Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tidak Semua Orang Bisa Menaklukkannya (1)



Tidak Semua Orang Bisa Menaklukkannya (1)

0Maybach hitam itu akhirnya berhenti di luar hotel. Ji Jinchuan keluar dari mobil terlebih dahulu, lalu berjalan mengelilingi bagian depan mobil untuk membukakan pintu bagi Chen Youran.      

Saat Chen Youran turun dari mobil, terdapat dua orang pula yang turun dari mobil lainnya. Mereka adalah Gu Jinchen dengan setelan jas dan sepatu kulit dan Yi You dengan gaun formal serta mantel yang panjangnya di bawah lutut. Chen Youran sedikit tertegun akan hal itu. Dia melirik Gu Jinchen, kemudian matanya tertuju pada wanita di sampingnya. Wanita itu mengenakan gaun berwarna biru danau, rambutnya ditata dengan gaya yang indah, sementara riasan wajahnya tipis. Eyeliner mungil di matanya membuat seperti ada semacam pesona dan lipstik oranye yang dikenakannya tampak sangat cocok untuk kulitnya.     

Chen Youran mengenali bahwa pendamping Gu Jinchen adalah wanita yang dia lihat di rumah sakit pada siang hari ketika kakinya terluka. Dia secara refleks melihat kaki kanan Yi You. Wanita itu mengenakan gaun yang panjangnya hingga di bawah lutut, jadi dia tidak bisa melihat luka di atasnya.     

Gu Jinchen juga melihat ke arah Chen Youran dan Ji Jinchuan. Tatapan matanya yang gelap terlalu dalam bagi orang untuk bisa melihat emosi di dalamnya.     

Ji Jinchuan melepas mantel luar Chen Youran, memasukkannya ke dalam mobil, lalu menutup pintu. Kemudian, dia memberikan kunci mobil ke petugas parkir berikutnya. Dia memeluk istrinya di pinggang dan membawanya masuk ke ruang perjamuan.     

Petugas parkir yang lainnya menghampiri ke Gu Jinchen. Yi You juga melepas pakaiannya dan memasukkannya ke dalam mobil. Dia hanya mengenakan gaun yang tipis. Sementara Gu Jinchen tidak bergerak dan hanya berdiri di sampingnya. Padahal, angin dingin bertiup kencang malam ini, sehingga Yi You menggigil.     

Melihat dua orang yang barusan berpapasan dengannya sudah sampai tangga, Gu Jinchen pun melangkah maju, sementara Yi You mengikutinya dari belakang. Saat masuk ke aula perjamuan, Gu Jinchen mengangkat tangannya. Yi You pun sedikit melongo karena hal itu. Dia kemudian menatap pria itu dengan tatapan kosong.     

"Gandeng aku…" kata Gu Jinchen dengan nada santai.     

Yi You ragu-ragu sejenak. Setelah beberapa saat, dia mengangkat tangannya untuk menggandeng lengan Gu Jinchen. Diam-diam dia melirik wajah pria di sampingnya. Ada perbedaan cuaca di dalam dan di luar hotel. Setelah memasuki ruang perjamuan, ia akhirnya merasa hangat.     

Wali Kota Du adalah wali kota baru. Dia mengambil kesempatan ini agar semua orang mau memiliki hubungan yang baik dengannya. Jadi, semua orang yang datang ke sini adalah tokoh penting di kelas atas.     

Ji Jinchuan mengambil dua gelas sampanye dari seorang pelayan. Dia lalu menyerahkan salah satunya kepada Chen Youran. Kemudian, dia membawa istrinya itu untuk menyapa mereka. Dia secara tidak sengaja melihat Gu Jinchen di kerumunan dengan Yi You yang memberikan beberapa salam. Entah apa yang dikatakan pasangan itu, tetapi pipi Yi You tampak memerah. Namun, ekspresi wajah Gu Jinchen tidak berubah, penampilannya masih tetap tegas.     

Du Ruowei, putri Wali Kota Du, meraih lengan ayahnya, lalu menatap pria jangkung dan tampan yang ada di antara kerumunan. Kemudian, dia berkata, "Ayah, kalau aku mengundang Presiden Ji untuk menari di tarian pembuka nanti, apa dia akan setuju?"     

Wali Kota Du melihat di sepanjang garis pandang putrinya, lalu menjawab sambil tersenyum, "Tentu saja…"     

"Tapi…" Du Ruowei merasa sedikit khawatir dan berkata dengan nada manis yang dibuat-buat, "Bukannya dia tidak pernah membawa seorang wanita di acara perjamuan? Kenapa dia membawanya hari ini?"     

"Itu hanyalah seorang pendamping wanita, dia tidak berarti apa-apa," ucap Wali Kota Du. Ji Jinchuan adalah seorang yang kaya dan berkuasa di Kota A. Jika putrinya benar-benar menyukainya, dia secara alami akan mendukungnya sepenuhnya.     

Setengah jam kemudian, sebuah suara dari mikrofon tiba-tiba terdengar di ruang perjamuan. Para tamu undangan pun melihat ke arah panggung dari tempat mereka masing-masing. Tampak Wali Kota Du yang sudah berdiri di atas panggung, di sampingnya juga berdiri seorang gadis muda dan cantik yang mengenakan gaun berwarna putih. Dia tampak sangat memesona dengan anting-anting berlian yang memantulkan cahaya di bawah lampu kristal.     

Wali Kota Du memegang mikrofon di tangannya. Dia melihat ke bawah ke panggung dan berkata, "Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, selamat datang di pesta ulang tahun ke-20 anak gadisku..."     

Setelah pidato panjang, Wali Kota Du membuat penutupan akhir dengan berkata, "Anak gadisku akan mengundang seorang pria untuk menari tarian pertama."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.