Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Krisis di Nine Heavens Supreme Purity Palace



Krisis di Nine Heavens Supreme Purity Palace

0Langit biru dan daratan hijau. Pegunungan ajaib menjalar hingga sejauh mata memandang seperti naga-naga raksasa. Daratan luas itu tampak seperti surga.      

"Arghh!"      

Tapi saat ini api peperangan sudah menyebar di Benua Xuan Timur, bahkan surga di sana juga tidak ketinggalan. Kedamaian dan keheningannya tidak berlangsung lama, hingga akhirnya teriakan memilukan mendadak mencabik langit.      

Jika seseorang melihat ke asal-muasal teriakan itu, maka dia akan melihat kalau terdapat awan-awan hitam di langit di kejauhan. Awan-awan hitam itu menguarkan aura jahat yang tidak terbatas.      

Di dalam awan-awan hitam, siapapun dapat melihat lapisan cahaya yang sangat besar. Pulau-pulau raksasa melayang di udara di dalam lapisan cahaya tersebut. Kabut-kabut berpendar di kepulauan itu, sedangkan burung-burung bangau merentangkan sayap mereka. Situasi itu terasa damai, tapi kondisi tenang di sana terlihat sangat rapuh di dalam aura jahat pekat yang mengepungnya.      

Teriakan-teriakan terus terdengar dari dalam aura jahat itu. Apabila seseorang mengamatinya lebih dekat, maka mereka akan bisa melihat sosok-sosok yang memenuhi langit berada di dalam awan-awan hitam. Sosok-sosok itu semua mengenakan baju serupa. Apalagi, terdapat simbol hitam dan putih di dada mereka. Simbol tersebut merupakan tanda Yuan Gate, dan mereka semua adalah murid-murid sekte tersebut.     

Murid-murid Yuan Gate sekarang sedang memandang dengan tatapan mengancam pada pulau-pulau yang menjulang tinggi di dalam lapisan cahaya. Sinar-sinar cahaya hitam jahat terpancar di mata mereka, sorot yang tergolong terlihat mencekam dan mengerikan. Sepertinya, sikap arogan yang awalnya dimiliki murid-murid Yuan Gate sudah tak ada lagi.      

Di luar lapisan cahaya raksasa, siapapun dapat melihat beberapa sosok berbaju berbeda dengan murid-murid Yuan Gate. Mereka tampaknya sedang menahan awan-awan hitam itu agar tidak semakin mendekat. Yuan Power tidak terbatas bakal sesekali dikepung oleh serangan-serangan yang dikerahkan dari awan-awan hitam, disusul teriakan-teriakan memilukan yang terdengar kemudian.      

Walaupun mereka berusaha dengan segenap kekuatan untuk tetap bertahan, tapi jelas pertahanan mereka sudah hancur sepenuhnya di bawah pengaruh serangan dahsyat Yuan Gate.      

Kilau-kilau pedang melintas, darah segar menari-nari di udara. Pemandangan itu sangat memilukan.      

"Murid-murid, lindungi Nine Heavens Supreme Purity Palace kita! Bunuh semua anjing-anjing Yuan Gate!" Sebuah sosok bermata merah menyala meraung mendongak ke langit. Raungannya dipenuhi dengan nada putus asa dan dendam yang mendalam.      

"Serang!"      

Murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace di sampingnya juga meraung. Serangan-serangan diarahkan ke awan-awan hitam, menyebabkan teriakan menyedihkan terdengar.      

Serangan-serangan mereka semakin menggugah keberingasan murid-murid Yuan Gate. Aura hitam di mata mereka terpancar, serangan-serangan Yuan Gate pun semakin ganas. Murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace segera dibantai, dan darah segar seakan membuat langit memerah.      

Di bagian tengah awan-awan hitam, terdapat beberapa sosok yang menyaksikan Nine Heavens Supreme Purity Palace yang dilindungi dalam formasi perlindungan sekte dengan sorot acuh. Selama formasi itu bisa dihancurkan, maka Nine Heavens Supreme Purity Palace bakal kehilangan perlindungan dari pisau-pisau daging Yuan Gate mereka.      

"Percepat serangan dan hancurkan formasinya." Sosok di depan itu berkata dengan suara acuh.     

"Baik, Sesepuh Pertama!"      

Para praktisi Yuan Gate di sampingnya segera menerima perintah dan berseru keras. Pilar-pilar Yuan Power menyeruak dari awan-awan hitam. Cahaya hitam berpendar samar-samar bisa terlihat di dalam Yuan Power itu.      

"Duk! Duk! Duk!"      

Serangan-serangan kuat menghempas formasi, segera menyebabkan riak-riak energi terbentuk. Sementara itu, pola-pola bercahaya di formasi meredup.      

"Hehe, jangan khawatir, Sesepuh Pertama. Jika melihat situasinya, formasi Nine Heavens Supreme Purity Palace tidak akan bertahan lama." Seorang sesepuh di belakang Sesepuh Pertama terkekeh.      

