Tidak Sekotor Seperti Apa yang Kamu Pikirkan
Tidak Sekotor Seperti Apa yang Kamu Pikirkan
Setelah menyantap sarapan, Chen Youran dan Ji Jinchuan bersiap pergi ke kediaman utama Keluarga Ji.
Saat itu, Lin Xia turun dari lantai atas dan melihat mereka berdua sudah berdandan rapi. Dia pun bertanya dengan santai, "Apa kalian akan pergi?"
"Kami pergi ke kediaman utama Keluarga Ji. Kamu bisa tinggal di sini dengan tenang. Kami akan kembali pada malam hari ya…" tutur Chen Youran sambil mengenakan syalnya dan mengambil alih tas tangannya dari Bibi Wu.
Penampilan Lin Xia terlihat sangat baik hari ini. Dia memegang pegangan tangga dan berjalan turun ke bawah. Dia lalu bertanya, "Aku akan pergi berbelanja nanti siang. Apa aku boleh memakai mobilmu?"
"Kalau kamu perlu memakai mobil, beri tahu Bibi Wu, dia akan mengaturnya untukmu," ujar Chen Youran. Meskipun mobilnya tergores kemarin dan akan dikirim ke bengkel untuk mendapatkan perawatan hari ini, tetapi masih ada mobil lain di garasi.
"Nyonya Muda jangan khawatir, Nona Lin adalah tamu terhormat. Kami tidak akan mengabaikannya," jawab yang Bibi Wu berada di dekat mereka dan mendengar percakapan tersebut.
Chen Youran menganggukkan kepalanya. Dia menggandeng lengan Ji Jinchuan, lalu mereka berjalan keluar dari ruang tamu. Keduanya pun melaju menuju ke kediaman utama Keluarga Ji.
***
Saat pasangan itu datang, pelayan kediaman utama Keluarga Ji menyambut mereka, "Tuan Muda…"
"Di mana Tuan dan Nyonya Besar?" tanya Ji Jinchuan sambil melepas mantelnya. Dia mengenakan setelan gelap yang mahal hari ini. Wajahnya terlihat tampan dan lembut.
"Tuan Besar seharusnya ada di ruang kerja, sementara Nyonya Besar ada di kamar," jawab pelayan tersebut sambil mengambil mantel dan tas tangan Chen Youran. Kemudian dia menatap Bibi Zhao. Seolah mengetahui arti tatapan itu, Bibi Zhao naik ke lantai atas untuk memberitahu Xie Suling.
Setelah beberapa saat, Xie Suling pun turun dari lantai atas. Chen Youran yang melihat kehadirannya segera bangkit dari duduknya dan menyapa, "Ibu…"
Penampilan Xie Suling tampak tidak terlalu baik hari ini. Dia tampak seperti tidak memiliki istirahat yang cukup ketika malam hari. Semangatnya sangat buruk dan wajahnya pun tampak kuyu. Dia lalu berkata dengan singkat, "Duduklah…"
Xie Suling memandang putranya yang berwajah lembut dan bertanya, "Apa uangnya sudah siap?"
"Kenapa ibu mau memberinya uang?" Mata hitam Ji Jinchuan sedikit menyipit. Nada nada bicaranya yang dingin menunjukkan suaranya yang tajam.
Xie Suling mengerutkan bibirnya dan berkata, "Xue Jie mengetahui hal yang besar. Dia mengancam kita atas hal itu. Kalau sampai mengungkapkan hal ini di depan media, reputasi Keluarga Ji akan hancur. Aku tidak mau kehilangan harga diri."
"Aku akan menanganinya." Ji Jinchuan mengerutkan kening dengan tajam.
Saat waktu makan siang tiba, Ji Yangkun turun dari lantai atas. Meskipun mereka ada di satu meja yang sama, tetapi dia dan Xie Suling tidak berbicara sama sekali satu sama lain selama makan. Bukannya dia tidak mau berbicara. Namun, setiap kali ingin berbicara, dia melihat ekspresi jelek Xie Suling yang seolah tidak mau mendengarkan apa pun penjelasannya. Suasana kaku yang ada di antara mereka bahkan bisa dilihat oleh para pelayan. Kemarin, Xue Ji datang membuat masalah ke kediaman utama Keluarga Ji. Para pelayan di sana tidak mengetahui pasti ada masalah apa di antara mereka.
Di tengah makan, Xie Suling tiba-tiba berkata, "Jinchuan, hari ini aku akan pulang bersamamu dan tinggal di sana untuk sementara waktu."
Tepat pada saat itu, Chen Youran sedang mengambil makanan. Kepalanya menoleh ke samping dan melihat ke arah Ji Jinchuan. Wajah pria itu terlihat dingin. Tidak terlihat sedikit pun perubahan ekspresi di wajahnya.
Prang… Prang… Prang…
Ji Yangkun tiba-tiba meletakkan sumpitnya dengan kasar. Sumpit yang terbuat dari batu giok gading yang halus itu, letaknya tidak stabil, sehingga berguling-guling di atas meja makan dengan cukup keras.
"Aku sudah menjelaskan kepadamu, aku memang bertemu dengannya beberapa kali. Tapi, kami melakukannya hanya sebagai teman untuk makan dan minum kopi. Tidak sekotor seperti apa yang kamu pikirkan," tutur Ji Yangkun.
Xie Suling mengubah ekspresi wajahnya yang sebelumnya terlihat seperti wanita bermartabat. Dia malah mengajukan pertanyaan retoris, "Kalau tidak hanya sebatas seperti itu, lalu kalian mau melakukan apa lagi?"
Ji Yangkun tersedak dan seolah tidak bisa berkata apa-apa lagi. Wajahnya tiba-tiba menjadi dingin. Dia pun membalas, "Keluarga Xue sedang berada dalam masalah. Sebagai teman, apa dia tidak bisa meminta bantuanku?"
"Teman macam apa? Mantan kekasih lama, kenapa kedengarannya seperti setinggi itu hubungan kalian?" cibir Xie Suling.
Di mata Ji Yangkun, istrinya selalu terlihat cantik dan rendah hati. Dia tidak menyangka wanita itu akan mengucapkan kata-kata seperti ini. Hal itu membuat sikapnya menjadi semakin dingin. Dia lalu mengumpat, "Omong kosong!"
Setelah mengatakan itu, Ji Yangkun bangkit dan keluar dari ruang makan. Dia berjalan menuju ke ruang kerjanya yang berada di lantai dua.