Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Omong Kosong Apa Itu!



Omong Kosong Apa Itu!

0Keesokan harinya, Chen Youran membuka matanya dan merasakan sesuatu yang aneh. Dia meraih ponsel di meja samping tempat tidur dan melihatnya. Saat ini sudah hampir pukul sembilan, dia pun seketika langsung duduk.     

Di depan lemari, seorang pria berdiri menghadap cermin sambil mengikat dasinya. Ketika mendengar gerakannya itu, dia berbalik dan bertanya, "Kamu sudah bangun?"     

Chen Youran masih dalam keadaan telanjang saat ini. Pada bahu dan tulang selangkanya, penuh dengan bekas merah yang ditinggalkan oleh Ji Jinchuan. Dia kemudian mengambil pakaian yang telah disiapkan suaminya untuknya di kepala tempat tidur dan dengan cepat mengenakannya. Ia bertanya, "Kenapa kamu tidak membangunkanku?"     

Ji Jinchuan melihat bekas-bekas merah di leher Chen Youran dan tatapan matanya menjadi gelap. Dia berkata dengan samar, "Kamu terlalu lelah tadi malam, jadi aku ingin membiarkanmu tidur lebih lama."     

Chen Youran menatap Ji Jinchuan dan bergumam, "Bukannya itu salahmu?"     

Setelah itu, Chen Youran mengambil jubah mandi dan pergi ke kamar mandi. Dia membersihkan dirinya dengan cepat, lalu keluar, "Ayo cepat pulang..."     

Tiba-tiba, ada suara ketukan di luar pintu, Ji Jinchuan pun pergi untuk membukanya. Di luar pintu, sudah berdiri seorang pelayan yang mengantarkan sarapan kepada mereka, "Presiden Ji…"     

Ji Jinchuan melonggarkan pegangannya di pintu dan sedikit melangkah ke samping. Pelayan pun mendorong trolley masuk ke dalam kamar, meletakkan sarapan di atas meja untuk mereka, kemudian pergi.     

"Kita pergi setelah sarapan," ujar Ji Jinchuan dengan hangat.     

"Aku bisa terlambat bekerja," balas Chen Youran yang tidak setenang suaminya.      

"Ngomong-ngomong, aku juga akan terlambat. Apa bedanya kalau kita sama-sama akan sedikit terlambat?" kata Ji Jinchuan dengan masih bersikap tenang.     

Melihat suaminya duduk diam di meja makan, Chen Youran hanya bisa berjalan mendekat. Mereka segera sarapan, lalu meninggalkan resor.     

Setelah naik ke dalam mobil, Chen Youran ingat bahwa sepertinya ada panggilan tak terjawab ketika dia melihat waktu di ponselnya. Dia mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan rupanya ada enam atau tujuh panggilan tak terjawab di sana. Gu Jinchen, Lin Mo'an, Tang Huiru, Chen Shuna dan Qiu Shaoze, mereka meneleponnya. Kecuali telepon Qiu Shaoze pagi ini, sisanya merupakan telepon tadi malam. Namun, ponselnya tidak berdering tadi malam. Dia pun memeriksanya dengan hati-hati dan menemukan bahwa nada dering telepon dimatikan. Dia tiba-tiba teringat bahwa dalam perjalanan ke resor kemarin, Ji Jinchuan meminta ponselnya. Mungkin pria itu yang mengubah nada deringnya menjadi hening agar tidak diganggu oleh orang lain. Setelah itu, Chen Youran pun menghubungi Qiu Shaoze kembali dan menyatakan bahwa dia akan sedikit terlambat, jadi perlu mengambil cuti pagi.     

Ketika mereka kembali ke Kota A, waktu sudah menunjukkan pukul 11:30. Ji Jinchuan mengantar Chen Youran ke kantor majalah terlebih dahulu, mereka pun tiba di sana tepat pada pukul 12:00 siang. Saat itu, rekan-rekan kerjanya sedang pergi makan siang, jadi kantor pun kosong.     

Qiu Shaoze kembali dari makan siang beberapa saat kemudian. Dia melihat Chen Youran sudah duduk di kursinya dan berjalan mendekat. Dia lalu bersandar di depan meja wanita itu, meletakkan kedua tangan di dadanya, dan menatapnya.     

Chen Youran melihat Qiu Shaoze menatap dirinya dan bertanya, "Apa yang kamu lihat?"     

"Kamu ketiduran?" tanya Qiu Shaoze.     

Nada suara Qiu Shaoze terdengar lembut, tetapi ada sedikit keterkejutan yang muncul di bagian bawah mata Chen Youran, ia bertanya, "Bagaimana kamu tahu?"     

"Presiden Ji ingin mengumumkan kejantanannya atau dia terlalu bersemangat tadi malam?" tanya Qiu Shaoze yang melihat tanda di leher Chen Youran.     

Mendengar hal itu, wajah Chen Youran tiba-tiba menjadi panas. Setelah beberapa saat bersikap tidak wajar, dia berpura-pura untuk kembali tenang, "Omong kosong apa itu!"     

Kemudian Qiu Shaoze menunjuk ke leher kanan Chen Youran untuk mengingatkannya. Chen Youran seketika merasakan ada sesuatu yang aneh. Dia mengeluarkan cermin kecil dari laci, ketika dia melihat tanda di lehernya, dia segera mengangkat tangannya dan menutupinya. Dia merasa malu dan membenamkan wajahnya di atas meja seperti kura-kura yang menyusut kepalanya.     

Qiu Shaoze berdehem dua kali dan melontarkan candaan, "Betapa serunya tadi malam…"     

"..." Chen Youran hanya diam. Pipinya terasa sangat panas, sehingga dia terus menguburkan kepalanya di bawah meja.     

"Presiden Ji adalah orang yang memiliki identitas, status, dan juga perilaku yang baik. Dia tampan dan selalu menjagamu. Kalau kamu memiliki suami yang tampan bagaikan emas, bagaimana kamu bisa melakukannya tanpa membayar harga," lanjut Qiu Shaoze. Kata 'membayar' yang diucapkan Qiu Shaoze memiliki makna yang dalam.     

Chen Youran mengangkat kepalanya dan membelalakkan matanya dengan marah, "Qiu Shaoze!"     

Qiu Shaoze pun segera melarikan diri sebelum Chen Youran menjadi semakin marah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.