"Kemarin, Master Nine Heavens Supreme Purity Palace sudah terluka parah karena serangan Sesepuh Pertama, kemungkinan sudah meregang nyawa. Selain itu, banyak Sesepuh yang sudah terluka. Hanya tersisa beberapa generasi muda di Nine Heavens Supreme Purity Palace. Makanya, bakal sulit menghentikan serangan-serangan Yuan Gate kita."      

Kabut hitam itu berhamburan dan memperlihatkan sosok Sesepuh Pertama. Praktisi itu memiliki sepasang mata yang cekung dan terlihat seperti tengkorak. Cahaya hitam pekat terlihat di dalam mata tersebut. Dia menggeleng ketika mendengar ucapan itu dan berkata, "Jangan meremehkan Nine Heavens Supreme Purity Palace. Berdasar informasi yang kutahu, mungkin ada rahasia besar yang tersembunyi di dalam istana."      

"Oh?"      

Para sesepuh di belakangnya tampak terkejut. Ekspresi mereka terlihat agak ragu-ragu. Jelas mereka tidak pernah mendengar mengenai 'rahasia besar' itu.      

"Hehe, jangan tanyakan padaku. Jangankan aku, bahkan tiga Ketua Sekte juga tidak mengetahuinya." Sesepuh Pertama berkata pelan.      

"Kalau memang sepenting itu, mengapa tiga Ketua Sekte tidak datang sendiri?" Salah satu Sesepuh berkata dengan suara lirih.      

"Tiga Ketua Sekte sekarang sedang berada di saat-saat tergenting dalam proses naik ke Tingkat Reincarnation dan tidak bisa diganggu. Aku sudah cukup untuk mengurusi masalah ini." Sesepuh Pertama menggeleng dan menyahut.      

"Sesepuh Pertama benar. Dengan kau sendiri yang beraksi, memangnya apa yang bisa dilakukan oleh Nine Heavens Supreme Purity Palace?" Pujian dan suara tawa terdengar kemudian.      

"Setelah menghabisi Nine Heavens Supreme Purity Palace, maka hanya Sekte Dao yang tersisa. Sekte Dao paling memuakkan, dan tiga Ketua Sekte bilang kalau mereka sendiri yang akan mengalahkan Sekte Dao kalau mereka selesai bermeditasi. Heh heh, Sekte Dao sangat beruntung." Sesepuh Pertama berkata dengan nada mencekam.      

"Sesepuh Pertama, kudengar kalau Lin Dong dari Sekte Dao sudah kembali, dan dia tergolong cukup kuat. Bahkan Zhao Kui berhasil dibunuh olehnya."     

"Oh? Semut yang sudah diusir dari Benua Xuan Timur seperti anjing gelandangan oleh Yuan Gate kita? Kuat? Hehe, Zhao Kuo hanya bisa naik ke Tingkat Samsara setelah menggunakan berbagai macam cara. Dengan kekuatan yang rendah dan dangkal seperti itu, pak tua ini bisa membunuhnya dengan mudah. Baguslah kalau dia sudah dihabisi oleh Lin Dong. Dengan demikian, Yuan Gate bisa berhenti kehilangan reputasi."     

Saat ini, seringai mengerikan mendadak muncul di wajah Sesepuh Pertama. "Sedangkan urusan Lin Dong, pak tua ini akan membuatnya paham kalau tiga tahun yang lalu, Yuan Gate bisa menghajarnya seperti anjing gelandangan. Tiga tahun kemudian, kita bisa membuatnya meminta ampun seperti apa yang dilakukan seekor anjing!"      

"Haha, Sesepuh Pertama benar!"      

Kerumunan Sesepuh Yuan Gate tertawa terbahak-bahak. Suara tawa mereka dipenuhi nafsu membunuh yang terkesan gila.     

…     

Di sebuah pulau ajaib yang melayang di dalam formasi raksasa, murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace memandang cemas ke arah formasi yang terus bergetar. Tatapan mata yang diarahkan ke luar formasi tampak dipenuhi dendam.      

"Semua murid, pasang array kalian. Jika formasi pelindung sekte hancur, segera aktifkan array dan lawan musuh kalian!"      

Suara jernih berselimutkan Yuan Power tidak terbatas menggema di udara di atas pulang, dan tersebar ke seluruh area Nine Heavens Supreme Purity Palace.      

"Baik!"     

Murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace menyahut secara serempak. Tak lama kemudian, mereka memandang ke arah langit di mana seorang sosok berpostur ramping dan cantik berdiri. Sosok itu mengenakan baju hijau dan rambut hitam legamnya berkibar perlahan ketika angin berembus. Postur tubuhnya yang ramping terkesan seakan dia bisa tertiup apabila ada angin yang mengenainya.      

Saat semua orang memandang ke arah wajahnya, mereka bakal melihat kalau sosok itu rupanya sangat tidak asing. Wajah menawan dan cantik itu merupakan gadis muda yang sudah mengikuti Lin Dong serta para praktisi lainnya ketika mereka keluar dari Perang Seratus Dinasti, yaitu Su Rou.      

