Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Bahkan Tidak Melihatnya



Aku Bahkan Tidak Melihatnya

1Ji Jinchuan terdiam selama beberapa detik. Dia mengangkat tangannya untuk membelai pipi istrinya, mengangkat sudut bibirnya dan berkata, "Asalkan kamu tahu, aku tidak ada hubungan apa-apa dengan dia. Dan aku pernah berkata, setelah menikah aku hanya akan memiliki kamu seorang untuk sekarang dan seterusnya."     

Chen Youran menurunkan pandangannya, meraih ujung mantel Ji Jinchuan dan melembutkan suaranya, "Tapi, dia mengenakan jubah mandi yang membuat orang sulit untuk berpikir positif."     

Ji Jinchuan memegang tangan Chen Youran dan merasakan bahwa tangannya agak dingin. Dia pun membuka kedua sisi mantelnya dan membawa istrinya ke dalam pelukannya. Kemudian, dia membungkus tubuh wanita itu dengan mantelnya. Dia pun berkata, "Aku bahkan tidak melihatnya…"     

"Benarkah?" Kepala Chen Youran menempel di dada Ji Jinchuan sehingga dia dapat merasakan suhu tubuhnya.     

"Sungguh…" Ji Jinchuan menganggukkan kepalanya.     

"Kamu tidak menjawab teleponku tadi malam dan kamu juga tidak membalas pesan teks dariku," Chen Youran berkata dengan suara teredam.     

Ji Jinchuan mengeluarkan ponselnya dari sakunya. Ternyata benar, ada panggilan tak terjawab dan pesan yang belum di baca di sana. Dia memasukkan kembali ponselnya ke sakunya, dan berkata, "Apa yang kamu dan Gu Jinchen lakukan di kamar itu? Kamu pasti kesulitan untuk menjelaskan kalau tidak terjadi apa-apa di antara kalian berdua. Aku pun sama… Selama kita percaya, kita berdua sama-sama tidak melakukan apa-apa dan memaafkan satu sama lain, itu sudah cukup."     

Chen Youran mengangkat kepalanya dari lengan Ji Jinchuan dan berkata, "Jadi, kamu sangat mempercayaiku hari ini karena kamu dan Bai Shiyan juga ada di hotel. Juga karena kamu tidak dapat menjelaskan apa yang kamu lakukan dengannya tadi malam, kan?"     

"Tidak…" Ji Jinchuan sedikit mengernyitkan dahi.     

"Ini diambil di kamar istirahat kantormu. Kamu jelas tidak percaya padaku ketika kamu berperang dingin denganku…" ucap Chen Youran sambil mengeluarkan foto dari tasnya dan menyerahkannya kepada pria di depannya.     

Ji Jinchuan melirik foto di tangan istrinya, mengerutkan bibirnya sejenak, dan berkata, "Aku akui kalau aku benar-benar marah ketika melihat foto itu. Saat itu, kamu dan Gu Jinchen baru saja menyelesaikan kesalahpahaman. Aku takut kamu akan merasa menyesal telah menikah denganku."     

"Kamu tidak tahu betapa merasa bersalahnya aku…" tutur Chen Youran.     

Ji Jinchuan mengangkat rahangnya dan membungkuk untuk meletakkan bibirnya pada bibir istrinya dan melakukan ciuman panjang. Satu demi satu orang datang ke tempat parkir untuk mengambil mobil. Ketika mereka melihat kedua orang itu berciuman, mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat lebih lama. Lalu, Chen Youran meletakkan tangannya di dada suaminya dan mendorongnya. Pipinya kini menjadi merah.     

"Sudah menjelang pagi. Kamu harus pergi bekerja nanti…" ucap Chen Youran.     

Ji Jinchuan melirik arlojinya. Setelah mencium bibir Chen Youran dalam waktu yang lama, dia mencium salah satu pipinya dan berkata, "Aku akan membawamu pulang dan ganti pakaian setibanya di rumah…"     

"Lalu, mobilku…"     

Kemudian, Ji Jinchuan membawa Chen Youran ke Maybach hitam miliknya dan berkata, "Biarkan sopir yang membawanya kembali."     

Ji Jinchuan pun mengantar Chen Youran kembali ke Teluk Nanhai. Begitu mobil melaju ke halaman, Bibi Wu dan yang lainnya keluar dari ruang tamu.      

Ketika Chen Youran keluar tadi malam, semua pelayan tidak mengetahuinya. Bibi Wu pun melakukan kegiatannya seperti biasa, yakni membuat sarapan untuk pagi ini. Dia lalu bertanya-tanya mengapa Ji Jinchuan dan Chen Youran tidak kunjung bangun hari ini, dia pun pergi memanggil mereka untuk sarapan dan menemukan bahwa tak satu pun dari mereka ada di kamar itu.     

"Tuan Muda, Nyonya Muda, kalian telah kembali… Jadi, kalian berdua tidak kembali sepanjang malam? Kalian benar-benar membuat kami khawatir."     

Ji Jinchuan sedang terburu-buru, jadi tanpa berbicara basa-basi dengan mereka, dia langsung pergi ke lantai dua dan kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian. Ketika dia keluar dari kamar mandi, dia melihat sekilas mantel miliknya di sofa. Dia pergi dan mengeluarkan buku harian mantan kekasihnya di dalamnya, membawanya ke ruang kerja, meletakkannya di laci, dan menguncinya. Kemudian, dia turun dari lantai atas dan mencium bibir Chen Youran sekilas.     

"Aku pergi bekerja dulu ya…"     

Para pelayan masih berada di sana, namun Ji Jinchuan tidak memerhatikan hal itu. Sementara wajah Chen Youran menjadi sedikit tidak wajar. Dia lalu menjawab dengan tenang, "Menyetirlah dengan hati-hati…"     

"Umm…" jawab Ji Jinchuan, lalu segera meninggalkan ruang tamu.      

Mobil Ji Jinchuan akhirnya meninggalkan Teluk Nanhai. Dia mengendalikan kemudi dengan satu tangannya, mengeluarkan ponselnya, dan menghubungi Xiao Cheng untuk menyuruhnya mengurus para media. Namun, dia sedikit terlambat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.