Dibasmi Sepenuhnya
Dibasmi Sepenuhnya
Suara remuk nyaring menggema cepat dari lahan pertarungan ketika sosok Lin Langtian yang awalnya memberontak keras kini perlahan-lahan menjadi kaku…
Ekspresi bengis tapi ketakutan masih tersisa di wajah Lin Langtian. Kombinasi dua emosi itu terlihat sangat mengerikan.
Tangan Lin Dong meraih kuat bagian pucuk kepala Lin Langtian. Kepala pria itu sudah dalam kondisi terbelah. Darah segar dan otaknya merembes keluar, membuatnya terlihat sangat berdarah-darah.
Raut Lin Dong tampak acuh saat dia menatap Lin Langtian yang masih gigih mendelik ke arahnya seiring semangat hidupnya menghilang cepat di matanya. Lin Dong perlahan-lahan melemaskan tangannya dan menyeka bekas darah di bajunya.
Lin Langtian sudah mati.
Seiring menyaksikan nyawa Lin Langtian yang menghilang cepat dari badannya, Lin Dong tahu kalau dendamnya dengan pria yang selalu mengganggunya bagai hantu selama bertahun-tahun akhirnya berakhir…
"Ayah, anakmu sudah membalaskan dendammu…"
Lin Dong menengadahkan kepalanya dan menghela napas dalam-dalam. Sudah berapa tahun berlalu sejak dia menanti datangnya hari ini? Sekarang adalah hari yang sudah dinanti oleh pemuda yang bertahan melewati latihan melelahkan dan keras itu, 'kan?
Namun, Lin Dong yang sekarang sudah bukan pemuda lemah seperti di masa lalu. Wawasannya terhadap dunia sudah melampaui batasan Kota Qingyang maupun Dinasti Agung Yan…
"Ayah, Ibu, kalian berdua bisa hidup damai di Dinasti Agung Yan. Aku tak akan membiarkan apapun mengganggu kalian berdua…"
Lin Dong tersenyum simpul. Senyumannya lembut dan tak lagi memperlihatkan sisi bengis seperti barusan. Dia menunduk dan menatap mayat Lin Langtian yang sedingin es. Tak lama kemudian, dia akhirnya menambahkan, "Karena kita berasal dari klan yang sama, aku akan memanggil seseorang untuk membawamu kembali ke Dinasti Agung Yan…
"Namun sebelum itu … aku akan menghabisi sosok mengerikan yang terdapat dalam badanmu!"
Sudut bibir Lin Dong agak terangkat. Tangannya menekan perlahan di dahi Lin Langtian. Pusaran hitam samar-samar muncul di telapak tangannya. Gelombang kekuatan hisap tiba-tiba masuk ke dalam mayat Lin Langtian.
Meskipun serangan barusan sudah benar-benar membunuh Lin Langtian, Lin Dong tidak melupakan fakta kalau terdapat Jiwa Yuan misterius di dalam badan pria tersebut. Lin Langtian memang sudah mati karena serangan barusan, tapi Jiwa Yuan itu belum lenyap sepenuhnya…
Berdasar sifat Lin Dong, dia pasti tidak akan meninggalkan kondisi yang berpotensi masalah seperti itu.
Kekuatan penghisap masuk ke dalam badan Lin Langtian. Energi itu segera menyebar dan mencari-cari Jiwa Yuan yang sudah rusak dan tersembunyi di dalamnya…
"Berusaha bersembunyi?"
Pencarian itu terus berlangsung selama sesaat dan berujung tidak berhasil. Namun, Lin Dong tidak menyerah. Dia cuma mencibir dan terus meningkatkan usaha kerasnya.
Setelah mencari-cari dengan cermat selama beberapa menit, Lin Dong menemukan riak-riak energi di dekat jantung Lin Langtian. Kendali pikiran segera melintas di dalam kepalanya dan kekuatan penghisap seketika membentuk jaring yang menyegel seluruh wilayah.
"Lin Dong, tak ada dendam di antara kita. Kau sudah membunuh Lin Langtian, mengapa kau malah memburuku!" Saat ini, Jiwa Yuan rupanya sudah mendeteksi keberadaan segel yang dipasang Lin Dong. Dia segera meraung marah.
"Maaf, aku tak suka meninggalkan masalah. Kau sudah membantu Lin Langtian selama bertahun-tahun ini dan membuatku terlibat masalah besar. Oleh karena itu … aku tidak berencana membiarkanmu bebas."
