Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Jika Tidak Salah Itu Memang Presiden Ji



Jika Tidak Salah Itu Memang Presiden Ji

2Kantor Presiden Grup Zhongsheng…      

Terdengar suara ketukan dari luar pintu, Ji Jinchuan lalu berkata dengan suara rendah, "Masuk..."     

Feng Yi mendorong pintu setelah itu, lalu masuk dan berjalan mendekat ke mejanya, "Presiden Ji, apa Anda mencari saya?"     

Ji Jinchuan tidak mendongakkan kepalanya ketika Feng Yi berbicara. Dia sedang memproses dokumen dan terus melanjutkan aktivitasnya. Dia tiba-tiba bertanya, "Apa yang paling disukai wanita?"     

Mendengar pertanyaan itu, Feng Yi menatap Ji Jinchuan dengan heran. Beberapa detik kemudian dia menjawab, "Perhiasan, bunga, mobil BMW, tas merek terkenal, dan uang."     

Gerakan pena Ji Jinchuan berhenti sebentar, lalu berkata dengan lemah, "Dia tidak suka semua itu."     

Feng Yi tercengang dan menebak bahwa bosnya itu akan memberikan hadiah kepada Chen Youran. Dia berkata, "Presiden Ji seharusnya lebih tahu apa yang disukai oleh Nyonya Muda dibandingkan saya."     

Kemudian Ji Jinchuan menutup dokumen yang telah selesai ditandatangani dan meletakkannya di sebuah map. Dia kembali berkata, "Besok adalah ulang tahunnya..."     

"Meskipun mengirim bunga itu terkesan norak, tetapi setiap wanita pasti menyukainya," kata Feng Yi yang menyarankan pada Ji Jinchuan.     

Ji Jinchuan memikirkan sejenak saran dari sekretarisnya itu, kemudian berkata, "Pesan seikat bunga untuk besok dan kirimkan ke perusahaan Majalah Hongze."     

"Baik, Presiden Ji," jawab Feng Yi. Dia memandang pria di belakang meja dan bertanya, "Apa Anda ingin menyiapkan kejutan lain untuk Nyonya Muda?"     

"Tidak," kata Ji Jinchuan dengan lembut.     

Ini adalah perayaan ulang tahun pertama Nyonya Muda setelah mereka bersama. Apa Presiden Ji hanya akan mengirim seikat bunga saja? Batin Feng Yi.     

Setelah sempat merasa ragu-ragu sejenak, Feng Yi dengan berani berkata, "Presiden Ji, saya khawatir tidak pantas kalau hanya mengirim seikat bunga…"     

Ji Jinchuan dapat mengetahui apa yang dimaksud oleh Feng Yi di dalam perkataannya, jadi dia langsung berkata, "Aku akan menyiapkan sisanya sendiri..."     

Feng Yi seketika mengerti. Awalnya dia berpikir bahwa bosnya hanyalah seorang laki-laki karir yang hanya mengurus pekerjaan dan sama sekali tidak mengerti tentang suasana hati wanita, jadi dia ingin mengingatkannya. Tanpa diduga, Ji Jinchuan sudah mempersiapkan diri.     

***     

Keesokan paginya, setelah menulis hasil wawancara dengan Bai Shiyan, Chen Youran mendongak dan mengusap leher belakangnya yang sakit.     

"Siapa yang bernama Nona Chen Youran?"     

Ketika mendengar namanya disebut, Chen Youran menoleh. Di pintu area kantor, rupanya berdiri seorang pemuda dengan seikat mawar cerah di tangannya. Para pegawai di Majalah Hongze melihat seorang pemuda tampan yang memegang bunga mawar di kantor mereka itu dengan pandangan heran. Dan ketika mendengar pertanyaan pemuda itu, mereka semua seketika memandang Chen Youran dengan ekspresi wajah yang ambigu dan menduga-duga.     

Chen Youran kemudian bangkit dari kursinya dan mendekat, "Aku."     

"Ini bunga yang dikirim oleh seorang pria. Tolong tanda tangani," ujar pemuda pengantar bunga itu sambil menyerahkan mawar di tangannya.     

"Siapa nama marga pengirimnya?" tanya Chen Youran dengan curiga.     

Pemuda pengantar bunga tersenyum dan berkata, "Maaf, kami tidak diperkenankan untuk mengungkapkan informasi pelanggan."     

Mendengarnya, Chen Youran pun menjadi ragu. Namun dia tetap menandatangani namanya di kwitansi, mengucapkan terima kasih kepada pemuda pengantar bunga, kemudian mengambil bunga itu. Di bawah tatapan mata para pegawai wanitanya yang iri, dia berjalan ke kursinya dengan membawa bunga di tangannya. Setelah mencari-cari di sekitar bunga, dia tidak dapat menemukan kartu ucapan atau menebak siapa yang mengirimnya. Dia tiba-tiba mengangkat tangannya dan melemparkannya ke keranjang sampah.     

"Kamu membuangnya begitu saja?" tanya Qiu Shaoze yang merasa kasihan pada bunga yang dibuang oleh Chen Youran itu.     

"Apakah aku harus memberikannya padamu?" Chen Youran melirik ke samping dan malah bertanya balik.     

Saat itu, Qiu Shaoze baru saja keluar dari kantor dan hendak pergi ke pantry. Dia memperhatikan pemuda pengantar bunga yang tampak ramah. Dia kini masih memegang gelas air kosong di tangannya. Kemudian dia berkata, "Itu pasti dari penggemarmu. Penglihatanku pasti tidak salah. Selain itu, aku adalah seorang pria yang sudah dewasa. Buat apa seikat bunga untukku?"     

"Aku adalah seorang wanita yang sudah mempunyai seorang suami," ucap Chen Youran dengan lembut.     

"Apa menurutmu itu dikirim oleh Presiden Ji?" Qiu Shaoze berkata dengan ekspresi penuh gosip di wajahnya.     

"Tidak," jawab Chen Youran dengan cepat.     

"Kenapa?" tanya Qiu Shaoze lagi dengan penasaran.     

Bagaimana mungkin pria membosankan seperti Ji Jinchuan berpikir untuk mengirim bunga padaku? Pikir Chen Youran. Dia melengkungkan bibirnya dan berkata dengan lemah, "Tidak mungkin dia. Ada begitu banyak alasannya."     

"Mungkin saja itu benar-benar dikirim oleh Presiden Ji," tutur Qiu Shaoze sebelum akhirnya beranjak untuk mengambil air.     

namun Chen Youran tidak memperhatikan ocehan temannya itu. Dia terus merevisi draf wawancara dan fokus untuk melakukan pekerjaannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.