "Di mana Nuonuo?"     

"Nyonya Muda membawa Tuan Kecil untuk berjemur di bawah sinar matahari di halaman belakang," jawab Bibi Sun yang menuangkan segelas air untuknya.     

Ji Jinchuan meminum air yang diberikan oleh Bibi Sun, lalu naik ke lantai atas. Dia lalu pergi dalam kamar tidur, melangkah ke depan jendela dan melihat ke pemandangan di luar sana. Chen Youran tampak duduk di ayunan dengan menggendong Ji Nuo. Wanita itu menggerakkan ayunan tersebut dengan kakinya, sehingga terus bergoyang dan membuat si kecil tersenyum serta tampak sangat senang. Chen Youran juga tertawa dengan ceria. Saat ini, wanita itu mengenakan sweater berwarna peach dan legging berwarna terang, sementara rambut hitamnya diikat sedikit longgar. Matahari bersinar dari sisinya dan membuat wajahnya tampak semakin cerah.     

Ji Jinchuan terus berdiri di depan jendela sambil memegang gelas air minum. Dia menatap istri dan anak mereka dengan tenang, dengan lapisan kehangatan di antara alis dan matanya. Chen Youran secara tidak sengaja mendongak ke atas dan melihat sekilas pria yang berdiri di depan jendela. Senyum di sudut mulutnya tiba-tiba membeku. Karena jarak yang terlalu jauh, dia tidak bisa melihat ekspresi di wajah pria itu. Dia hanya bisa melihat bahwa pria itu sedang menatap mereka sepanjang waktu.     

Setelah bermain sebentar, tiba waktunya untuk makan siang. Ji Nuo saat ini tertidur di pangkuannya, Chen Youran pun membawanya kembali ke masuk ke dalam rumah, lalu naik ke lantai dua dan siap untuk membawanya kembali ke kamarnya. Tepat ketika tiba di luar kamarnya, terdengar bunyi pintu yang dibuka dari dalam, diikuti dengan Ji Jinchuan yang keluar. Keempat mata itu saling berpandangan dan Chen Youran sedikit terkejut.     

Ji Jinchuan menatap Chen Youran dengan tenang dan melirik Ji Nuo di gendongannya, "Apa dia sedang tidur?"     

"Iya..." Chen Youran menganggukkan kepalanya.     

Ji Jinchuan berjalan dua langkah ke depan, mengambil alih Ji Nuo dari lengan Chen Youran, lalu pergi ke kamar bayi di sebelah. Ketika tiba di depan pintu kamar bayi, dia membalikkan badan dan menatap Chen Youran. Chen Youran mengerti maksudnya dan dengan cepat melangkah maju dan membuka pintu kamar bayi.     

Ji Jinchuan masuk bersama Ji Nuo. Dia membaringkan si kecil di tempat tidur bayi, lalu menarik selimut ke tubuhnya dan dan mencium wajahnya. Chen Youran masih berdiri di pintu dan melihat pemandangan yang terasa hangat itu. Hal itu membuat sudut mulutnya secara refleks tertarik ke atas, membentuk senyum. Ji Jinchuan berbalik dan melihat senyuman itu, sebelum Chen Youran sempat menarik senyumnya kembali. Mata hitam Ji Jinchuan pun tampak tenang dan cerah. Mereka kemudian keluar dari kamar bayi satu demi satu dan Ji Jinchuan menutup pintu.     

"Aku sudah mendengar dari apa yang dikatakan Bibi Wu tentang tadi malam. Terima kasih," ucap Chen Youran dengan suara rendah, tangannya menyilang dan tergantung di dadanya.     

Ji Jinchuan menatap istrinya dan berkata dengan lembut, "Sampai kapan kamu akan melakukan perang dingin denganku?"     

Chen Youran mengatupkan bibirnya erat-erat tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sementara Ji Jinchuan masih terus menatapnya dan menunggu jawabannya. Di koridor terbuka ini, keduanya berdiri berhadap-hadapan, dengan lapisan hawa dingin seolah memenuhi udara. Kemudian, kedatangan Bibi Sun yang memanggil mereka untuk makan siang memecah keheningan di antara mereka. Keduanya pun turun untuk makan malam.     

Setelah menyelesaikan makan dengan tenang, Chen Youran bangkit untuk meninggalkan ruang makan. Ji Jinchuan tiba-tiba berkata, "Aku akan pergi ke kediaman utama lebih jarang untuk selanjutnya."     

Chen Youran membalikkan badan dan kembali menatap Chen Youran dengan tatapan linglung di matanya.     

"Dengan cara ini, kamu tidak akan bertemu orang-orang di sana lagi dan kamu tidak perlu khawatir tentang apa pun. Dengan cara ini, kamu bisa lebih percaya padaku." Ji Jinchuan menatap Chen Youran, mata hitamnya selalu terlihat dalam dan tenang. Dia mengatakan lalu kembali berkata, "Kalau ini masih tidak cukup, kamu bisa bekerja di perusahaan Keluarga Ji juga. Aku akan berada di hadapanmu setiap hari, entah itu untuk hiburan atau perjalanan bisnis, aku akan selalu membawamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.