Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Di Dalam Goa



Di Dalam Goa

1Ketika Lin Dong memasuki lingkaran cahaya, dia mampu merasakan gejolak spasial kuat yang menguar dari dalam dengan jelas. Cahaya silver menyilaukan memenuhi tatapan matanya. Sesaat kemudian, dia semakin terbiasa, dan perlahan-lahan membuka matanya.      

Pemandangan di hadapan pemuda itu sontak terekam di dalam pikirannya ketika dia membuka mata. Tak lama kemudian, sorot linglung memenuhi matanya.      

Sebuah daratan yang teramat sangat luas muncul di hadapan Lin Dong, dan terdapat beberapa bangunan di sana. Namun, mayoritas bangunan itu dalam kondisi sudah menjadi puing-puing. Meskipun demikian, jika menimbang dari skala puing-puing bangunan di sana, tak sulit untuk membayangkan betapa hebat dan kuat bangunan itu ketika semuanya masih berada dalam kondisi sempurna di masa lalu.      

Seluruh daratan di sana berwarna keabu-abuan dan terbengkalai. Aura usang memenuhi seluruh area. Nuansa kuno yang bercampur di dalam area itu membuat siapapun paham kalau daratan itu tidak dihuni dalam waktu yang sangat lama.      

Lin Dong agak terkejut saat dia menyaksikan pemandangan di hadapannya. Rupanya, dia tidak menyangka kalau goa misterius tersebut bakal seusang itu. Jika melihatnya sekilas, daratan itu tidak terlihat seperti lahan milik seseorang yang berhasil meninggalkan warisan. Alih-alih, area tersebut terlihat hancur karena bencana besar…      

"Pemilik goa itu seharusnya adalah Thunderbolt Master, 'kan?" Lin Dong bergumam sendiri di dalam hati.      

"Bukan berarti pemilik Thunderbolt Ancestral Symbol adalah Thunderbolt Master … Ada jarak yang besar antara masa-masa kuno dan zaman sekarang. Selama masa-masa itu, delapan Master sudah tertidur lelap atau bereinkarnasi karena berbagai macam alasan. Delapan Simbol Leluhur agung juga menemukan pemilik yang berbeda. Pemilik goa ini jelas seseorang yang cukup beruntung untuk menemukan Thunderbolt Ancestral Symbol di masa lalu, sama sepertimu…" Suara Yan terdengar di dalam hati Lin Dong.     

Lin Dong mengangguk singkat. Walaupun pemilik goa itu pasti merupakan praktisi papan atas di masa lalu, kemungkinan praktisi itu masih tidak terlalu kuat jika dibandingkan dengan Thunderbolt Master yang berkuasa dari masa-masa kuno.      

"Kak Lin Dong, apa tempat ini yang dimaksud dengan goa peninggalan? Sepertinya tempat ini sudah menjadi puing-puing. Apa bakal ada benda berharga di tempat ini?" Mata lebar Mu Lingshan menatap ke arah daratan usang di samping Lin Dong dan bergumam.      

Lin Dong tersenyum. Dia lalu berkata, "Ayo pergi. Kita akan melihat-lihat terlebih dulu. Pasti ada beberapa hadiah karena goa peninggalan di tempat ini sangat besar."     

Lin Dong bergegas bergerak setelah berbicara. Kecepatannya sudah berkurang dengan sangat besar. Sementara itu, matanya terus-menerus melihat ke arah puing-puing di bawahnya ketika dia melintas di udara.      

Saat dua orang itu bergerak, Lin Dong mampu melihat sisa-sisa berbagai pertarungan di masa lalu. Sepertinya pertarungan yang menggemparkan bumi memang pernah terjadi di tempat itu sebelumnya. Mungkin pertarungan itu bahkan bisa dideskripsikan sebagai … peperangan.     

"Jangan-jangan pertarungan itu merupakan perang yang terjadi di antara dua fraksi super?"      

Pikiran itu terus melintas di dalam hati Lin Dong. Walaupun dia tak tahu mengenai asal-usul goa itu, tapi kemungkinan tempat ini cukup kuat di masa lalu. Karena bagaimanapun juga, seorang praktisi ahli Tingkat Reincarnation yang memiliki Simbol Leluhur pasti adalah praktisi elit di antara pasukan elit lainnya pada masa-masa kuno. Maka dari itu, faktor paling membingungkan Lin Dong adalah fraksi mana yang benar-benar nekat menyerang sekte beranggotakan praktisi ahli Tingkat Reincarnation pemilik Simbol Leluhur…     

Pikiran itu melintas di dalam hati Lin Dong, sedangkan matanya terus mengamati area di bawah. Tiba-tiba, Lin Dong menyadari sesuatu. Pemandangan di hadapannya samar-samar terasa tak asing.      

Seakan dia pernah melihat kejadian itu dari tempat yang berbeda. Tempat itu … adalah sekte kuno di dalam Great Desolation Tablet di dalam Provinsi Gurun Besar di Dinasti Agung Yan…      

Ekspresi Lin Dong saat ini perlahan-lahan berubah mengerikan. Pemuda itu akhirnya paham mengapa dia merasa tak asing dengan tempat di sana, karena aura di tempat ini terasa cukup mirip dengan sekte kuno di dalam Great Desolation Tablet.      

