Ini adalah Ji Jinchuan yang Dulu Aku Kenal
Ini adalah Ji Jinchuan yang Dulu Aku Kenal
"Sebagai salah satu anggota Keluarga Ji, seharusnya kamu tidak akan senang melihat tidak ada kedamaian dalam anggota keluarga lain," kata Bai Shiyan yang menunjukkan senyum menawan.
Chen Youran menatap Bai Shiyan dengan dingin. Bai Shiyan hanya mengangkat bibirnya yang indah dan berbalik dengan sikap angkuh.
Setelah Bai Shiyan dan Fang Yaqing pergi, Gao Yang melangkah menghampiri Chen Youran dan bertanya, "Apa yang Nona Bai bicarakan denganmu?"
"Menurutmu apa yang bisa kita bicarakan di antara wanita?" kata Chen Youran yang melirik Gao Yang dengan acuh tak acuh.
"Laki-laki?" Gao Yang menjawab dengan sangat lancar.
"..." Chen Youran hanya diam.
Gao Yang menganggap Chen Youran yang tidak bisa berkata-kata sebagai jawaban akhir bahwa perkiraannya benar. Dia menggaruk kepalanya dan bergumam pada dirinya sendiri, "Tidak heran dia menargetkan untuk mengerjaimu, ternyata itu adalah hubungan cinta segitiga."
"Apa kamu masih mau membicarakan begitu banyak omong kosong di sini? Bukannya kamu harus segera menyelesaikan pekerjaan?" ucap Chen Youran sambil mengangkat kakinya dan berniat menendang pelan betis Gao Yang.
Namun, Gao Yang tertawa segera berlari untuk menghindar.
***
Kantor Presiden Grup Zhongsheng…
Ji Jinchuan melihat jam yang tertera di sudut kanan bawah komputer dan keluar dari kotak e-mail. Baru saja komputer itu dimatikan dan Ji Jinchuan siap untuk pulang kerja, Lu Jingnian yang bersandar di kursinya, mengangkat lengannya untuk melihat jam tangannya dan bertanya, "Kamu mau pulang kerja seawal ini?"
"Kalau tidak pulang, mau apalagi?" tanya Ji Jinchuan sambil menyipitkan matanya.
"Ini tidak seperti gayamu," balas Lu Jingnian.
"Aku pulang lebih awal untuk menemani istri dan anak." Ji Jinchuan kemudian meletakkan ponsel di atas meja ke dalam sakunya.
Lu Jingnian mengangkat alisnya, menyentuh rahangnya, dan berkata, "Aku baru tahu seorang wanita dan anak kecil bisa membuatmu menjadi orang normal seperti ini. Seharusnya sejak dulu aku mengirim delapan atau sepuluh wanita sekaligus ke tempat tidurmu."
Ji Jinchuan berjalan mendekat, mengambil jasnya, dan memakainya. Dia berkata sepatah demi sepatah, "Tidak ada Chen Youran di antara orang-orang itu."
Pandangan Lu Jingnian pada Ji Jinchuan tiba-tiba berubah. Dia membungkuk dua kali dan melontarkan candaan, "Menikah itu benar-benar bisa membuat orang berubah. Ini adalah Ji Jinchuan yang dulu aku kenal..."
"Apa kamu ingin ikut pulang ke rumahku untuk berkunjung?" tanya Ji Jinchuan sembari merapikan kancing mansetnya.
Lu Jingnian juga sudah memiliki istri dan anak di rumah, jadi sebenarnya Ji Jinchuan hanya ingin basa basi. Namun tanpa diduga, Lu Jingnian menjawab, "Oke!"
Ji Jinchuan langsung memandang Lu Jingnian yang juga menatapnya sambil tersenyum. Lu Jingnian lalu menambahkan, "Aku tidak menghargaimu kalau menolak undangan darimu yang tulus ini."
"..." Ji Jinchuan pun tidak bisa berkata-kata. Dia pun berjalan keluar dari kantornya, diikuti dengan Lu Jingnian di belakangnya.
Ketika mereka masuk ke dalam lift, Lu Jingnian melirik temannya yang kini tampak hangat itu dan berkata, "Apa kamu ingin menelepon ke rumah dulu dan memberi tahu istrimu kalau aku akan pergi ke rumahmu? Bagaimana kalau dia sedang memberi makan atau menyusui anakmu dengan pakaian yang tidak senonoh?"
Mendengar hal itu, Ji Jinchuan melirik Lu Jingnian dengan tatapan matanya yang dingin. Melihat ekspresi Ji Jinchuan itu, Lu Jingnian malah semakin berada dalam suasana hati yang lebih baik. Jarang ada kesempatan untuk bisa menggoda temannya itu. Bagaimana mungkin dia dengan mudah melewatkan kesempatan ini, dia pun melanjutkan, "Kamu yakin tidak ingin menelepon ke rumah dulu? Jangan salahkan aku kalau aku melihat sesuatu yang seharusnya tidak aku lihat nanti ya..."
Ji Jinchuan mengerutkan bibirnya dan tidak berbicara. Dia menatap pintu lift yang tertutup. Setelah beberapa saat, dia mengeluarkan ponselnya dari sakunya dan mengirim pesan teks ke Chen Youran. Mata Lu Jingnian melirik gerakan Ji Jinchuan secara diam-diam. Dia melihat ujung jari temannya itu bergerak dan sepertinya sedang mengetik pesan teks. Saat ini, dia pun tidak bisa menahan tawanya. Ji Jinchuan lalu mengangkat pandangannya dan menyipitkan matanya, dengan hawa dingin di dalamnya.
"Apa kamu menggunakan trik menyelinap untuk mengirim pesan teks ke istrimu? Tidak masalah kalau langsung meneleponnya, aku tidak akan menertawakanmu, jangan malu-malu begitu..." tutur Lu Jingnian sambil memutar-mutar kunci mobil di jarinya.
Ji Jinchuan mengangkat ponselnya dan berkata dengan ringan, "Bagaimana bisa dikatakan menyelinap kalau ada mata yang melihatku?"
***
Ketika Chen Youran pulang kerja, dia menggendong Ji Nuo kecil selama beberapa saat. Kemudian, dia kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian. Ketika dia turun dari lantai atas, dia menerima pesan teks dari Ji Jinchuan. Dia mendengar bahwa Lu Jingnian akan datang, dia pun pergi ke dapur dan ingin memasak makanan sendiri, sebagai ucapan berterima kasih pada pria itu karena telah menyelamatkannya saat terakhir kali.