Lin Dong tidak memberi kesempatan pada Jiwa Yuan untuk membantah. Dia lantas tertawa lembut. Kendali pikiran melintas di dalam kepalanya. Kekuatan penghisap seketika mendesing dan berubah menjadi jaring besar di dada Lin Langtian. Hingga pada akhirnya, jaring besar itu membungkus di sekeliling cahaya emas yang berpendar.
Melalui informasi yang diberikan oleh kekuatan penghisap, Lin Dong dapat melihat sebuah sosok buram di dalam cahaya emas itu…
"Apa ini yang dinamakan Jiwa Yuan…"
Lin Dong menautkan alisnya. Dia merasa penasaran. Jiwa Yuan adalah sosok misterius yang cuma ada setelah seseorang melewati Nirvana Tribulation ketujuh.
Pada saat itu, meskipun fisik seseorang dihancurkan, praktisi itu masih memiliki kesempatan hidup lagi selama Jiwa Yuan-nya tidak lenyap. Praktisi itu akan berbeda dengan orang-orang lain yang tidak punya kesempatan hidup lagi setelah fisik mereka dihancurkan.
Terlebih lagi, kabarnya saat seseorang naik ke level itu, mereka bahkan bisa menggunakan Jiwa Yuan dan mengambil nyawa praktisi lain dari radius puluhan ribu kilometer jauhnya—sangat ajaib. Kemampuan seperti itu melampaui kondisi Lin Dong dan para praktisi lainnya sekarang.
Jiwa Yuan itu jelas enggan tertangkap setelah dikepung oleh kekuatan penghisap, dan dia segera melawan dengan ganas. Namun, dia cuma sebuah Jiwa Yuan yang kehilangan tubuh fisiknya. Jika tidak dibantu, mustahil baginya menandingi kekuatan Lin Dong.
"Hisap…"
Mata Lin Dong menatap tak peduli. Kendali pikiran melintas di dalam kepalanya dan kekuatan penghisap muncul. Cahaya emas di sosok Jiwa Yuan itu segera meredup. Jiwa Yuan itu berangsur-angsur dihisap oleh kekuatan penghisap!
"Ah, bukankah ini kekuatan penghisap? Milik Devouring Ancestral Symbol? Kau rupanya punya Devouring Ancestral Symbol!"
Jiwa Yuan segera berteriak melengking saat menyaksikan kejadian tersebut. Teriakannya mengandung rasa terkejut yang sangat besar. Rupanya dia sudah menemukan rahasia Lin Dong.
"Kau rupanya cukup cerdas…"
Mata Lin Dong membeku. Tak beberapa lama, dia terkekeh lembut. Karena Jiwa Yuan ini sudah mengetahui kalau dia memiliki Devouring Ancestral Symbol, maka makin banyak alasan untuk tidak membiarkannya hidup…
"Lin Dong, tolong jangan bunuh aku! Aku tahu banyak rahasia. Selama kau memperbolehkanku mengikutimu, kau pasti akan mendapatkan banyak manfaat!" Jiwa Yuan itu sepertinya menyadari niat membunuh Lin Dong dan segera membujuknya.
"Aku sudah punya saudara di sisiku yang 10 ribu kali lebih terpercaya daripada kau. Kurasa aku tak membutuhkan seseorang sepertimu…" Lin Dong berkata sambil tersenyum lembut, dan sorot matanya segera mendingin. Kekuatan penghisap menyeruak liar dan langsung mengepung Jiwa Yuan. Sesaat kemudian, dia dihisap sepenuhnya dan teriakan-teriakan melengking terdengar di sana.
Lin Dong menarik mundur tangannya dari dahi Lin Langtian. Sinar cahaya hitam juga masuk cepat ke dalam ujung jarinya.
"Sepertinya ada sesuatu yang berbeda…"
Lin Dong mengamati kekuatan penghisap yang masuk kembali ke dalam badannya. Dia tiba-tiba menemukan secercah cahaya emas di dalamnya. Cahaya emas itu mengandung nuansa Jiwa Yuan. Namun, cahaya itu tidak memiliki akal pikiran. Rupanya kesadaran Jiwa Yuan sudah sepenuhnya dilenyapkan oleh Lin Dong dan cuma menyisakan sejenis kekuatan Jiwa Yuan di sana.
Lin Dong menimbang bola cahaya emas Jiwa Yuan tersebut. Selama sesaat, dia tak yakin harus melakukan apa. Setelah menimbang sejenak, gelombang kekuatan penghisap dikerahkan untuk membungkusnya dan membawa bola cahaya itu ke dalam Dantian-nya.