Selain itu, aspek yang paling mencengangkan adalah keduanya memiliki faktor serupa … Sekte kuno Dinasti Agung Yan memiliki Devouring Ancestral Symbol, sedangkan sekte di tempat ini memiliki Thunderbolt Ancestral Symbol…      

Apa … mungkin itu sumber bencananya?     

Sebenarnya makhluk apa yang sudah memburu fraksi-fraksi yang memiliki Simbol Leluhur?     

Sosok Lin Dong yang bergerak maju kini perlahan-lahan terhenti. Sorot terperangah menyeruak di matanya. Sesaat kemudian, dia berkata dalam hati dengan suara tercekat, "Yan…"      

"Apa kau sudah menyadarinya…" Suara Yan masih terdengar acuh. Dia hanya menghela napas lirih ketika mendengarnya.      

"Apa semua ini ulah Yimo?" Lin Dong menghirup napas dalam-dalam, lalu bertanya padanya.      

"Ya … Walaupun Masterku berhasil menyegel retakan spasial di masa lalu, tapi masih ada banyak Yimo yang menyusup masuk ke dalam dunia ini. Meskipun mayoritas Yimo sudah dilenyapkan setelah dikepung dan diserang secara terus-menerus oleh para praktisi di dunia ini, tapi ada beberapa yang masih tersisa.     

"Sekte kuno yang kaulihat di dalam Great Desolation Tablet di masa lalu juga dihancurkan oleh Yimo. Goa di hadapanmu sekarang kemungkinan besar juga menderita nasib yang sama…     

"Makhluk-makhluk bernama Yimo itu sangat paham kalau Simbol Leluhur memiliki kemampuan untuk membunuh mereka. Maka dari itu … mereka akan mengincar siapapun yang memiliki Simbol Leluhur, lalu diam-diam membunuh para praktisi tersebut."      

Keringat dingin mengucur di diri Lin Dong usai mendengarnya. Sebenarnya seberapa besar kekuatan yang dimiliki Yimo? Bahkan rupanya mereka mampu menghancurkan fraksi sebesar itu?      

"Di dunia ini … apa Yimo masih ada?" Lin Dong mengepalkan tangannya erat. Jika memang demikian, bukanlah cepat atau lambat dia bakal diincar oleh Yimo yang bersembunyi di area yang tak diketahui di dunia itu?      

"Seharusnya masih ada beberapa. Selain itu, sepertinya Yimo-yimo yang tersisa juga semakin sulit untuk ditangani. Mereka sangat pintar menyembunyikan diri, dan tak ada seorang pun tahu apa yang sedang mereka rencanakan…" Yan terdiam sesaat sebelum menjawab.      

Lin Dong mengepalkan tangannya erat, dan baru bisa kembali merenggangkannya sesaat kemudian. Dia terkekeh kecut. Saat ini, dia akhirnya paham kalau memiliki Simbol Leluhur rupanya juga merupakan sumber masalah. Tak hanya harus waspada dengan para praktisi ahli yang berusaha merebut Simbol Leluhur, tapi dia juga perlu berjaga-jaga dari Yimo yang tengah bersembunyi di tempat yang tak diketahui lokasinya.      

Setelah bertahun-tahun berlalu, Lin Dong juga semakin memahami Yimo. Dia sangat paham betapa mengerikan makhluk tersebut. Jika dia sampai diincar, maka kemungkinan nasibnya bakal lumayan mengerikan.      

"Kalau kau takut dengan masalah itu, kau hanya perlu membuang Simbol Leluhur." Yan berkata lirih.      

Lin Dong agak terkejut ketika mendengarnya. Pemuda itu segera membuka mulut, lalu tertawa. Sorot tajam terpancar di dalam matanya yang hitam pekat ketika dia tertawa. "Tak ada alasan untuk membuang sesuatu yang merupakan milikku. Tidak peduli siapapun itu, tak akan mudah kalau dia berusaha merebut sesuatu dariku!"      

Wajah muda Lin Dong mendadak berubah beringas usai dia berbicara. Sejak kapan dia merasa takut dengan siapapun selama bertahun-tahun ini, setelah dia meninggalkan Kota Qingyang yang kecil?      

"Memangnya kenapa kalau Yimo? Pasti akan ada hari di mana aku—Lin Dong—bakal cukup kuat untuk membuat Yimo gemetar ketakutan!"      

Yan tak lagi berucapkan apapun. Namun Lin Dong mampu merasakan kalau Ancestral Stone di dalam badannya sepertinya menghela napas puas.      

"Kak Lin Dong, awas di depanmu!"      

Mu Lingshan yang berada di samping Lin Dong mendadak berteriak ketika pemuda itu sedang berbicara dalam hati dengan Yan. Tangan Mu Lingshan yang mungil menunjuk ke arah di depannya. Ada arena yang kondisinya sudah rusak di depan mereka. Saat ini, sepertinya terdapat sosok beberapa manusia di tempat tersebut.      

