Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Cinta Kita Sangat Lemah



Cinta Kita Sangat Lemah

0Setelah sarapan keesokan harinya, Chen Youran menerima telepon dari Asisten Zhang. Pria itu mengabarkan bahwa Gu Jinchen sudah sadar. Ketika sampai di rumah sakit, dia pun langsung membuka pintu kamar rawat inap Gu Jinchen. Selain Asisten Zhang, juga ada Yi You di ruangan itu. Matanya pun saling bertatapan dengan Yi You. Dia hanya menganggukkan kepalanya dengan lembut, lalu berjalan mendekat ke tempat tidur pasien.      

"Bagaimana perasaanmu? Apa ada yang tidak nyaman?" tanya Chen Youran sambil menatap pria yang terbaring lemah di tempat tidur itu.     

Meskipun Gu Jinchen sudah bangun, tetapi dia mengalami luka terlalu parah, jadi dia masih tidak bisa berbicara saat ini. Dia hanya bisa menggerakkan bibirnya dengan lemah. Lalu, Chen Youran membungkuk dan mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat ke mulut Gu Jinchen. Dia dapat mendengar pria itu berkata dengan suara yang sedikit serak, "Apa kamu baik-baik saja?"     

Hanya beberapa kata singkat, namun itu berhasil membuat mata Chen Youran terasa panas dan seluruh dadanya dipenuhi perasaan masam. Setelah bencana yang terjadi, pria itu tidak peduli apakah dirinya bisa pulih atau bagaimana dengan perusahaannya. Hal pertama yang dikatakan pria itu adalah bertanya padanya, 'apakah kamu baik-baik saja?'. Pria itu lah yang sudah menyelamatkannya dari bencana, jadi mana mungkin ada yang terjadi padanya. Dia merasakan sesak di dalam dadanya dan kabut seketika berkumpul di bagian bawah matanya. Dengan sedikit suara serak dalam suaranya yang pelan, dia berkata, "Aku baik-baik saja, kok."     

Saat ini, dokter ingin memberikan Gu Jinchen ulasan lengkap tentang kondisinya. Chen Youran pun melangkah mundur ke samping dan berdiri dalam diam. Ketika orang-orang tidak memperhatikan, dia mengusap sudut matanya yang tergenang dengan air. Kembali ke Keluarga Chen adalah takdirnya yang tak terhindarkan, jika Gu Jinchen tidak menempuh jalannya sendiri, dengan berbohong kepadanya soal pernikahannya dengan Chen Shuna, dia berpikir bahwa mereka akan hidup dengan baik sekarang.     

Chen Youran memiringkan kepalanya dan menatap wajah Yi You yang ditutupi oleh rambutnya. Lalu, dia berkata padanya, "Wajahmu…"     

Yi You lalu segera menurunkan rambutnya dan mengalihkan pandangannya. Dia menjawab, "Aku salah makan sesuatu kemarin dan jadi alergi."     

Kemarin, Yi You sudah mengoleskan telur dan es beberapa kali berturut-turut pada wajahnya yang bengkak. Meskipun pembengkakan mereda, namun itu masih bisa terlihat oleh orang lain.     

Chen Youran pun menjadi sedikit curiga, namun dia tidak berpikir terlalu jauh.     

"Tidak ada yang serius…" kata dokter setelah menyelesaikan pemeriksaannya. Lalu, dokter itu pun keluar dari kamar rawat inap Gu Jinchen.     

Setelah itu, Asisten Zhang mengambil ketel, lalu dia juga keluar dari ruangan untuk mengisinya dengan air. Hanya Chen Youran dan Yi You yang tersisa di kamar pasien. Yi You mengambil kursi, meletakkannya di samping tempat tidur pasien, dan duduk. Dia memegang tangan Gu Jinchen yang tidak tertusuk jarum suntik dan berkata dengan suara yang lembut, "Kamu membuatku takut setengah mati kemarin. Untungnya, kamu baik-baik saja. Tapi, bahkan kalau terjadi hal buruk kepadamu, seperti kamu tidak memiliki lengan atau kaki, aku akan tetap menjagamu sepanjang hidupmu."     

Meskipun Yi You tidak tahu apa yang dikatakan Gu Jinchen kepada Chen Youran, tetapi dia bisa menebak dari jawaban wanita itu tadi. Seketika, ekspresi wajahnya tampak kecewa. Padahal, ketika Gu Jinchen baru saja bangun tadi, dia lah yang menjaganya di kamar pasien.     

Sementara itu, darah Chen Youran terasa seolah membeku. Satu-satunya orang yang paling disayangi dan dicintai oleh Gu Jinchen adalah dirinya.     

Gu Jinchen menggerakkan jarinya dan ingin menarik tangannya dari genggaman tangan Yi You, namun dia terlalu lemah. Dia hanya bisa membiarkan wanita itu terus memegang tangannya dan mengucapkan kata-kata manis.     

Entah sebagian besar perkataan Yi You disengaja untuk memprovokasinya atau memang benar-benar tulus, namun Chen Youran terlalu malas untuk berpikir dalam-dalam. Apa yang paling dia takutkan adalah Gu Jinchen tidak bisa bangun seperti Lin Xia. Untungnya, Tuhan tidak memperlakukannya dengan buruk.     

Sore harinya, Petugas Wang membawa seorang polisi lain ke rumah sakit untuk menyelidiki kecelakaan itu. Objek penyelidikan adalah Chen Youran, korban yang akan dibunuh oleh Xue Ling. Gu Jinchen terbangun sejenak dan segera tertidur lagi. Bahkan walaupun berada di luar kamar pasien, orang-orang itu berbicara dengan sangat pelan agar tidak mengganggu tidurnya.     

"Petugas Wang, kenapa Anda tidak menyuruhku pergi ke kantor polisi saja hari ini?" Pandangan mata Chen Youran tampak hangat dan santai. Dan suaranya yang sengaja diturunkan volumenya terdengar halus dan lembut.     

Petugas Wang melihat dengan matanya sendiri perhatian lembut Ji Jinchuan padanya kemarin. Sebelumnya, Ji Jinchuan mengatakan bahwa dia telah menikah dan mengatakan istrinya bukanlah seorang selebritis ataupun pewaris perusahaan keluarga. Dia lalu memikirkannya lagi dan menebak bahwa istri misterius bos besar itu kemungkinan besar adalah Chen Youran. Jadi, dia tidak berani memanggilnya ke kantor polisi. Dia harus datang sendiri menemuinya untuk melakukan penyelidikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.