Meskipun Lin Dong percaya kalau kesadaran di dalam Jiwa Yuan sudah dilenyapkan olehnya, namun Lin Dong yang waspada jelas tak akan meninggalkan bahaya tersembunyi sedikit pun.
Usai melakukannya, Lin Dong akhirnya menarik kendali pikirannya lagi. Dia menepukkan tangannya dan dengan ayunan bajunya, mayat Lin Langtian disimpan ke dalam tas Qiankun miliknya. Sesaat kemudian, dia mendongak dan menatap ke sekeliling. Pada saat itu, akhirnya Lin Dong sadar kalau seisi tempat di sana kini berubah hening. Berpasang-pasang mata yang memperlihatkan sorot takut dan hormat terarahkan padanya. Rupanya mereka terguncang karena sifat bengisnya barusan.
Lin Dong terlalu malas berkomentar saat mengetahui kondisi tersebut. Orang-orang itu tidak memahami dendam yang terdapat pada dirinya dan Lin Langtian. Lin Dong tahu kalau apabila dia adalah pihak yang kalah kali ini, nasibnya kemungkinan bakal lebih buruk daripada Lin Langtian.
Mata Lin Dong mengarah pada pak tua dari Sekte Dao. Tak lama kemudian, dia tersenyum menatapnya. Semua berkat pak tua itu, sehingga dia bisa menghabisi ancaman tersebarnya—Lin Langtian…
Pak tua dari Sekte Dao menggosok jenggotnya saat melihat Lin Dong menatap ke arahnya. Sikap Lin Dong tidak membuatnya merasa tak suka. Dia sendiri juga bukan orang suci dan sadar betapa bodohnya kalau sampai bersikap murah hati pada lawannya.
Liu Tong menatap lekat ke arah Lin Dong dan mengayunkan tangannya. Suara keras dan kuat terdengar di sana. "Karena pertarungan ronde pertama sudah selesai, maka aku tak perlu berkata apapun. Mari mulai ronde kedua…"
Pandangan mata Lin Dong menyapu ke sekitar. Ronde pertama di pertarungan Nirvana Golden Ranking sudah berakhir. Api Kecil dan tikus kecil juga menang, sesuai perkiraan. Satu-satunya hal yang membuat Lin Dong terkejut adalah bahkan Su Rou berhasil menang. Namun kalau melihat sikapnya yang sekarang sedang terengah-engah, rupanya dia sudah melewati pertarungan yang cukup sengit…
Lin Dong menoleh ke arah yang berbeda. Tak lama kemudian, dia menatap ke arah Qin Tian yang sudah mengawasinya. Wajah pria itu tak lagi memperlihatkan senyum seperti sebelumnya. Sebagai gantinya, ada nuansa aneh di sana. Sorot matanya membuat Lin Dong mengernyitkan dahi.
"Lawan di ronde kedua masih akan ditentukan dengan lotre seperti sebelumnya."
Liu Tong mengayunkan tangannya, dan lingkaran cahaya kembali muncul di sana. Lingkaran cahaya itu akhirnya meledak di udara. Namun, saat cahaya-cahaya itu hendak terjatuh lagi, pupil Lin Dong tiba-tiba menciut. Dia segera mendongak dan menatap ke arah kosong di langit. Ada energi sangat aneh yang tiba-tiba meledak di sana.
"Haha, sudah tak perlu ada pertempuran lagi. Kami sudah kehilangan kesabaran karena menunggu terlalu lama…"
Awan hitam yang tidak biasa muncul dari dimensi kosong dan menyelimuti langit saat menyebar ke sekitar. Siapapun bisa samar-samar melihat beberapa sosok manusia di dalam awan hitam tersebut.
"Siapa itu?!"
Ekspresi para praktisi ahli dari delapan sekte super seketika berubah drastis. Mereka segera berdiri dari kursi bercahaya. Ekspresi mereka terlihat serius saat memandang ke arah awan hitam.
Ada keributan yang muncul di puncak gunung. Mayoritas orang tercengang saat menyaksikan kejadian tersebut. Rupanya mereka tidak yakin atas apa yang sedang terjadi. Namun, beberapa praktisi yang berinsting tajam bisa samar-samar merasakan nuansa jahat di sana.
"Formasi ini…"
Ekspresi Lin Dong perlahan-lahan berubah mengerikan. Matanya agak memicing ketika memandang awan hitam muncul di langit dan dia menghirup napas dalam-dalam.
"Sesuai perkiraan, orang-orang itu akhirnya bergerak…"