Lin Dong menatap ke arah itu, matanya sontak terbelalak. Cahaya hijau menyeruak dari dalam badan pemuda itu. Usai memperingatkan Mu Lingshan untuk berhati-hati, Lin Dong berangsur-angsur mengurangi kecepatan. Hingga pada akhirnya, dia melayang di udara di atas arena yang sudah hancur tersebut.      

Usai mendekati arena, Lin Dong akhirnya menyadari kalau paling tidak ada 100 sosok manusia sedang duduk di atas arena yang sudah hancur di sana. Tapi sosok-sosok manusia itu sudah tak bernyawa. Badan mereka diselimuti debu dan terlihat mengering.      

Lin Dong melayang di udara. Ekspresinya terlihat mengerikan ketika dia memandang ke arah kejadian tersebut. Dia menyadari kalau sosok-sosok itu semua sedang menghadap ke selatan dan masing-masing dari mereka mengangkat salah satu tangan. Seakan-akan mereka sedang menggabungkan kekuatan untuk bertahan dari sesuatu…      

Namun kalau melihat situasi itu, sepertinya kombinasi pertahanan mereka sudah gagal…      

Lin Dong mengatupkan bibirnya. Bahkan ribuan praktisi yang bekerja sama saja masih menderita nasib yang sangat menyedihkan. Siapapun hanya mampu membayangkan betapa mengerikan Yimo-yimo yang menyerang goa itu sebelumnya.      

"Kak Lin Dong, ada seseorang yang datang dari belakang!"      

Mu Lingshan yang berada di sampingnya mendadak menoleh ke belakang. Suara-suara angin kencang terdengar dari tempat itu. Sepertinya ada banyak praktisi yang terus-menerus memasuki goa tersebut.      

Suara-suara angin kencang itu terdengar agak tergesa-gesa. Dalam 10 kali embusan napas, lebih dari 100 sosok bergegas berdatangan. Hingga pada akhirnya, mereka juga tertarik dengan pemandangan yang tak biasa di sana, lalu berhenti tak jauh dari tempat Lin Dong berada.      

Para praktisi ahli itu menatap ke arah Lin Dong, dan akhirnya mengalihkan pandangan pada arena di depan. Ada sorot tercengang yang terpancar jelas di mata mereka. Walaupun mereka tak tahu apa yang pernah terjadi di sana, tapi situasi di sana tetap membuat orang-orang itu tercengang…      

"Rupanya hanya sekelompok orang yang sudah mati. Memangnya ada yang bisa dilihat di tempat ini?"      

Ada beberapa orang di kerumunan yang rupanya tak sabaran. Orang-orang itu segera mengayunkan lengan baju. Angin kencang bertiup dan langsung menyapu cepat di arena. Ribuan sosok manusia seketika hancur menjadi debu dan tercerai-berai tak beraturan ketika angin itu menghempas ke arah mereka.      

"Pfft, sama sekali tidak ada benda berharga."      

Beberapa praktisi sontak mengerucutkan bibir mereka ketika melihat arena yang kini kosong.      

"Huh? Masih ada mayat-mayat yang belum hancur?"      

Beberapa orang hendak pergi ketika mendengar keributan yang terjadi. Siapapun dapat melihat kalau 18 mayat mengering masih duduk terdiam di sana. Badan mereka rupanya tidak hancur karena erosi waktu.      

"Ada benda berharga!"      

Mata beberapa orang segera bercahaya usai melihat kejadian itu. Karena mayat-mayat itu mampu bertahan dari erosi waktu, maka pasti mereka adalah para praktisi yang sangat kuat ketika masih hidup. Maka dari itu, pasti ada beberapa benda berharga di dalam diri mereka.      

Lebih dari 10 orang bergegas mendekat di bawah pengaruh godaan benda berharga tersebut. Sesaat kemudian, mereka mendarat tak jauh dari 18 mayat yang mengering tersebut.      

Mata Lin Dong menatap lekat pada 18 sosok yang mengering. Untuk beberapa alasan yang tak dipahaminya, terdapat sensasi khawatir yang menyeruak di dalam hati Lin Dong. Matanya berpendar sesaat, dan dia tiba-tiba meraih Mu Lingshan, lalu bergegas mundur.      

"Dhuaar!"      

Delapan belas mayat mengering di arena melingkar yang awalnya tak bernyawa, kini tiba-tiba membuka mata mereka yang terpejam erat seraya bergegas maju. Api hitam yang buruk dan dingin terpancar dari dalam mata mereka, dan akhirnya api itu segera menyapu ke sekitar.      

"Ah!"      

Ketika 10 praktisi yang menerjang maju itu terkena api-api hitam, sosok mereka segera berubah menjadi debu. Teriakan-teriakan merana sontak terdengar di sana.      

"Dhuaar!"      

Delapan belas sosok manusia yang mengering tersebut perlahan-lahan berdiri setelah api-api hitam mengerikan tersebut menyapu sekitar. Sesaat kemudian, mayat-mayat itu mendongak dan menatap lekat ke arah ratusan lebih praktisi yang berada di depan mereka…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.