Akan tetapi, di wajah cantik gadis yang dulunya terkesan sangat lemah, dan bahkan cara bicaranya terkesan penakut, kini memperlihatkan ekspresi gigih, serta tekad yang mendalam—perangai yang dulu tidak dimiliki olehnya.      

Gadis muda di masa lalu itu akhirnya mampu memikul tanggung jawab yang berat!      

"Dik Su Rou!"     

Sebuah sosok melayang turun dan muncul di samping Su Rou. Wanita itu memandang formasi agung yang terus-menerus bergetar dengan ekspresi khawatir, lalu berkata, "Kalau kondisi ini terus berlangsung, maka kita tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi."      

Kedua tangan Su Rou dikepalkan erat saat dia menggertakkan giginya, kemudian membalas, "Tidak peduli apapun yang terjadi, kita tetap harus bertahan sampai Kak Qingzhu menyelesaikan proses pemberian warisan! Karena kalau tidak, usaha master dan para praktisi lainnya bakal sia-sia belaka!"      

"Ya."      

Murid Nine Heavens Supreme Purity Palace mengangguk. Tak lama kemudian, dia memandang ke arah kuil kuno di tengah-tengah pulau dan berkata pelan, "Tapi seandainya Kak Qingzhu menyelesaikan proses pemberian warisan, bahkan master dan para sesepuh sudah dikalahkan semua oleh Yuan Gate."      

"Kakak seperguruan."     

Su Rou memandang ke arah murid Nine Heavens Supreme Purity Palace dengan lembut, lantas berkata, "Tidak peduli seperti apapun hasilnya, Nine Heavens Supreme Purity Palace kita sudah bersumpah untuk bertarung hingga akhir!"      

"Ya!"     

Ketika melihat ekspresi gigih di wajah Su Rou, mata kakak seperguruannya memerah. Dia lantas menggertakkan giginya dan mengangguk. Wanita itu segera melayang turun untuk memimpin murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace.      

Su Rou memandang punggung wanita itu dan menghela napas pelan di dalam hati. Sorot lelah terpancar di matanya. Dalam waktu hanya beberapa hari, master serta para sesepuh Nine Heavens Supreme Purity Palace sudah dikalahkan semua oleh musuh dan menderita luka-luka berat. Seluruh sekte sekarang sedang diatur oleh beberapa murid yang sangat populer, dan bagi mereka, tekanannya tergolong berat.      

Su Rou mengerucutkan bibirnya. Tak lama kemudian, dia mengepalkan tangannya yang mungil dengan segenap tenaga. Dia menahan semua kelemahannya di dalam hati. Su Rou masih ingat kalau pernah ada seseorang di Perang Seratus Dinasti, orang itu berasal dari dinasti level bawah yang sudah melewati semua hambatan yang mengusik jalannya, dan akhirnya menjadi sosok paling menyilaukan di Perang Seratus Dinasti. Sosok pemuda itu sudah mengajarkan padanya bagaimana untuk terus maju tanpa merasa takut akan kematian demi melindungi sesuatu.      

"Kak Lin Dong, aku yang sekarang sudah tidak takut dengan apapun. Demi melindungi Nine Heavens Supreme Purity Palace, aku tidak akan takut dengan musuh manapun!" Su Rou tersenyum simpul, dan dia perlahan-lahan menengadahkan kepalanya. Di bawah sinar matahari, wajah mungil cantiknya tampak sangat suci.      

"Bzzt!"      

Getaran formasi di langit semakin hebat, bahkan retakan-retakan segera mulai bermunculan.      

Murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace di bawah saat ini menggenggam erat senjata di tangan mereka. Sementara itu, Yuan Power di dalam badan mereka mulai menyeruak seperti air bah.      

"Bam!"      

Sambil ditatap berpasang-pasang mata, formasi perlindungan terakhir Nine Heavens Supreme Purity Palace akhirnya hancur sepenuhnya, dan awan-awan hitam yang memenuhi langit segera menerjang mendekat.      

"Saudara-saudara seperguruanku! Fisik kita boleh mati, tapi gerbang istana tidak akan pernah ambruk!"      

"Whoaa!"      

Su Rou memandang bagaimana pergerakan awan-awan hitam yang memenuhi langit itu semakin mendekat. Air mata mengalir dari matanya yang lebar, tetapi teriakan seraknya menggema di seluruh area.      

Sorot merah menyala terpancar di mata murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace, lalu mereka menerjang maju seperti air bah.      

"Fisik kita boleh mati, tapi gerbang istana tidak akan pernah ambruk!"     

"Serang!"      

Suara-suara pertarungan memenuhi langit seiring matahari mulai tenggelam. Pemandangan di sana benar-benar memilukan.      

Di tempat yang bahkan lebih jauh di sana, beberapa bintang jatuh sudah mendesak kecepatan mereka hingga ke batas maksimal ketika bergegas menuju Nine Heavens Supreme Purity Palace.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.